Apakah Anda lancar buang air besar? Ataukah malah susah dan sering mengalami sembelit dalam 3 hari terakhir? Jika iya, mungkin Anda memiliki usus besar yang lebih panjang dibandingkan dengan orang yang normal. Usus besar yang terlalu panjang ini disebut dengan usus redundant. Bagaimana cara mengetahui apakah Anda memiliki usus terlalu panjang, lebih panjang dari normal? Sebelumnya, simak dulu penjelasan berikut.
Apakah berbahaya jika memiliki usus terlalu panjang?
Pada dasarnya, usus besar berfungsi untuk mengatur kadar air di dalam sisa pencernaan makanan, serta mempersiapkan sisa makanan yang telah dicerna tersebut untuk dibuang. Menurut Cleveland Clinic, proses pencernaan hingga makanan tersebut dikeluarkan menjadi kotoran, membutuhkan waktu sekitar 36 jam. Tetapi jika Anda memiliki usus besar yang lebih panjang, mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama dari itu.
Usus redundant adalah usus besar yang ukurannya lebih panjang dibandingkan dengan usus pada orang normal lainnya. Orang yang memiliki usus redundant biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk mengeluarkan sisa makanan, dan hal ini dapat menyebabkan konstipasi alias sembelit yang kronis. Panjang usus besar yang dimiliki oleh orang normal yaitu rata-rata 120 sampai 150 cm, sedangkan pada orang yang memiliki usus redundant, ujung ususnya terlalu panjang sehingga terkadang membuat usus semakin berliku-liku.
Lalu, bagaimana cara mengetahui jika saya memiliki usus yang terlalu panjang?
Beberapa orang mungkin saja memiliki usus besar yang lebih panjang dibandingkan dengan orang yang normal dan mereka tidak merasakan gejala apapun. Namun, bagi sebagian orang lain yang juga mempunyai usus terlalu panjang, berbagai gejala dan tanda mungkin muncul dan dirasakan, seperti perut kembung, susah buang air besar, sembelit, serta tinja kering dan keras.
Jika hal tersebut tidak segera ditangani, maka gejala-gejala tersebut akan menimbulkan masalah lain bagi kesehatan, yaitu wasir dan prolaps rektum atau kondisi di mana rektum keluar dari anus. Tidak hanya itu, orang yang mempunyai usus redundant cenderung berisiko mengalami gangguan pada usus besarnya, seperti terpilinnya usus (volvulus kolon) yang kemudian menyebabkan sisa makanan tidak bisa dikeluarkan dan hanya bisa dikeluarkan dengan cara operasi atau obstruksi kolon.
Terkadang, ada yang memiliki jenis usus redundant yang bagian panjangnya terdapat pada bagian sigmoid, yaitu bagian paling bawah yang paling dekat dengan rektum. Jika terlalu panjang dan berliku pada bagian sigmoid, maka gejala yang akan timbul yaitu:
- Mual
- Muntah
- Nyeri perut bagian bawah
- Perut buncit
- Susah buang air besar
Apa yang menyebabkan usus besar memiliki panjang yang berlebihan?
Usus redundant terjadi akibat keturunan serta genetik. Ketika Anda memiliki anggota keluarga yang memiliki usus redundant, maka Anda berisiko untuk memilikinya juga. Sampai saat ini bahkan untuk sebagian orang yang mempunyai usus redundant, belum diketahui apa penyebabnya.
Apakah usus besar yang terlalu panjang perlu diperiksakan ke dokter?
Tidak banyak orang yang tahu bahwa dirinya mempunyai usus besar yang terlalu panjang dan berliku. Sebenarnya hal ini tidak berbahaya, namun, periksakan diri ke dokter jika suatu saat Anda mengalami gejala yang cukup parah seperti:
- Rasa nyeri yang sangat parah pada bagian bawah perut
- Tidak BAB dalam tiga hari berturut-turut
- Memuntahkan cairan berwarna cokelat
Bagaimana cara mengatasi usus terlalu panjang?
Usus redundant sebenarnya tidak perlu penanganan medis yang khusus, selama tidak menimbulkan masalah kesehatan yang parah. Namun jika mengalami masalah pencernaan yang cukup parah, misalnya tidak bisa BAB hingga berhari-hari, mungkin saja anjuran yang diberikan untuk Anda adalah melakukan operasi secepat mungkin.
Bagaimana cara mencegah masalah yang mungkin timbul akibat usus terlalu panjang?
Orang yang memiliki jenis usus redundant memerlukan waktu yang lama untuk mengeluarkan sisa makanan yang telah dicerna. Sisa makanan tersebut akan bergerak lebih lama dibandingkan pada usus yang normal dan hal ini menyebabkan orang tersebut mengalami sembelit yang cukup sering. Oleh karena itu, berikut adalah sara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah sembelit terjadi:
- Mengonsumsi lebih banyak sumber serat, seperti sayur, buah, dan gandum. Makanan seperti ini akan membantu melancarkan pencernaan sehingga sisa makanan cepat dikeluarkan oleh usus. Setidaknya mengonsumsi makanan yang berserat tinggi sebanyak 20 hingga 25 gram – jika kebutuhan kalori Anda dalam sehari sebesar 2000 kalori.
- Minumlah banyak air putih. Air juga bisa membuat sisa makanan yang ada di usus menjadi lebih lembut dan lunak, sehingga memudahkan sisa makanan bergerak melewati rektum dan anus.
BACA JUGA
Kalkulator BMI
Benarkah berat badan Anda sudah ideal?
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.