Benjolan di mulut bukanlah sesuatu yang langka. Ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan pembentukan benjolan baik di dalam, pada langit-langit, maupun pada dinding mulut.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
Benjolan di mulut bukanlah sesuatu yang langka. Ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan pembentukan benjolan baik di dalam, pada langit-langit, maupun pada dinding mulut.
Apa saja kondisi tersebut dan perlukah Anda memeriksakannya ke dokter?
Sebagian penyebab benjolan di mulut memang dapat diobati dengan mudah dan bahkan bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi beberapa di antaranya bisa menunjukkan kondisi yang lebih serius.
Agar Anda mendapatkan penanganan yang tepat, simaklah apa saja yang dapat menyebabkan benjolan di langit-langit mulut pada penjelasan berikut.
Sariawan, secara medis disebut canker sore, merupakan luka kecil dan tidak terlalu dalam yang terbentuk pada jaringan lunak dalam mulut atau gusi.
Luka biasanya terbentuk karena bibir atau dinding mulut tergigit atau bergesekan dengan makanan yang bentuknya tajam.
Kebanyakan sariawan bentuknya bulat dan oval, dengan bagian tengahnya berwarna putih atau kuning dan tepinya berwarna merah. Benjolan ini bisa muncul di beberapa tempat, salah satunya langit-langit mulut Anda.
Sebagian besar sariawan dapat hilang dengan sendirinya dalam rentang waktu 1–2 minggu. Namun, jika sariawan tak kunjung sembuh, artinya Anda harus menghubungi dokter segera.
Mutiara Epstein termasuk salah satu penyakit yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir dan anak-anak.
Penyakit ini dikenal dengan sebutan kista gingiva atau palatal dan ditandai dengan benjolan kekuningan atau putih yang muncul pada langit-langit mulut atau gusi.
Pembentukan benjolan dialami oleh sekitar 80% anak-anak, tetapi biasanya tidak berbahaya serta tidak menimbulkan rasa sakit.
Untuk itu, Anda tidak perlu terlalu mencemaskannya. Namun, jika ukuran benjolan menjadi lebih besar, Anda sebaiknya memeriksakannya ke dokter.
Mukokel ditandai dengan benjolan di langit-langit mulut yang terlihat seperti kista, tetapi biasanya tidak berbahaya. Benjolan ini kemungkinan terbentuk akibat kelenjar ludah yang tersumbat.
Normalnya, air liur akan mengalir dari kelenjar ludah ke mulut. Jika terjadi masalah pada kelenjar ludah, air liur akan terjebak di dalamnya. Hal ini menyebabkan pembentukan benjolan lunak yang tidak nyeri.
Kebiasaan yang harus dihindari untuk mencegah mukokel yakni terlalu sering mengisap atau menggigit pipi bagian dalam.
Herpes labialis (cold sores) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) dan pada beberapa kasus, herpes simpleks tipe 2 (HSV-2).
Penyakit ini menimbulkan benjolan kecil berisi cairan yang biasanya terlihat di bibir serta kadang dinding mulut dan langit-langit mulut.
Benjolan akibat herpes bisa menimbulkan rasa gatal dan panas sebelum pecah. Benjolan yang sudah pecah kemudian akan membentuk kerak sebelum akhirnya mulai sembuh.
Dilansir dari Mayo Clinic, tidak ada obat khusus untuk cold sores, tetapi pemberian krim atau pil antivirus dapat mempercepat penyembuhan luka sekaligus mengurangi keparahannya.
Jika kondisi sebelumnya ditandai dengan benjolan lunak di langit-langit mulut, torus palatinus justru kebalikannya. Ini karena benjolan terbentuk dari tulang dalam rongga mulut Anda.
Torus palatinus mungkin saja sudah ada sejak lahir, tetapi tidak terasa nyeri sehingga Anda tidak sadar akan keberadaannya.
Kondisi ini perlu diwaspadai jika ukuran benjolan tampak mulai membesar. Dokter umumnya akan merekomendasikan pengangkatan benjolan lewat bedah mulut kecil supaya tidak bertambah parah.
Penyakit tangan, kaki, dan mulut (PTKM) alias flu Singapura disebabkan oleh Coxsackievirus. Jika menginfeksi mulut, virus ini akan menyebabkan lepuh yang menyakitkan disertai benjolan di dinding mulut.
Flu Singapura lebih umum ditemukan pada anak-anak, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menyerang siapa pun, termasuk ibu hamil.
Untuk meringankan gejalanya, dokter biasanya hanya meresepkan obat kumur, bukan antibiotik. Ini karena antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, bukan virus.
Kanker mulut dapat terjadi pada bibir, gusi, lidah, dinding mulut, langit-langit mulut, atau bahkan di bawah lidah.
Gejalanya dapat berupa benjolan di tempat kanker menyebar, sakit pada telinga, sulit menelan, gigi goyang, dan adanya bercak putih atau kemerahan dalam mulut.
Jenis kanker mulut yang paling umum adalah karsinoma sel skuamosa. Memang, saat ini belum diketahui penyebab pasti perubahan mutasi pada sel skuamosa di dalam mulut.
Namun, dokter meyakini bahwa penggunaan alkohol, tembakau, paparan sinar pada bibir, sistem imun yang rendah, serta infeksi human papillomavirus (HPV) adalah beberapa faktor risikonya.
Benjolan kecil di dinding mulut mungkin dapat sembuh tanpa harus diobati, tetapi sebagian lainnya harus ditangani secara medis.
Maka dari itu, segeralah hubungi dokter jika Anda mengalami gejala seperti ini.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar