backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Fungsi Penting Enzim Pepsin dalam Proses Pencernaan

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 30/08/2022

Fungsi Penting Enzim Pepsin dalam Proses Pencernaan

Proses pencernaan akan memecah makanan menjadi zat gizi yang dapat diserap tubuh untuk diolah menjadi energi atau untuk perbaikan sel-sel tubuh. Proses ini membutuhkan enzim pencernaan, salah satunya enzim pepsin. 

Pepsin bertugas untuk memecah zat protein dan penyerapan zat gizi. Ketahui selengkapnya tentang enzim pencernaan ini dalam ulasan berikut. 

Fungsi enzim pepsin

anatomi sistem pencernaan

Fungsi enzim pepsin yang utama adalah untuk memecah protein makanan di dalam lambung menjadi asam amino atau zat-zat pembentuk protein yang lebih kecil.

Proses pencernaan terjadi di sistem pencernaan dalam dua cara, yaitu mekanik dan kimiawi. 

Pencernaan mekanik mengubah makanan besar menjadi potongan-potongan kecil. Setelah itu, potongan ini akan dipecah lagi dalam pencernaan kimiawi.

Enzim akan mengubah hasil pencernaan mekanik ke dalam bentuk yang lebih sederhana, sebagaimana pepsin mengubah protein menjadi asam amino. 

Kerja pepsin sendiri sangat bergantung pada asam lambung. Enzim pepsin dapat bekerja ketika pH (tingkat keasaman) asam lambung rendah, yaitu sekitar 1,5 – 2. 

Kadar pH rendah memungkinkan pepsinogen, yakni bentuk tidak aktif enzim pepsin, untuk membentuk pepsin yang aktif. 

Meskipun begitu, menurut buku Physiology, Pepsin (2022) struktur enzim pepsin tetap bisa stabil hingga pH 8. 

Artinya, pepsin selalu dapat diaktifkan kembali selama pH lambung tetap di bawah 8.

Masalah kesehatan yang berkaitan enzim pepsin

Peran enzim pepsin dalam proses pencernaan sangat penting.

Oleh sebab itu, kekurangan atau kelebihan pepsin dapat menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan. 

Berikut ini adalah sejumlah masalah kesehatan yang berkaitan dengan enzim pepsin. 

1. Refluks laringofaring (LPR)

Refluks laringofaringeal atau refluks diam adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan (saluran untuk menelan) dan sampai ke tenggorokan (saluran bernapas). 

Penjelasan dari buku Physiology, Pepsin (2022) hal ini disebabkan tingginya asam dan enzim pepsin di dalam lambung. Kondisi ini mirip seperti refluks asam lambung atau GERD. 

Sfingter esofagus (otot pemisah lambung dengan esofagus) bagian bawah yang lemah memungkinkan asam lambung mengalir kembali (refluks) dari lambung ke kerongkongan. 

Jika sfingter esofagus bagian atas gagal menahan asam lambung naik, cairan lambung dapat mencapai laring di tenggorokan. 

Di laring, asam klorida dan pepsin dapat merusak struktur penting, seperti pita suara. 

2. Hipoklorhidria 

gangguan lambung

Hipoklorhidria adalah kondisi saat pasien kekurangan asam lambung.

Jika Anda tidak memiliki cukup asam lambung, tubuh juga tidak bisa menghasilkan pepsin dalam jumlah yang cukup. 

Ini akan membuat Anda tidak dapat mencerna makanan dengan baik atau menyerap nutrisi, terutama protein. 

Hal ini kemudian menyebabkan gangguan pencernaan, malnutrisi, dan terkadang pertumbuhan bakteri jahat yang berlebihan di dalam lambung. 

Asam klorida dan enzim pepsin memainkan peran penting dalam pencernaan dan kekebalan tubuh. 

Ini membantu memecah protein dan menyerap zat gizi penting, serta membantu mengendalikan virus dan bakteri yang mungkin menginfeksi perut Anda.

3. Tukak lambung

Tukak lambung juga bisa disebabkan oleh produksi asam lambung dan enzim pepsin yang berlebihan. 

Gangguan pencernaan ini terjadi ketika asam lambung di saluran pencernaan mengiritasi permukaan bagian dalam lambung atau usus kecil. 

Asam lambung yang meningkat dapat membuat luka terbuka yang menyakitkan serta perdarahan.

Pada dasarnya, saluran pencernaan Anda dilapisi dengan lapisan lendir yang biasanya melindungi terhadap asam. 

Namun, jika jumlah asam lambung dan pepsin meningkat atau jumlah lendir berkurang, Anda bisa mengalami maag yang kemudian berakibat tukak lambung.

Gejala tukak lambung yang paling umum adalah nyeri perut yang membakar. Rasa sakit mungkin memburuk di antara waktu makan atau di malam hari.

4. Malabsorbsi

Saat Anda kekurangan pepsin, Anda mungkin akan mengalami malabsorbsi protein.

Malabsorpsi protein adalah pada gangguan dalam proses penyerapan zat protein pada sistem pencernaan.

Malabsorbsi protein dapat mengakibatkan tubuh kekurangan protein. Padahal, protein adalah bahan pembangun otot, kulit, enzim dan hormon, dan berperan penting pada jaringan tubuh.

Saat tubuh mengalami malabsorbsi protein, Anda mungkin memiliki rambut kering, rambut rontok, atau penumpukan cairan. 

Penumpukan cairan juga mengakibatkan edema, yakni seperti pembengkakan pada kaki atau bagian tubuh lainnya.

Enzim membantu proses pencernaan kimiawi di sistem pencernaan. Letak enzim pepsin sendiri berada di dalam lambung bersamaan dengan asam lambung. 

Enzim ini membantu tubuh Anda memecah protein menjadi asam amino yang mudah diserap oleh tubuh.

Anda dapat menjaga kadar pepsin dalam tubuh dengan menjalani gaya hidup dan pola makan yang sehat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 30/08/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan