backup og meta

Tinea Corporis

Tinea Corporis

Jika Anda melihat ruam melingkar berwarna kemerahan di kulit, ini bisa menjadi pertanda munculnya tinea corporis. Meski bukan penyakit kulit serius, kondisi kulit bisa menimbulkan komplikasi kesehatan lainnya.

Cari tahu lebih lanjut seputar penyebab, gejala, dan cara mengobatinya dalam ulasan berikut ini.

Apa itu tinea corporis?

Tinea corporis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur. Penyakit yang memiliki istilah lain ringworm ini ditandai dengan ruam merah kecil berbentuk cincin atau bulat melingkar.

Kondisi ini umum terjadi dan termasuk penyakit kulit menular. Tinea corporis dapat memengaruhi kulit pada bagian tubuh mana saja, mulai dari kulit kepala, telapak tangan, dan kaki.

Kondisi kulit ini bisa dibedakan berdasarkan dengan letak terjadinya infeksi. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Tinea pedis. Kondisi yang disebut juga dengan kutu air ini menyerang telapak kaki, umumnya disebut athlete’s foot.
  • Tinea cruris. Tinea cruris biasanya muncul di selangkangan dan sekitaran kelamin, kondisi ini juga dikenal dengan jock itch.
  • Tinea capitis. Kondisi kulit ini biasanya menyerang area kulit kepala.

Seberapa umumkah penyakit ini?

Tinea corporis merupakan penyakit kulit yang umum terjadi dan bisa menyerang siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. 

Menurut National Health Service of the United Kingdom, diperkirakan sekitar 10% – 20% orang memiliki kemungkinan untuk terkena tinea corporis setidaknya satu kali seumur hidup.

Namun, ringworm diduga lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Kondisi ini juga rentan menyerang anak-anak pada usia sebelum pubertas. 

Seseorang yang sering memakai pakaian ketat, banyak berkeringat, atau memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh berisiko lebih berisiko terkena penyakit kulit ini.

Tanda dan gejala tinea corporis

Gambar tinea corporis ringworm

Tanda dan gejala penyakit kulit biasanya diawali dengan munculnya bercak merah, bersisik, atau benjolan merah yang gatal di kulit.

Seiring waktu, benjolan tersebut berubah menjadi tebal berbentuk cincin atau lingkaran. Bagian dalam lingkaran biasanya berwarna putih bersisik.

Bagian luar benjolan kemungkinan bisa bergelombang atau bergaris dengan sisik kulit. Di sisi lain, benjolan yang muncul di kulit kepala. bisa memiliki gejala yang berbeda. 

Ringworm pada di kulit kepala umumnya diawali dengan munculnya benjolan kecil yang terasa sakit. Seiring berjalannya waktu, benjolan akan berubah menjadi kulit bersisik.

Selain itu, kulit kepala Anda mungkin akan terasa lunak dan sakit saat disentuh. Anda juga harus waspada apabila rambut sekitar benjolan sudah mulai rontok.

Kapan harus periksa ke dokter?

Jika Anda memiliki tanda atau gejala tinea corporis di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter spesialis kulit.

Perlu Anda ketahui bahwa setiap orang bisa memiliki gejala lain yang tidak disebutkan di atas. Hal ini karena kondisi tubuh setiap orang berbeda.

Maka dari itu, konsultasikanlah dengan dokter spesialis kulit untuk memastikan penyakit yang diderita.

Penyebab tinea corporis

Tinea corporis disebabkan oleh sekelompok jamur yang disebut Dermatofita. Jamur ini mendiami permukaan kulit manusia.

Untuk bertahan hidup, jamur ini menggunakan keratin atau protein penyusun lapisan kulit manusia sebagai sumber makanan.

Terdapat tiga jenis jamur dermatofita, di antaranya Tricophyton, Microsporum, dan Epidermophyton.

Tinea corporis termasuk penyakit kulit menular. Anda juga dapat terkena apabila dengan cara-cara di bawah ini.

  • Ditularkan dari orang lain. Ringworm sering menyebar melalui kontak kulit ke kulit.
  • Ditularkan hewan peliharaan Anda. Cuci tangan Anda setelah selesai mengusap atau menggaruk hewan peliharan ataupun hewan lainnya.
  • Melalui benda. Jamur dermatofita dapat menempel dan berpindah di permukaan benda, pakaian, handuk, dan di sisir dan kuas makeup.
  • Dari tanah. Jika berjalan atau tidak pakai sandal saat berjalan di tanah yang terinfeksi jamur penyebab, Anda juga bisa berisiko terkena ringworm.

Faktor risiko tinea corporis

Penyakit kulit ini memang bisa menyerang siapa saja, terutama orang yang tidak menjaga kebersihan kulit.

Namun, ada beberapa faktor yang membuat seseorang rentan terkena tinea corporis adalah sebagai berikut.

  • Kondisi cuaca yang panas dan lembap.
  • Tubuh mudah mengeluarkan keringat.
  • Obesitas.
  • Sering menggunakan pakaian ketat.
  • Jarang ganti baju atau pakaian dalam.
  • Sering pakai baju yang belum dicuci.
  • Jarang mandi.
  • Berbagi handuk atau pakaian dengan orang lain.
  • Sering menggunakan kamar mandi umum atau kamar ganti.
  • Adanya gangguan sistem kekebalan tubuh atau autoimun.

Komplikasi tinea corporis

Sebetulnya, penyakit kulit ini bukanlah infeksi serius yang dapat membahayakan nyawa. Namun, kondisi ini bisa menimbulkan risiko komplikasi pada sebagian orang.

Mengutip Mayo Clinic, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pengidap HIV/AIDS kemungkinan akan sulit sembuh dari penyakit tinea corporis ini. 

Seperti jenis infeksi dan kondisi kulit lainnya, kulit yang gatal, teriritasi, atau rusak akibat tinea corporis bisa berisiko memicu infeksi bakteri sekunder yang mungkin memerlukan perawatan dengan antibiotik.

Diagnosis tinea corporis

Pertama, dokter spesialis kulit akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat kondisi kulit serta menanyakan gejala-gejala yang Anda rasakan.

Untuk memastikan diagnosis, Anda mungkin juga akan menjalani tes lanjutan yang melibatkan pengambilan sampel kulit (biopsi) untuk diteliti di laboratorium.

Nantinya, sampel kerokan kulit bersisik akan diamati menggunakan mikroskop guna mengetahui adanya jamur.

Dokter juga bisa mendiagnosis penyakit lewat tes kultur jamur yang dapat menunjukkan jenis jamur dan pertumbuhannya saat menginfeksi kulit.

Namun, pemeriksaan ini dapat memakan waktu yang lama sehingga jarang dilakukan.

Pengobatan tinea corporis

Salep kudis dan scabies di tangan

Pengobatan penyakit kulit ini dilakukan berdasarkan letaknya dan seberapa parah kondisinya. Dalam banyak kasus, dokter dapat merekomendasikan obat bebas yang dapat dibeli di apotek.

Umumnya, obat yang akan digunakan adalah salep antijamur, losion, atau bubuk antijamur yang dapat menghilangkan ringworm.

Beberapa obat yang biasa digunakan untuk mengatasi infeksi tinea adalah sebagai berikut.

  • Clotrimazole (Lotrimin AF).
  • Miconazole (Micatin).
  • Terbinafine (Lamisil).
  • Tolnaftate (Tinactin) .

Dalam kebanyakan kasus, Anda harus menggunakan obat-obatan pada kulit selama 2 – 4 minggu.

Hal ini bertujuan untuk memastikan jamur telah terbunuh seluruhnya dan mencegah infeksi berulang.

Jika jamur badan telah menyebar luas, atau tubuh tidak merespons obat-obatan di atas, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan lain yang lebih kuat.

Biasanya, Anda juga akan diberikan obat-obatan minum. Griseofulvin adalah salah satu pengobatan oral yang umum diresepkan untuk infeksi jamur kulit. 

Berapa lama tinea corporis dapat sembuh?

Pada kasus yang ringan, tinea corporis biasanya akan sembuh dalam beberapa minggu dengan perawatan. Namun, pada kasus yang lebih serius, kondisi kulit ini bisa membutuhkan perawatan selama 6 – 12 minggu hingga sembuh.

Perawatan rumahan tinea corporis

Penyakit kulit ini sulit untuk dicegah. Hal ini karena jamur adalah penyebab utamanya. Tinea corporis bahkan dapat menular sebelum gejala muncul.

Namun, ada beberapa cara perawatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi kondisi ini.

  • Menjaga kebersihan. Selalu jaga kebersihan dengan mandi dan cuci tangan sampai bersih, terutama setelah aktivitas berkeringat seperti olahraga.
  • Gunakan pakaian yang longgar. Jamur sendiri akan lebih mudah tumbuh pada kulit yang berkeringat. Oleh sebab itu, gunakan pakaian dengan bahan-bahan yang mudah menyerap keringat saat cuaca panas.
  • Hindari hewan yang terinfeksi. Kondisi kulit ini bisa menular melalui kontak dengan hewan. Jadi, pastikan untuk selalu memeriksakan hewan peliharaan ke dokter secara rutin untuk mencegah risiko infeksi jamur.
  • Tidak berbagi peralatan pribadi. Jangan berbagi barang pribadi, seperti pakaian, handuk, sisir, atau peralatan olahraga dengan orang lain.

Untuk mempercepat penyembuhannya, pastikan area yang terkena tinea corporis dalam keadaan bersih dan kering. Oleskan lotion antijamur, krim, atau salep yang dijual bebas, sesuai petunjuk pada kemasan.

Bila ada pertanyaan lebih lanjut seputar kondisi kulit ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memperoleh solusi terbaik.

Kesimpulan

  • Tinea corporis adalah jenis penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infeksi jamur.
  • Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak merah bersisik berbentuk menyerupai lingkaran yang disertai dengan rasa gatal.
  • Penyakit kulit ini umumnya dapat sembuh dengan melakukan pengobatan dan perubahan gaya hidup.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Tinea corporis. (2020). DermNet NZ. Retrieved 01 August 2024, from https://dermnetnz.org/topics/tinea-corporis/

Tinea Corporis. (2023). StatPearls. Retrieved 01 August 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544360/

Ringworm (body). (2022). Mayo Clinic. Retrieved 01 August 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ringworm-body/symptoms-causes/syc-20353780#prevention 

Ringworm (Tinea Corporis): What It Looks Like, Causes & Treatment. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved 01 August 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4560-ringworm 

Ringworm: 12 tips for getting the best results from treatment. (n.d.). American Academy of Dermatology Association. Retrieved 01 August 2024, from https://www.aad.org/public/diseases/a-z/ringworm-self-care 

 

Versi Terbaru

08/08/2024

Ditulis oleh Novita Joseph

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Ingin Membasmi Panu? Ini Daftar Obat Panu yang Bisa Anda Gunakan di Rumah

Obat Kurap, Dari Pengobatan Medis Hingga Bahan Alami


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 08/08/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan