backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

8 Cara Mengobati Bisul yang Sudah Pecah tapi Masih Keras

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 25/06/2024

8 Cara Mengobati Bisul yang Sudah Pecah tapi Masih Keras

Saat pecah, bisul umumnya langsung mengempis dengan sendirinya. Namun, ada juga bisul yang sudah pecah tetapi masih keras. Lantas, bagaimana cara mengobati bisul yang sudah pecah tapi masih keras?

Cara mengobati bisul yang sudah pecah tapi masih keras

Bisul adalah penyakit kulit menular yang berbentuk benjolan berisi nanah dan warnanya kemerahan. Penyebabnya adalah infeksi bakteri pada folikel rambut.

Benjolan biasanya akan pecah dengan sendirinya dan mengempis dalam 2 – 3 minggu. Namun, peradangan yang terjadi dapat menyebabkan bisul yang pecah tetap keras.

Nah, berikut cara menghilangkan bekas bisul yang mengeras dengan perawatan rumahan hingga obat-obatan.

1. Jangan menyentuh area bisul

bisul keras tidak bermata

Agar bisul tidak menyebar, sebaiknya hindari memegang, memencet, apalagi memecahkan benjolan bisul yang berisi nanah.

Selain itu, perhatikan juga kebersihan diri terutama di sekitar area bisul dan tangan. Hindari menyentuh bisul apabila tangan tidak dalam keadaan bersih. 

Pasalnya, tangan adalah area tubuh yang paling sering kita gunakan sehingga mudah terpapar kotoran dan bakteri, sehingga berisiko memperparah kondisi bisul.

Oleh sebab itu, pastikan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah melakukan perawatan bisul.

2. Gunakan pakaian bersih dan nyaman

Bisul dapat muncul di bagian tubuh mana pun seperti wajah, leher, tangan, ketiak, bokong, paha, bahkan kaki.

Bila bisul timbul di bagian tubuh yang tertutup pakaian, Anda juga perlu memperhatikan kenyamanan dan kebersihan pakaian.

Pasalnya, pakaian yang kurang bersih dapat menyebabkan kotoran menempel di area bisul dan memperparah kondisi.

Pakaian yang terlalu ketat juga dapat bergesekan dengan bisul dan menyebabkan iritasi kulit, nyeri, atau pembengkakan melebar.

Anda bisa menutup area bisul yang pecah tapi masih keras dengan perban steril untuk mencegah infeksi saat proses penyembuhan.

3. Kompres dengan air hangat

Cara mengobati bisul yang sudah pecah tapi masih keras selanjutnya adalah dengan kompres air hangat.

Ketika bisul pecah, Anda perlu membersihkan sisa nanah dengan air hangat dan mengeringkannya agar proses penyembuhan jadi lebih cepat.

Tak hanya itu, mengompres area bisul yang sudah pecah dengan air hangat dapat mengurangi bengkak yang menyebabkan bekas bisul jadi keras.

American Academy of Dermatology Association menyarankan untuk mengompres bekas bisul dengan air hangat selama 10 – 15 menit hingga sisa nanah bersih.

4. Menggunakan antiseptik

Selain kompres dengan air hangat, cara lain mengobati bisul yang pecah tapi masih keras selanjutnya adalah dengan menggunakan antiseptik.

Anda bisa menggunakan sabun antiseptik dan antiseptic spray. Antiseptik dapat menghambat dan memperlambat pertumbuhan kuman atau bakteri bisul.

Selain itu, saat bisul pecah dan berlubang, lapisan kulit luar yang terbuka tersebut sangat rentan terkena paparan kuman.

Penggunaan antiseptik pada kondisi ini dapat mencegah infeksi dan peradangan yang bisa memperparah bisul seperti bengkak atau keras.

5. Menggunakan krim khusus bisul

Menggunakan obat krim khusus bisul juga bisa menjadi salah satu cara menghilangkan bisul yang sudah pecah dan berlubang

Obat bisul dapat membantu bisul yang pecah menjadi lebih cepat kering, meredakan gejala gatal yang mungkin timbul, dan mencegah bisul melebar ke sekitarnya.

Selain menggunakan krim bisul, Anda bisa mengobati bisul yang sudah pecah agar cepat kering secara alami dengan menggunakan minyak tea tree oil.

Namun, pastikan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kulit sebelum mencoba krim khusus bisul atau menggunakan bahan alami.

6. Sedia obat pereda nyeri

trihexyphenidyl

Mengonsumsi paracetamol atau obat pereda nyeri juga bisa jadi salah satu cara mengobati bisul yang sudah pecah tapi masih keras.

Terkadang, bisul yang pecah dan membengkak ini dapat menimbulkan rasa nyeri yang cukup mengganggu.

American Academy of Dermatology Association merekomendasikan ibuprofen atau asetaminopen untuk meredakan sakit.

Namun, Anda perlu memperhatikan dosis dan anjuran pakai obat pereda nyeri yang tersedia pada label kemasan.

7. Pemberian antibiotik

Dokter juga mungkin akan memberikan antibiotik untuk membantu mengatasi bisul yang sudah pecah tapi masih bengkak dan keras.

Sebelum memberi antibiotik, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan diagnosis.

Untuk mendukung proses penyembuhan bisul, pastikan Anda mengonsumsi antibiotik tersebut sesuai dosis dan takaran yang dianjurkan.

Cara mencegah agar bisul tidak tumbuh lagi

Ada beberapa cara yang bisa mencegah bisul muncul kembali seperti berikut ini.
  • Selalu cuci tangan dengan sabun.
  • Hindari berbagi barang pribadi dengan orang lain.
  • Cuci pakaian hingga bersih.
  • Ganti pakaian setiap hari, terutama setelah melakukan aktivitas yang mengeluarkan banyak keringat seperti olahraga.

8. Prosedur operasi

Prosedur operasi juga merupakan cara yang bisa Anda pilih untuk menghilangkan bisul yang sudah pecah tapi masih mengeras.

Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat bisul yang bengkak dan mengeluarkan nanah yang menumpuk.

Akan tetapi, prosedur operasi ini biasanya dilakukan apabila kondisi bisul sudah cukup parah dan mengganggu.

Sebelum operasi, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, seperti pemeriksaan fisik dan mengambil sampel untuk diteliti sebelum memutuskan operasi.

Apabila bisul tidak kunjung membaik setelah melakukan pengobatan dan justru bertambah parah, sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 25/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan