backup og meta

Koilonychia, Ketika Kuku Tumbuh Melengkung seperti Sendok

Koilonychia, Ketika Kuku Tumbuh Melengkung seperti Sendok

Normalnya, kuku akan tumbuh lurus ke depan dengan ujung melengkung sedikit ke bawah. Namun, ada jenis gangguan pada kuku seperti kuku tumbuh melengkung ke atas (curly toenails) atau koilonychia. Apa penyebab kondisi kuku yang satu ini? 

Apa itu koilonychia?

Spoon nails atau koilonychia adalah kondisi kuku tumbuh melengkung, kuku bergelombang, atau kuku penyok berbentuk seperti sendok. 

Seringkali “kuku sendok” ini terbentuk secara bertahap. Lekukannya cukup dalam untuk menahan setetes air di dasar kuku Anda.

Biasanya, koilonychia terjadi karena kondisi medis yang mendasarinya. Anda berisiko tinggi memiliki kuku sendok jika Anda memiliki kekurangan zat gizi seperti kekurangan zat besi atau vitamin B.

Perlu diketahui koilonychia adalah suatu gejala, bukan infeksi kuku. Namun, terkadang orang dengan infeksi jamur kuku bisa terkena kuku sendok. 

Biasanya, jika terinfeksi jamur kuku, Anda juga mengalami peradangan atau iritasi bersamaan dengan spoon nails.

Di bawah ini adalah beberapa jenis masalah kuku melengkung mirip koilonychia.

1. Onychogryphosis

Onychogryphosis biasanya terjadi akibat cedera atau infeksi.

Penyakit yang dikenal dengan kuku tanduk ini berbentuk melengkung ke atas, dan mengeras menyerupai tanduk domba jantan. 

2. Sindrom kuku patela (NPS)

Sindrom kuku patela disebabkan oleh kelainan genetik.

Tak hanya membentuk kuku yang bengkok ke atas, sindrom ini bisa memicu masalah tulang pada lutut, siku, dan panggul. 

Gejala koilonychia

Kuku datar bisa menjadi tanda awal koilonychia. Awalnya, kuku cenderung tumbuh rata. Lalu, bentuk kuku akan berubah ce dan bergelombang. 

Kebanyakan kuku koilonychia melengkung ke bawah alias cekung. Saking cekungnya, permukaan kuku bahkan mampu menahan setetes air.

Perubahan seringkali lebih mudah terlihat pada kuku jari tangan daripada kuku kaki.

Penyebab kuku tumbuh melengkung

spoon nails

Pada beberapa kasus, kuku melengkung bisa disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu. Hal ini mungkin bersifat sementara, seperti infeksi jamur

Di bawah ini kondisi yang bisa menjadi penyebab mengapa kuku tumbuh ke atas. 

1. Defisiensi zat besi

Selain merasa pusing dan kelelahan, kuku berbentuk sendok yang tumbuh ke atas ternyata bisa menjadi pertanda Anda mengalami anemia defisiensi besi.

Bagaimana tidak, zat besi membantu menjaga kesehatan sel, kulit, hingga kuku. Bila tubuh kekurangan zat gizi ini, tentu bisa menyebabkan masalah kuku, seperti kuku sendok. 

2. Psoriasis kuku

yellow nail syndrome

Dilansir dari National Psoriasis Foundation, sekitar 90% penderita psoriasis mengalami masalah pada kuku mereka. Selain melengkung, kuku Anda bisa menebal atau berlubang. 

Anda bisa mengobati psoriasis kuku dengan krim, salep, hingga terapi tertentu. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.  

3. Penyakit Raynaud

Penyakit Raynaud merupakan kondisi langka yang menyebabkan saluran arteri menyempit hingga aliran darah ke bagian tubuh, seperti jari tangan atau kaki, tersumbat.

Kondisi ini dapat menyebabkan masalah pada jari, seperti: 

  • pertumbuhan kuku abnormal, yaitu tumbuh ke atas, 
  • jari tampak pucat dan kebiruan, 
  • merasa mati rasa, dingin, atau nyeri, atau 
  • adanya sensasi terbakar dan kesemutan. 

4. Hemokromatosis

Hemokromatosis adalah

Dikenal sebagai kelainan genetik, hemokromatosis membuat tubuh menyerap terlalu banyak zat besi dari makanan.

Sementara itu, seseorang hanya bisa memiliki sekitar 1 gram zat besi dalam tubuh setiap saat.

Maka dari itu, kelainan genetik ini dapat membuat zat besi menumpuk sebanyak 5 gram atau lebih.

Akibatnya, pertumbuhan kuku ikut terganggu, salah satunya tumbuh melengkung ke atas. 

