backup og meta

Erisipelas

Erisipelas

Erisepelas merupakan infeksi kulit bentuk lain dari selulitis. Bedanya, selulitis memengaruhi lapisan dalam kulit, sedangkan erisipelas hanya memengaruhi bagian permukaan kulit. Apa perbedaan lainnya? Cari tahu lebih lanjut mengenai kondisi ini.

Apa itu erisipelas?

Erisipelas adalah infeksi bakteri yang umum menyerang kulit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes.

Penyakit ini menyerang dermis bagian atas kulit dan pembuluh limfatik di dalam kulit. Penyakit kulit ini dimulai dengan kulit yang pecah-pecah kemudian bakteri dengan mudah menyebar ke area kulit.

Erisipelas umumnya menyerang wajah, tetapi bisa juga menyerang kulit bagian kaki, tangan, dan bagian mana pun.

Meskipun kondisi ini cukup umum, tetapi jika dibiarkan bisa menjadi serius dan gejalanya cenderung hilang timbul.

Seberapa umum kondisi ini?

Kondisi ini bisa dikatakan cukup umum terjadi karena bakteri bisa dengan mudah bisa menyerang semua jenis kulit untuk setiap ras dan usia. Dikutip dari National Library of Medicine, wanita lebih berisiko mengalami hal ini daripada pria. 

Apa yang dimaksud erisipelas?

Erisipelas adalah infeksi bakteri yang umum menyerang kulit, disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes. Infeksi ini mempengaruhi dermis bagian atas kulit dan pembuluh limfatik di dalam kulit.

Gejala erisipelas

Orang yang terinfeksi bakteri penyebab erisipelas biasanya merasa meriang terlebih dulu sebelum gejala muncul di kulit. Selain meriang, berikut ini gejala yang mungkin dapat muncul.

  • Demam.
  • Menggigil.
  • Muncul kemerahan pada kulit.
  • Bagian yang bengkak terasa hangat dan lembut saat disentuh seperti kulit jeruk.
  • Muncul lecet dengan tepi yang tajam antara area yang terkena dan kulit yang tidak terinfeksi.
  • Bengkak pada area yang terinfeksi.
  • Garis-garis merah di atas area yang terkena, dan bisa menjadi ungu atau hitam pada kasus yang parah.
  • Pada bayi, kondisi ini bisa terjadi di pusar atau daerah yang terpapar popok.

Kapan harus periksa ke dokter?

Anda harus segera mencari perawatan medis jika Anda mengalami gejala erisipelas. Hal ini penting untuk mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan.

Penyebab dan faktor risiko

infeksi jamur kulit

Erisipelas disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes yang masuk melalui luka kecil, atau goresan yang memungkinkan bakteri masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam.

Luka yang menyebabkan erisipelas biasanya disebabkan oleh gigitan binatang, serangga, atau luka bekas sayatan operasi.

Kondisi kulit yang sudah ada sebelumnya yang merusak permukaan kulit juga meningkatkan risiko seseorang terkena erisipelas.

Kondisi tersebut antara lain sebagai berikut.

  • Eksim.
  • Impetigo.
  • Infeksi jamur, seperti kutu air.

Kondisi  berikut ini juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena erisipelas.

  • Vena dan pembuluh limfatik tidak berfungsi sebagaimana mestinya,
  • Kegemukan.
  • Kecanduan alkohol.
  • Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik.
  • Masalah sirkulasi.
  • Sistem kekebalan tubuh melemah.
  • Konsumsi obat-obatan, seperti obat kanker, dan obat yang biasa digunakan setelah transplantasi organ.

Komplikasi erisipelas

Komplikasi pada erisipelas cukup jarang terjadi. Namun, hal ini bisa terjadi jika bakteri menginfeksi darah dan menyebar ke katup jantung, tulang dan sendi.

Akibatnya, kondisi yang disebut bakteremia akan terjadi. Selain itu, komplikasi lainnya dapat berupa:

  • pembengkakan kaki kronis,
  • syok septik,
  • katup jantung yang terinfeksi bakteri,
  • artritis septik,
  • radang kandung lendir,
  • radang tendon,
  • glomerulonefritis pascastreptokokus (kondisi ginjal yang menyerang anak-anak)
  • gangren,
  • tromboflebitis,
  • infeksi yang berulang.

Diagnosis erisipelas

Secara umum, dokter dapat mendiagnosis erisipelas berdasarkan tampilan dan gejala pada area yang terkena. Hal ini karena erisipelas memiliki gejala khusus yang mudah dikenali.

Selain itu, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan, seperti riwayat operasi, dan obat-obatan yang dikonsumsi.

Tes darah juga akan dilakukan jika terdapat tanda-tanda infeksi sistemik, seperti bakteri di dalam darah. Selain itu, tes darah membantu mengungkap hal-hal berikut ini.

