Benjolan yang muncul pada tubuh kerap diidentikan sebagai tanda dari suatu penyakit serius, seperti tumor atau kanker. Padahal tidak semua benjolan menunjukkan masalah kondisi yang serius. Lantas, bagaimana cara membedakan benjolan berbahaya atau tidak?
Ciri benjolan berbahaya atau tidak
Ciri benjolan berbahaya atau tidak bisa dilihat melalui karakteristik berikut ini.
1. Bentuk dan ukuran
Ciri benjolan berbahaya utamanya dapat dilihat dari bentuk dan ukurannya. Benjolan yang berbahaya sering kali memiliki bentuk yang tidak teratur atau tidak simetris.
Sebagai contoh, pada kanker payudara benjolan bisa terlihat tidak berbentuk bulat atau simetris, dengan permukaan yang kasar atau bergerigi.
Benjolan yang berbahaya juga umumnya berukuran besar sekitar 2 – 3 cm dan biasanya terus membesar seiring waktu.
Beberapa jenis kanker atau tumor memiliki bentuk tertentu, seperti benjolan yang lebih panjang atau berbentuk bola keras.
2. Tekstur
Dikutip dari National Health Service, apabila tekstur benjolan keras, tidak bergerak jika dipegang, muncul kembali setelah hilang, hal ini merupakan ciri benjolan berbahaya.
Benjolan keras sering kali ditemukan pada kanker jenis tertentu, seperti kanker payudara atau osteosarkoma (kanker tulang).
Benjolan yang tidak bisa digerakkan bisa menandakan adanya kondisi yang lebih serius, seperti kanker payudara, kanker kelenjar getah bening, atau kanker kulit.
Jika sebuah benjolan hilang dalam waktu tertentu, tetapi kemudian muncul kembali, ini juga bisa menjadi tanda bahwa benjolan tersebut berbahaya.
3. Bisa nyeri atau tidak
Benjolan, baik yang berbahaya maupun tidak, bisa disertai dengan rasa nyeri atau tidak nyeri.
Benjolan yang tidak menimbulkan rasa nyeri bisa berbahaya bisa juga tidak. Beberapa kondisinya yaitu kanker kulit, kista, dan lipoma.
Sementara itu, benjolan yang disertai rasa nyeri bisa menjadi tanda infeksi serius.
Benjolan yang terasa nyeri, memerah, dan hangat saat disentuh merupakan tanda adanya peradangan. Kondisi terkait hal ini yaitu fibroadenoma dan kanker kelenjar getah bening
4. Penyebab benjolan
Ciri lain yang menunjukkan bahwa benjolan mungkin berbahaya adalah dengan mengetahui penyebab kemunculannya.
Jika benjolan muncul setelah Anda mengalami cedera atau terjatuh dan disertai memar, ini bisa menjadi tanda peradangan serius yang membutuhkan penanganan medis.
Selain itu, jika Anda memiliki kondisi kulit seperti dermatitis atopik atau eksim yang membengkak atau meradang, hal ini juga perlu diwaspadai.
5. Lokasi benjolan
Lokasi munculnya benjolan dapat menjadi indikator penting untuk menilai apakah benjolan tersebut berbahaya atau tidak.
Berikut ini kemungkinan penyebab jika benjolan terjadi di lokasi tubuh tertentu.
- Benjolan di leher, terutama di area kelenjar getah bening, bisa menjadi tanda infeksi atau kanker kelenjar tiroid.
- Benjolan di payudara bisa menjadi tanda fibroadenoma dan kanker payudara.
- Benjolan di kepala dan wajah bisa disebabkan oleh kista dan infeksi.
- Benjolan di perut bisa mengindikasikan adanya hernia atau pembesaran kelenjar getah bening.
- Benjolan di area genital bisa menjadi tanda infeksi menular seksual atau pembengkakan kelenjar getah bening.
6. Waktu kemunculan
Cara untuk membedakan benjolan yang berbahaya dari yang tidak adalah dengan memperhatikan kapan benjolan tersebut muncul.
Benjolan kongenital, yang sudah ada sejak lahir, umumnya tidak berbahaya, seperti halnya hemangioma.
Dikutip dari Nationwide Children, hemangioma merupakan pertumbuhan sel jinak yang umum terjadi akibat pembuluh darah tambahan di kulit.
Benjolan jenis ini biasanya tidak memerlukan perawatan khusus karena akan menyusut seiring bertambahnya usia.
7. Gejala lain yang menyertai
Selain munculnya benjolan, ciri lain yang perlu diperhatikan yaitu gejala lain yang menyertai.
Jika kulit di sekitar benjolan berubah warna, atau muncul kulit yang terkelupas, ini bisa menandakan adanya infeksi atau kondisi yang lebih serius.
Apabila benjolan disertai dengan gejala lain seperti demam, nyeri tak kunjung hilang, kelelahan, bisa jadi hal ini tanda adanya peradangan.
8. Kecepatan penyebaran
Salah satu tanda benjolan yang berbahaya adalah pertumbuhannya yang cepat.
Jika benjolan semakin membesar dalam waktu singkat kondisi ini patut diwaspadai karena dapat menunjukkan sifatnya yang ganas.
Benjolan seperti ini sering kali terkait dengan penyakit serius, seperti kanker yang cenderung menyebar atau berkembang secara agresif.
Benjolan ganas dapat menyebar melalui pembuluh darah atau sistem limfatik ke bagian tubuh lainnya, memperburuk kondisi tubuh secara keseluruhan.
Ciri-ciri benjolan yang tidak berbahaya
Berikut ini beberapa ciri-ciri benjolan yang tidak berbahaya.
- Lunak saat ditekan. Benjolan jinak cenderung memiliki tekstur yang lunak atau kenyal, contohnya lipoma.
- Bisa bergerak di bawah kulit. Benjolan jinak biasanya tidak menempel pada jaringan di sekitarnya sehingga mudah digerakkan ketika disentuh, seperti kista.
- Pertumbuhan lambat atau tidak membesar. Benjolan yang tidak berbahaya biasanya tidak mengalami perubahan ukuran dalam waktu singkat.
- Tidak menimbulkan nyeri. Sebagian besar benjolan jinak tidak disertai rasa sakit, kecuali jika menekan saraf atau pembuluh darah di sekitarnya.
- Tidak mengubah warna kulit. Kulit di atas benjolan jinak biasanya tetap normal tanpa perubahan warna, kemerahan, atau luka.
- Tidak disertai gejala lain. Benjolan yang tidak berbahaya tidak disertai gejala seperti demam, penurunan berat badan drastis, atau kelelahan berlebihan.
- Bentuk teratur dan simetris. Benjolan jinak biasanya memiliki bentuk bulat atau oval yang teratur dan tidak terlihat asimetris.
Segera konsultasikan dengan dokter apabila Anda merasakan adanya benjolan yang diduga berbahaya pada tubuh.
Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi dan memastikan pengobatan yang efektif sesuai dengan penyebabnya.
Ringkasan
- Benjolan pada tubuh bisa jadi tanda kondisi yang serius ataupun tidak.
- Ciri benjolan berbahaya meliputi bentuk tidak teratur, tekstur keras, tidak bergerak, bertambah besar, atau disertai gejala seperti nyeri, perubahan warna kulit, atau pembengkakan cepat.
- Benjolan yang tidak berbahaya biasanya lunak, mudah digerakkan, tumbuh lambat, tidak nyeri, dan tidak disertai gejala tambahan.