5. Pengaruh lingkungan

Menurut penelitian yang dimuat dalam The Permanente Journal (2012), kuku sendok yang melengkung ke atas sangat mungkin dipengaruhi penggunaan produk petroleum.

Orang yang sering menggunakan produk kecantikan yang mengandung petroleum, seperti penata rambut, ternyata berisiko memiliki kuku melengkung.

Orang yang tinggal di dataran tinggi juga termasuk berisiko mengalami masalah kuku ini. Pasalnya, udara di tempat yang lebih tinggi mengandung lebih sedikit oksigen.

Bila kadar oksigen rendah, tubuh akan menghasilkan sel darah merah yang memerlukan zat besi tambahan. Akibatnya, tubuh pun mengalami gejala kekurangan zat besi.

Cara merawat kuku yang melengkung

Masalah kesehatan yang memicu pertumbuhan kuku melengkung memang beragam. Jadi, ketika merasa ada yang tidak beres dengan kuku Anda, segera periksakan diri ke klinik atau rumah sakit. 

Pengobatan akan tergantung pada penyebab koilonychia. Beberapa penyebab akan merespons perubahan pola makan. 

Mengonsumsi zat besi yang cukup dalam makanan juga dapat membantu mencegah perubahan kuku yang tidak diinginkan.

Dalam beberapa kasus, kekurangan zat besi sembuh dengan perubahan pola makan.

Anda mungkin perlu makan lebih banyak makanan yang mengandung zat besi atau suplemen zat besi, jika dibutuhkan.

Beberapa makanan sumber zat besi antara lain bayam, daging merah, kacang-kacangan, alpukat, dan hati ayam.

Angka Kecukupan Gizi Kementerian Kesehatan (kemenkes) merekomendasikan pria dewasa setidaknya mendapatkan 8 mg zat besi.

Wanita dewasa setidaknya memperoleh 18 mg zat besi setiap harinya.

Tips perawatan kuku untuk vegetarian

  1. Vegetarian harus makan 1,8 kali lebih banyak zat besi daripada mereka yang makan daging. 
  2. Sumber zat besi yang bisa dipilih yakni hati ayam, bayam, tahu, dan kacang lentil.
  3. Konsumsi juga makanan kaya vitamin C, seperti buah jeruk, untuk meningkatkan penyerapan zat besi.

Cara mencegah kuku tumbuh melengkung

Selain pengobatan dokter, Anda perlu berhati-hati dalam merawat kuku. Kuku yang tumbuh ke atas lebih mudah patah dan rentan mengalami infeksi. 

Oleh sebab itu, Anda perlu perhatian ekstra ketika merawat kuku yang tumbuh melengkung. Ikutilah langkah perawatan berikut ini. 

  • Gunakan gunting kuku yang kuat dan tajam.
  • Rajin memotong kuku seminggu sekali untuk mencegah kuku patah.
  • Hindari memotong kuku saat kondisinya basah.
  • Rutin membersihkan kuku untuk menghindari pertumbuhan jamur kuku.
  • Pakai pelembap kuku bila dibutuhkan.
  • Tidak memakai kaus kaki berbahan tipis yang memberikan gesekan pada kuku.
  • Gunakan sepatu dengan ukuran yang pas.
  • Konsumsi makanan yang menutrisi kuku

Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan hubungi dokter guna mendapatkan solusi yang tepat bagi Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Kumar, V., Aggarwal, S., Sharma, A., & Sharma, V. (2012). Nailing the diagnosis: koilonychia. The Permanente journal, 16(3), 65. https://doi.org/10.7812/TPP/12.961

12 Nail Changes a Dermatologist Should Examine. (n.d). American Academy of Dermatology. Retrieved July 8, 2022 from https://www.aad.org/public/everyday-care/nail-care-secrets/basics/nail-changes-dermatologist-should-examine

Hands, Feet & Nails. (n.d). National Psoriasis Foundation. Retrieved July 8, 2022 from https://www.psoriasis.org/hands-feet-nails/

Iron. (2022). The Office of Dietary Supplements (ODS) of the National Institutes of Health (NIH). Retrieved July 8, 2022 from https://ods.od.nih.gov/factsheets/Iron-HealthProfessional/

Koilonychia (Spoon Nails). (2021). Cleveland Clinic. Retrieved July 8, 2022 from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/22140-koilonychia-spoon-nails#when-to-call-the-doctor

Raynaud’s Phenomenon. (n.d.). John Hopkins Medicine. Retrieved July 8, 2022 from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/raynauds-phenomenon

Versi Terbaru

29/07/2022

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

6 Cara Merawat Kuku agar Senantiasa Bersih dan Sehat

10 Kebiasaan dan Kelainan yang Menyebabkan Kuku Rusak


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 29/07/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan