Ada sejumlah masalah pencernaan yang bisa disebabkan oleh gangguan imun, contohnya penyakit Crohn dan penyakit celiac. Selain itu, ada gangguan imun yang menyerang usus besar, yaitu kolitis mikroskopis. Apa saja gejala, penyebab, dan pengobatan penyakit ini?
Apa itu kolitis mikroskopis?
Kolitis mikroskopis adalah peradangan lapisan dalam usus besar akibat reaksi abnormal sistem kekebalan tubuh.
Dokter umumnya hanya dapat melihat peradangan ini dengan pemeriksaan jaringan usus besar di bawah mikroskop.
Kondisi ini merupakan salah satu jenis penyakit radang usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.
Berbeda dengan jenis radang usus lainnya, kolitis mikroskopis tidak meningkatkan risiko Anda terkena kanker usus besar.
Ada dua jenis kolitis mikroskopis, ketahui perbedaan keduanya.
1. Kolitis limfositik
Sel darah putih (limfosit) meningkat di jaringan usus besar menyebabkan peradangan.
Karena kondisi ini, lapisan kolagen di bawah lapisan usus besar dalam bisa sedikit menebal dari biasanya.
2. Kolitis kolagen
Saat mengalami peradangan, pita kolagen di lapisan usus besar akan menebal secara tidak normal.
Penebalan jaringan ikat ini mirip dengan peradangan akibat rematik.
Meski begitu, jumlah sel darah putih dalam usus besar tidak bertambah.
Seberapa umum penyakit ini?
- Kolitis mikroskopis adalah masalah pencernaan yang umum.
- Wanita lebih rentan mengalami kolitis kolagen.
- Kolitis limfositik dapat terjadi baik pada pria dan wanita.
- Jenis radang usus ini biasanya pertama kali didiagnosis pada usia 50 atau 60-an.
Tanda dan gejala kolitis mikroskopis
Gejala utama yang muncul adalah diare berair kronis yang tidak berdarah. Hal ini sering terjadi secara tiba-tiba.
Diare mungkin terjadi menerus atau datang dan pergi.
Gejala lain kondisi ini adalah:
- nyeri, kram, kembung di perut,
- mual dan muntah, atau
- kesulitan untuk mengendalikan buang air besar (inkontinensia alvi).
Jika mengalami diare yang berlangsung lebih dari beberapa hari, hubungi dokter sehingga Anda mendapatkan penanganan segera.
Penyebab kolitis mikroskopis
Penyebab pasti peradangan pada usus yang ditemukan pada kasus ini masih belum jelas diketahui.
Namun, peneliti percaya bahwa kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut.
1. Reaksi abnormal imun
Reaksi abnormal dari sistem kekebalan bisa menyebabkan gangguan pencernaan ini.
Orang yang memiliki gangguan kekebalan tertentu seperti penyakit celiac, rheumatoid arthritis (rematik), atau diabetes tipe 1 lebih mungkin mengembangkan kolitis mikroskopis.
2. Genetik
Penelitian menunjukkan gen tertentu meningkatkan peluang seseorang mengalami kolitis mikroskopis dan irritable bowel syndrome (IBS).
3. Penggunaan obat-obatan
Pemakaian obat-obatan tertentu akan meningkatkan risiko kolitis mikroskopis.
Obat-obatan yang mungkin memicu penyakit ini antara lain:
- obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID),
- proton pump inhibitors (PPI),
- selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI),
- terapi pengganti hormon dan kontrasepsi oral,
- beta blocker, obat-obatan yang memperlambat detak jantung, dan
- statin, obat untuk menurunkan kolesterol.
4. Merokok
National Institute of Health menjelaskan bahwa perokok lebih mungkin untuk mengidap kolitis mikroskopis pada usia yang lebih muda dari kebanyakan pasien.
Faktor risiko kolitis mikroskopis
Faktor-faktor tertentu bisa meningkatkan risiko Anda mengalami masalah pencernaan ini.
- Umur dan jenis kelamin: kolitis mikroskopis paling sering terjadi pada orang usia 50 – 70 tahun dan lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.
- Penyakit autoimun: beberapa orang dengan kolitis mikroskopis memiliki gangguan autoimun seperti penyakit celiac, penyakit tiroid, atau rematik.