  • Peningkatan sel darah putih yang disebabkan oleh kerusakan jaringan dan infeksi bakteri.
  • Peningkatan kadar protein C-reaktif yang meningkat jika terjadi peradangan.
  • Kultur darah positif menunjukkan adanya infeksi bakteri tertentu yang disebabkan oleh gigitan binatang.

Dalam beberapa kasus, seperti infeksi bakteri yang dalam, dokter akan merekomendasikan pemindaian MRI atau CT-scan.

Pengobatan erisipelas

Apabila seseorang didiagnosis erisipelas, dokter mungkin akan memberikan antibiotik. Jika kondisinya parah, dokter mungkin merekomendasikan antibiotik intravena melalui pembuluh darah.

Obat antibiotik yang biasanya diberikan yaitu penisilin atau eritromisin (untuk orang yang alergi penisilin).

Jika pasien mengalami infeksi berulang, dokter akan memberikan antibiotik jangka panjang untuk mencegah infeksi di masa mendatang.

Obat anti alergi, mineral kompleks, dan vitamin terkadang ditambahkan oleh dokter untuk meningkatkan efektivitas antibiotik.

Selain pengobatan medis, perawatan yang bisa dilakukan yaitu sebagai berikut.

  • Kompres dingin di area yang terinfeksi untuk meredakan rasa tidak nyaman.
  • Mengangkat kaki lebih tinggi daripada jantung untuk mengurangi pembengkakan.
  • Membalut luka agar tidak tergores-gores.

Pencegahan erisipelas

penyakit kulit akibat kamitetep, kulit gatal, ruam, bengkak

Berikut ini beberapa cara untuk mencegah erisipelas.

  • Menjaga kesehatan kulit dan membuatnya tetap lembap.
  • Gunakan pelindung seperti sarung tangan saat melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan cedera kulit.
  • Segera membersihkan dan merawat luka, goresan, atau gigitan serangga dengan antiseptik.
  • Gunakan obat antiserangga untuk mencegah gigitan yang dapat menyebabkan luka.
  • Gunakan pelembap untuk menjaga kulit tetap lembut dan mencegah kekeringan yang dapat menyebabkan retakan dan infeksi.
  • Menjaga berat badan ideal untuk mengurangi tekanan pada kulit dan risiko luka.

Dengan menjaga kebersihan dan merawat kulit dengan baik, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya erisipelas.

Jika ada luka atau gejala infeksi, segera cari perawatan medis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Ringkasan

  • Erisipelas adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes yang hanya memengaruhi permukaan kulit.
  • Gejalanya berupa meriang, demam, kemerahan pada kulit, area yang terinfeksi terasa hangat, dan bisa muncul lecet dengan tepi tajam.
  • Risiko erisipelas meningkat pada kondisi kulit eksim, impetigo, infeksi jamur, masalah vena dan limfatik, kegemukan, kecanduan alkohol, diabetes tidak terkontrol, masalah sirkulasi, sistem kekebalan tubuh lemah, dan penggunaan obat tertentu.
  • Pengobatan yang diberikan yaitu antibiotik, kompres luka, dan perawatan luka.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Erysipelas. (2024). Retrieved 31 July 2024, from https://dermnetnz.org/topics/erysipelas 

Michael, Y. (2023). Erysipelas. Retrieved 31 July 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532247/ 

Erysipelas – Erysipelas. (n.d.). Retrieved 31 July 2024, from https://www.msdmanuals.com/professional/dermatologic-disorders/bacterial-skin-infections/erysipelas 

Erysipelas. (n.d.). Retrieved 31 July 2024, from https://www.mountsinai.org/health-library/diseases-conditions/erysipelas 

Overview: Erysipelas and cellulitis. (2022). Retrieved 31 July 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK303996/ 

Erysipelas. (n.d.). Retrieved 31 July 2024, from https://vetmed.iastate.edu/vdpam/FSVD/swine/index-diseases/erysipelas 

Kozłowska, D., Myśliwiec, H., Kiluk, P., Baran, A., Milewska, A. J., & Flisiak, I. (2016). Clinical and epidemiological assessment of patients hospitalized for primary and recurrent erysipelas. Ocena kliniczna i epidemiologiczna pacjentów hospitalizowanych z powodu róży pierwotnej i nawrotowej. Przeglad epidemiologiczny, 70(4), 575–584.

Brindle, R., Williams, O. M., Barton, E., & Featherstone, P. (2019). Assessment of antibiotic treatment of cellulitis and erysipelas: a systematic review and meta-analysis. JAMA dermatology, 155(9), 1033-1040.

Versi Terbaru

05/08/2024

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

8 Penyakit Kulit yang Sering Dialami Penderita Diabetes

7 Cara Mengatasi Kulit Mengelupas Akibat Terbakar Sinar Matahari


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 05/08/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan