backup og meta

6 Penyebab Rambut Gatal dan Rontok dan Cara Mengatasinya

6 Penyebab Rambut Gatal dan Rontok dan Cara Mengatasinya

Apakah Anda termasuk orang yang punya masalah dengan rambut gatal dan rontok? Kondisi ini tentu sangat mengganggu karena membuat Anda ingin selalu menggaruknya.

Bila masalah rambut ini kian parah, aktivitas Anda bisa terganggu. Sebenarnya, apa yang menyebabkan kulit kepala gatal dan rambut rontok? Adakah perawatan rambut yang aman dan efektif?

Penyebab rambut gatal dan rontok

Ternyata, penyebab utama kulit kepala gatal dan rambut rontok parah berasal dari masalah pada kulit kepala.

Sehat atau tidaknya kulit kepala memang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan rambut. 

Kulit kepala yang meradang bisa memicu gatal dan kerontokan pada rambut

Berikut ini beberapa masalah kulit kepala yang mengakibatkan rambut menipis dan terasa gatal.

1. Folikulitis

Gangguan yang menyebabkan folikel rambut pada kepala kita meradang ini adalah salah satu penyebab utama rambut bisa rontok parah. 

Penyakit kulit ini biasanya muncul akibat infeksi bakteri, virus, atau jamur. Berhati-hatilah jika Anda memiliki gejala folikulitis, seperti:.

  • rambut gatal dan rontok,
  • kulit kepala gatal dan kering,
  • terdapat benjolan pada kulit kepala,
  • sensasi nyeri, dan
  • benjolan merah atau jerawat di kulit kepala.

Mengutip dari situs Mayo Clinic, umumnya gejala ringan folikulitis tidak berbahaya dan dapat teratasi dengan perawatan kulit kepala di rumah.

Namun, Anda masih khawatir karena kondisi tak kunjung membaik, segera datangi dokter spesialis kulit untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

2. Tinea kapitis

Apabila kondisi rambut gatal dan rontok disertai dengan kulit bersisik dan kebotakan sebagian, kemungkinan besar penyebabnya adalah tinea kapitis

Penyakit pada kulit kepala ini disebabkan oleh infeksi jamur atau kurap yang cukup mudah menular, terutama pada anak usia 5 – 10 tahun.

Jamur tersebut menyebabkan beberapa gejala tak nyaman, meliputi:

  • benjolan merah, 
  • bercak-bercak hitam yang terbentuk di kulit kepala, 
  • nyeri saat disentuh, dan 
  • rambut jadi mudah rontok saat dicabut.

Benjolan ini mengakibatkan peradangan pada kulit kepala sehingga rambut pun rontok.

Pada kasus yang parah, kerontokan bisa berujung pada kebotakan.

3. Lichen planus

Selain menjadi penyebab rambut gatal dan rontok hingga parah, masalah rambut ini lebih sering menyerang perempuan di usia sekitar 35 – 50 tahun.

Lichen planus cukup umum terjadi dan biasanya ditandai dengan ciri-ciri:

  • kepala gatal dan bersisik kemerahan, 
  • terdapat benjolan kecil, 
  • rambut mulai menipis, dan 
  • luka yang timbul secara perlahan.

Menurut American Academy of Dermatology, penyebabnya kemungkinan besar adalah penyakit autoimun meskipun sampai saat ini belum diketahui secara pasti. 

Meskipun jarang terjadi pada orang-orang, lichen planus bisa menyebabkan kerontokan permanen dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat.

4. Psoriasis 

psoriasis kulit kepala

Psoriasis ini sebenarnya tidak hanya terjadi di kulit kepala, tapi juga di dahi, bagian belakang leher dan kepala, hingga belakang telinga. 

Mengutip National Health Service Eropa, penyebab masalah kulit ini dipicu oleh pertumbuhan sel kulit baru yang terjadi lebih cepat dari seharusnya, yaitu dalam 3 – 7 hari.

Apabila Anda mengalami gejala di bawah ini, kemungkinan besar psoriasis sedang menyerang kulit kepala Anda.

  • Rambut gatal dan rontok.
  • Kulit kepala kering.
  • Terkelupasnya kulit kepala hingga rambut mudah rontok.
  • Kulit tebal berwarna merah pada kulit kepala.

Meskipun tidak menular, gangguan pada kulit kepala ini tentu sangat mengganggu kesehatan rambut Anda. 

Penyebarannya pun disertai dengan kerontokan rambut hingga menyebabkan tanda-tanda kebotakan.

5. Liken simpleks

Liken simpleks kronis atau neurodermatitis adalah sebuah kondisi yang menyebabkan rasa gatal begitu parah.

Gejala awal yang muncul adalah iritasi pada kulit kepala dan rasa gatal yang tanpa henti. 

Mengutip dari buku Lichen simplex chronicus, liken simpleks kronis disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

  • kebiasaan sering menggaruk kepala, 
  • stres dan gangguan kecemasan, 
  • bahan kimia berbahaya, dan 
  • paparan panas berlebih.

Nah, biasanya menggaruk bagian yang gatal hanya akan membuat kulit kepala menebal dan rasa gatal kian bertambah. 

Siklus tersebut bisa menyebabkan kulit menjadi kasar dan lebih gelap pada area yang gatal. 

Gangguan gatal pada kulit kepala ini bisa mengakibatkan rambut rontok sangat parah karena folikel rambut terkena iritasi. 

6. Ketombe dan dermatitis seboroik

Salah satu penyebab rambut gatal dan rontok yang sering disepelekan adalah ketombe dan dermatitis seboroik.

Jenis dermatitis ini dapat menyebabkan kulit kepala mengalami ruam dan bercak bersisik yang menyebabkan gatal.

Akibatnya, kulit kepala menjadi kering, mengelupas, dan muncul ketombe yang cukup membandel.

Pada orang dewasa, dermatitis seboroik dapat menghilang tanpa pengobatan khusus.

Pada masalah ketombe, umumnya kulit kepala akan terasa gatal karena serpihan kulit mati yang menutupi folikel rambut.

Masalah ketombe juga dapat menyebabkan kerontokan parah jika tidak segera diatasi.

Cara mengatasi rambut gatal dan rontok

Ada beberapa cara untuk mengatasi kulit kepala gatal dan rambut rontok, terutama bila gejala yang ditimbulkan sangat mengganggu.

Berikut ini perawatan rambut yang biasanya dilakukan untuk mengatasi gatal dan rontok.

  1. Menggunakan sampo antiketombe yang mengandung zinc pyrithione, asam salisilat, atau pyrethrin sesuai dengan keluhan Anda.
  2. Mengoleskan krim kulit kepala antijamur atas resep dokter.
  3. Rutin keramas dengan menggunakan sampo yang cocok dengan jenis rambut.
  4. Menggunakan fixed oil seperti minyak zaitun dan tea tree oil.
  5. Hindari penggunaan produk yang belum disetujui oleh BPOM.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit bila kondisi rambut gatal dan rontok tak kunjung membaik. 

Ringkasan

  • Rambut gatal dan rontok sering kali disebabkan oleh gangguan pada kulit kepala, seperti folikulitis (peradangan folikel), tinea kapitis (infeksi jamur), lichen planus (penyakit autoimun), psoriasis, liken simpleks (neurodermatitis), serta ketombe dan dermatitis seboroik.
  • Untuk mengatasi gatal dan rontok, gunakan sampo antiketombe, krim antijamur, minyak zaitun atau tea tree oil, serta berkonsultasi dengan dokter bila kondisi tidak membaik. Hindari produk yang tidak terdaftar di BPOM untuk menjaga kesehatan kulit kepala.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

10 reasons your scalp itches and how to get relief. (2022). Retrieved 17 October 2024, from https://www.aad.org/public/everyday-care/itchy-skin/itch-relief/relieve-scalp-itch

5 Causes (and Fixes) for Itchy Scalp. (2020). Retrieved 17 October 2024, from https://health.clevelandclinic.org/itchy-scalp-5-common-problems-and-fixes/

Hair loss: Tips for managing. (2022). Retrieved 17 October 2024, from https://www.aad.org/public/diseases/hair-loss/treatment/tips#causes

Muylaert, B., Borges, M., Michalany, A., & Scuotto, C. (2018). Lichen simplex chronicus on the scalp: exuberant clinical, dermoscopic, and histopathological findings. Anais Brasileiros De Dermatologia, 93(1), 108-110. doi: 10.1590/abd1806-4841.20186493

Folliculitis – Symptoms and causes. (2022). Retrieved 17 October 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/folliculitis/symptoms-causes/syc-20361634

Charifa, A., Badri, T., & Harris, B. (2021). Lichen Simplex Chronicus. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499991/

Versi Terbaru

17/10/2024

Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Apa Saja Manfaat Minyak Argan untuk Kesehatan Rambut?

6 Tips Perawatan Rambut Pria agar Tumbuh Sehat dan Lebat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 17/10/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan