Beberapa gejala yang sering muncul jika Anda mengalami infeksi jamur adalah Anda sering mengeluarkan lendir dari vagina. Lendir ini normal jika tidak berbau, namun kalau menimbulkan, bisa jadi hal tersebut diakibatkan karena infeksi dari jamur. Selain itu, Anda juga mengeluhkan daerah di sekitar vagina dan labia terasa gatal, nyeri, muncul kemerahan, terasa perih, bahkan iritasi atau bengkak.
Apa saja penyebab infeksi jamur vagina saat hamil?
Kadar estrogen yang lebih tinggi selama kehamilan membuat vagina Anda menghasilkan lebih banyak glikogen, yang kemudian membuatnya lebih mudah bagi ragi untuk tumbuh di sana. Beberapa peneliti menganggap estrogen ini memungkinkan memiliki efek langsung pada pertumbuhan jamur, sehingga jamur tumbuh lebih cepat dan menempel lebih mudah ke dinding vagina. Nah, hal ini menyebabkan daerah sekitar vagina menjadi gatal sehingga memicu timbulnya infeksi jamur.
Selain akibat glikogen, lingkungan sekitar vagina yang lembab juga bisa menjadi pemicu tumbuhnya jamur. Hal ini karena pada perempuan yang hamil biasanya mudah sekali berkeringat, terutama jika suhu di luar sangat panas.
Tidak hanya itu, Anda juga akan lebih mungkin terkena infeksi jamur saat Anda minum antibiotik, terutama jika Anda sering meminumnya dalam kurun waktu yang lama. Pasalnya antibiotik yang Anda minum selain membunuh bakteri yang ditargetkan, obat ini juga bisa mempengaruhi bakteri di vagina Anda yang justru akan membuat pertumbuhannya yang semakin banyak.
Apa akibatnya jika ibu terkena infeksi jamur vagina selama hamil?
Infeksi ini memang tidak membahayakan kehamilan Anda. Hanya saja, efek yang ditimbulkan akan membuat Anda tidak nyaman di daerah sekitar vagina. Namun, jika infeksi masih terjadi saat bayi dilahirkan maka akan berdampak pada bayi. Salah satunya adalah menyebabkan bayi mengalami sariawan mulut akibat tertelan cairan yang mengandung jamur tersebut.
Itu sebabnya, berdasarkan risiko tersebut Anda harus segera mengobatinya jika mengalami infeksi jamur saat hamil. Konsultasikan ke dokter agar bisa mendapatkan obat-obatan yang aman sehingga tidak mempengaruhi kondisi Anda selama kehamilan.