backup og meta

Mengenal Tanda-Tanda Infeksi Jamur pada Kulit akan Sembuh

Mengenal Tanda-Tanda Infeksi Jamur pada Kulit akan Sembuh

Pengobatan infeksi jamur pada kulit umumnya membutuhkan waktu lama. Anda mungkin akan melakukannya dalam hitungan minggu hingga bulan. Lalu, apa saja tanda infeksi jamur akan sembuh? Simak ulasannya berikut ini.

Beragam tanda infeksi jamur kulit akan sembuh

Sebagai bagian terluar dari tubuh, kulit manusia sangat mudah terpapar oleh berbagai mikroba dari lingkungan sekitar, termasuk jamur.

Pertumbuhan jamur yang tidak terkendali bisa menyebabkan sejumlah infeksi jamur pada kulit, seperti kurap (tinea corporis), panu (tinea versicolor), dan kutu air (tinea pedis).

Umumnya, kebanyakan infeksi jamur kulit dapat Anda obati dengan krim atau salep antijamur yang dijual bebas di apotek tanpa resep dokter.

Meski terdengar cukup mudah diatasi, nyatanya penyakit kulit ini membutuhkan waktu cukup lama hingga sembuh sepenuhnya.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui ciri-ciri kurap dan infeksi jamur kulit lainnya akan sembuh seperti di bawah ini.

1. Berkurangnya rasa gatal

Gejala umum infeksi jamur adalah kulit gatal yang biasanya lebih parah daripada gatal biasa. 

Rasa gatal pada kulit ini mungkin lebih sering terasa dan menyebar. Bagi sebagian orang, hal ini juga bisa menyebabkan sensasi terbakar dan menyengat pada kulit.

Nah, rasa gatal yang Anda alami ini umumnya akan berkurang bila infeksi jamur mulai sembuh.

2. Ruam tidak makin meluas

Selain sensasi gatal yang berkurang, ciri-ciri kurap akan sembuh juga ditandai dengan ruam kulit yang tidak makin meluas ke bagian lain.

Kurap alias ringworm akan menimbulkan ruam kulit berbentuk cincin yang melebar ke bagian kulit lain bila tidak Anda segera tangani.

Bagian dalam dari ruam akibat kurap ini berwarna putih bersisik, sedangkan bagian yang melingkarinya berwarna kemerahan.

3. Tekstur kulit kembali normal

Infeksi jamur juga bisa mengubah tekstur kulit pada bagian yang terkena. Hal ini menyebabkan kemerahan, kulit kering, bersisik, menonjol, hingga mengelupas.

Setelah Anda obati, umumnya sejumlah gangguan tersebut mulai berangsur menghilang. Kulit pun mulai kembali ke kondisi normal, seperti bagian yang tidak terkena jamur.

4. Bekas warna hitam atau putih

Krim dan salep antijamur bekerja dengan cara membunuh jamur dan mencegah pertumbuhan jamur kian meluas ke bagian kulit lainnya.

Akibat dari pengobatan ini, bagian kulit bekas infeksi jamur mungkin akan meninggalkan bekas berwarna kehitaman atau keputihan.

Tanda-tanda infeksi jamur sembuh ini terjadi akibat kematian jamur yang menyerang kulit Anda.

Apakah infeksi jamur bisa sembuh sendiri?

infeksi jamur kulit

Infeksi jamur bisa disebabkan oleh berbagai macam jenis jamur, di mana penyebab yang paling umum adalah dari jenis Candida albicans (C. albicans).

Jenis infeksi yang juga disebut candidiasis ini sangat jarang sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Bahkan, infeksi jamur mungkin terjadi lagi bila tidak diobati dengan benar.

Anda perlu melakukan pengobatan untuk infeksi jamur, meliputi penggunaan obat medis hingga mengubah faktor lingkungan yang memengaruhi perkembangan jamur.

Apabila tidak mengobati infeksi jamur segera, gejala yang Anda alami bisa memburuk. Infeksi mungkin menyebar ke bagian sekitar, terutama pada lipatan tubuh yang lembap.

Kebiasaan menggaruk kulit yang gatal bisa menimbulkan kulit mengelupas dan berdarah. Hal ini tentu akan memicu iritasi dan infeksi lanjutan yang lebih serius.

Berapa lama infeksi jamur sembuh setelah diobati?

Apabila Anda merasakan gejala infeksi jamur pada kulit, sebaiknya segera lakukan pengobatan dengan krim atau salep antijamur yang tersedia di apotek.

Klotrimazol (clotrimazole) adalah salah satu obat antijamur yang efektif untuk mengatasi infeksi jamur, seperti kurap, panu, maupun kutu air.

Pengobatan jamur kulit dengan klotrimazol umumnya membutuhkan tujuh hari hingga tanda infeksi sembuh Anda rasakan.

Untuk mencegah infeksi jamur datang kembali, Anda perlu mengoleskan obat antijamur ini ke bagian kulit yang terinfeksi 2–3 kali per hari selama dua minggu. 

Sementara itu, Anda mungkin memerlukan obat antijamur dengan resep dokter untuk infeksi jamur yang lebih parah dan butuh perawatan lebih lama.

Obat ini umumnya tersedia dalam bentuk obat topikal, seperti krim dan salep, serta obat oral dalam bentuk tablet minum.

Tips untuk membantu pemulihan infeksi jamur

obat antijamur

Selain daripada pengobatan dengan obat antijamur, Anda juga perlu menerapkan sejumlah perubahan gaya hidup agar pemulihan berjalan lebih cepat.

Selama pemulihan maupun setelah tanda infeksi jamur sembuh mulai muncul, Anda perlu melakukan tips-tips seperti berikut ini.

  • Gunakan obat antijamur sesuai dengan petunjuk pemakaian atau saran dokter.
  • Menjaga kebersihan tubuh dengan mandi setiap hari.
  • Mengutamakan kondisi kulit tetap bersih dan kering, terutama pada bagian lipatan tubuh, seperti ketiak dan pangkal paha.
  • Hindari untuk menggunakan handuk atau barang-barang pribadi orang lain untuk mencegah penularan jamur.
  • Selalu cuci tangan, terutama setelah berinteraksi dengan hewan peliharaan.
  • Pastikan mengganti pakaian setiap hari, termasuk pakaian dalam dan kaus kaki agar tetap bersih dan nyaman.

Para ahli juga menyarankan untuk menambahkan asupan makanan probiotik, seperti yoghurt yang membantu pemulihan bila Anda mengalami infeksi jamur.

Bakteri Lactobacillus dalam yoghurt bisa mengembalikan keseimbangan mikroba dalam tubuh.

Bahkan, studi dalam Critical Reviews in Food Science and Nutrition (2015) menjelaskan bahwa probiotik juga berpotensi mencegah dan mengobati penyakit kulit.

Apabila masih ragu dalam menentukan pengobatan infeksi jamur pada kulit, Anda sebaiknya segera konsultasi dengan dokter spesialis kulit.

Dokter akan mendiagnosis jenis infeksi dan meresepkan obat antijamur yang sesuai.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Candida (candidiasis, thrush, yeast infection). DermNet NZ. Retrieved 12 January 2022, from https://dermnetnz.org/topics/candida

Candida infection of the skin. MedlinePlus. Retrieved 12 January 2022, from https://medlineplus.gov/ency/article/000880.htm

Fungal Infections. MedlinePlus. Retrieved 12 January 2022, from https://medlineplus.gov/fungalinfections.html

Antifungal medicines. NHS UK. (2020). Retrieved 12 January 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/antifungal-medicines/

Clotrimazole. NHS UK. (2020). Retrieved 12 January 2022, from https://www.nhs.uk/medicines/clotrimazole/

Darvishi, M., Jahdi, F., Hamzegardeshi, Z., Goodarzi, S., & Vahedi, M. (2015). The Comparison of vaginal cream of mixing yogurt, honey and clotrimazole on symptoms of vaginal candidiasis. Global journal of health science, 7(6), 108–116. https://doi.org/10.5539/gjhs.v7n6p108

Roudsari, M. R., Karimi, R., Sohrabvandi, S., & Mortazavian, A. M. (2015). Health effects of probiotics on the skin. Critical reviews in food science and nutrition, 55(9), 1219–1240. https://doi.org/10.1080/10408398.2012.680078

Martins, N., Ferreira, I., Barros, L., Silva, S., & Henriques, M. (2014). Candidiasis: Predisposing Factors, Prevention, Diagnosis and Alternative Treatment. Mycopathologia, 177(5-6), 223-240. https://doi.org/10.1007/s11046-014-9749-1

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

5 Bahan Alami untuk Mengatasi Infeksi Jamur pada Penis

Infeksi Jamur Vagina Saat Hamil, Apakah Bahaya?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan