backup og meta

6 Penyebab Muntah Busa Putih dan Cara Tepat Mengatasinya

6 Penyebab Muntah Busa Putih dan Cara Tepat Mengatasinya

Pernahkah Anda merasa mual, lalu muntah mengeluarkan cairan dengan busa putih? Kondisi bisa menandakan gejala gangguan pencernaan ataupun gangguan pernapasan. Namun, kondisi yang bukan masalah kesehatan mungkin juga menyebabkan Anda muntah cairan berbusa.

Penyebab muntah busa putih

Sebelum terburu-buru menentukan langkah perawatan, ketahui dulu kemungkinan penyebab Anda muntah dan mengeluarkan cairan berbusa.

1. GERD

Penyebab muntah berbusa putih paling umum yaitu GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

Dikutip dari Badgut, kondisi ini terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan (esofagus) yang dapat menyebabkan gejala seperti rasa terbakar (heartburn), regurgitasi asam (cairan asam naik kembali ke mulut), dan kadang-kadang muntah. 

Naiknya asam lambung tidak selalu berupa asam, tetapi bisa juga lendir atau cairan lainnya yang bercampur dengan asam lambung sehingga tampak berbusa.

Selain itu, peningkatan produksi lendir di kerongkongan dapat membuat Anda muntah mengeluarkan cairan tersebut.

2. Konsumsi alkohol berlebihan

Konsumsi alkohol berlebihan juga dapat menyebabkan muntah dengan busa putih. Alkohol dapat meningkatkan produksi asam lambung yang dapat menyebabkan iritasi pada dinding lambung.

Ini bisa menyebabkan muntah yang mungkin terdiri dari lendir atau cairan berbusa. Hal ini terjadi sebagai respons dari lambung dengan menghasilkan lendir berlebih untuk melindungi dirinya dari iritasi alkohol.

Alkohol yang berlebihan juga dapat menyebabkan kerusakan pada hati, termasuk hepatitis alkoholik atau sirosis hati. 

Pada kasus yang parah, kondisi bisa menyebabkan muntah berbusa putih karena hati yang rusak tidak dapat memproses alkohol dengan baik.

Selain itu, beberapa zat hasil metabolisme alkohol dapat mengiritasi lambung.

3. Pneumonia

emetophobia

Pneumonia adalah infeksi pada jaringan paru-paru yang umumnya disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, pneumonia yang parah atau komplikasi pneumonia tertentu dapat menyebabkan muntah berbusa putih.

Beberapa kondisi tersebut yaitu sebagai berikut.

  • Aspirasi pneumonia. Cairan atau benda asing terhirup ke dalam paru-paru sehingga menyebabkan infeksi. Aspirasi pneumonia bisa disertai dengan gejala muntah, dan lendir yang muntah mungkin tampak berbusa.
  • Pneumonia yang terkomplikasi. Pneumonia yang parah atau terkomplikasi oleh faktor lain seperti gangguan pernapasan, gagal jantung, atau kondisi medis lainnya dapat menyebabkan gejala tambahan seperti muntah berbusa.

4. Infeksi virus atau bakteri

Konsumsi makanan yang telah terkontaminasi virus atau bakteri juga dapat menyebabkan muntah busa putih. 

Makanan yang terpapar norovirus, Salmonella, atau Campylobacter adalah penyebab umum keracunan makanan yang dapat menyebabkan gejala seperti muntah.

Ketika seseorang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, mikroorganisme patogen tersebut bisa masuk ke dalam sistem pencernaan. 

Reaksi tubuh terhadap kehadiran mikroorganisme ini dapat menyebabkan peradangan dan produksi lendir di saluran pencernaan. Hal ini menyebabkan muntah yang mengandung lendir berbusa. 

5. Kehamilan

Muntah dengan cairan berbusa putih juga bisa terjadi pada wanita hamil. Kondisi ini dikenal dengan morning sickness.

Selama kehamilan, perubahan hormon memengaruhi kerja lambung, sehingga bisa meningkatkan produksi asam lambung

Seperti yang telah dijelaskan, muntah karena refluks asam lambung dapat mengandung lendir putih atau berbusa.

Selain itu, reaksi terhadap makanan atau suplemen berawarna putih diduga memengaruhi timbulnya gejala ini pada ibu hamil.

6. Konsumsi obat-obatan

Konsumsi obat tertentu bisa menyebabkan muntah berbusa dan pahit. Berikut ini beberapa jenis obat yang diketahui dapat menyebabkan muntah berbusa.

  • Obat penghambat asam lambung. Beberapa obat yang digunakan untuk mengurangi produksi asam lambung, seperti omeprazole, lansoprazole, atau ranitidine, bisa menyebabkan efek samping berupa muntah. 
  • Obat kemoterapi. Beberapa jenis obat kemoterapi yang digunakan untuk mengobati kanker, seperti cisplatin, carboplatin, atau methotrexate, bisa menyebabkan muntah sebagai efek samping.
  • Obat untuk gangguan kejiwaan. Beberapa obat, seperti antidepresan, antipsikotik, atau benzodiazepin dapat menyebabkan muntah disertai dengan lendir berbusa, terutama jika obat tersebut merangsang sistem pencernaan.
  • Obat untuk penyakit autoimun. Obat untuk penyakit autoimun, seperti methotrexate, sulfasalazine, atau azathioprine, juga dapat menyebabkan muntah sebagai efek samping. 

Apa penyebab muntah keluar busa?

Berikut ini beberapa penyebab muntah keluar busa.
  • GERD.
  • Konsumsi alkohol berlebihan.
  • Pneumonia.
  • Infeksi virus atau bakteri.
  • Kehamilan.
  • Konsumsi obat-obatan.

Cara mengatasi muntah berbusa putih

Cara mengatasi muntah berbusa putih dapat dilakukan berdasarkan penyebabnya.

Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, apalagi jika muntah terjadi berulang kali. 

Jika muntah tidak berlangsung lama, terdapat perawatan yang dapat meringankan gejala atau mencegah muntah lagi seperti berikut ini.

  • Beristirahat dapat membantu tubuh untuk pulih dan mengatasi gejala. Hindari aktivitas fisik yang berat dan berbaringlah dengan posisi yang nyaman.
  • Minumlah banyak cairan, seperti air putih atau air kelapa, agar tubuh tetap terhidrasi. 
  • Jika muntah disebabkan oleh alergi atau intoleransi makanan tertentu, hindari makanan tersebut untuk mencegah terjadinya reaksi muntah berulang.
  • Makan makanan yang mudah dicerna dan tidak menyebabkan iritasi pada lambung, seperti nasi putih, roti tawar, atau kaldu ayam.
  • Jika sudah tahu penyebabnya, konsumsi obat-obatan untuk meredakan penyebabnya.

Muntah busa putih bukan merupakan gejala yang khas dari kondisi tertentu. Bisa saja, seseorang baru saja mengonsumsi susu atau makanan berwarna putih lain secara berlebihan.

Namun, jika muntah keluar busa disertai dengan gejala lain, seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, atau kelemahan, penting untuk segera mencari bantuan medis.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What you need to know about GERD. (2022). Retrieved 27 March 2024, from https://badgut.org/information-centre/a-z-digestive-topics/gerd/ 

Suddenly, drinking alcohol makes me sick! (n.d.). Retrieved 27 March 2024, from https://goaskalice.columbia.edu/answered-questions/suddenly-alcohol-makes-me-sick/ 

Pneumonia. (2020). Retrieved 27 March 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pneumonia/symptoms-causes/syc-20354204 

Sattar, S. B. A. (2023). Bacterial Gastroenteritis. Retrieved 27 March 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513295/ 

Will I Know if Something is Wrong? (n.d.). Retrieved 27 March 2024, from https://www.nyc.gov/site/doh/health/health-topics/pregnancy-something-wrong.page 

Medicines That Can Cause Nausea And Vomiting: NYP. (2023). Retrieved 27 March 2024, from https://www.nyp.org/healthlibrary/articles/medicines-that-can-cause-nausea-and-vomiting 

What to do when your medication causes nausea. (2019). Retrieved 27 March 2024, from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/what-to-do-when-your-medication-causes-nausea 

Roth, N., Kanel, G., & Kaplowitz, N. (2016). Alcoholic foamy degeneration and alcoholic fatty liver with jaundice: Often overlooked causes of jaundice and hepatic decompensation that can mimic alcoholic hepatitis. Clinical liver disease, 6(6), 145–148. https://doi.org/10.1002/cld.520.

Versi Terbaru

01/04/2024

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Setelah Muntah Sebaiknya Minum Apa? Inilah Anjurannya

Mengenal Emetophobia, Rasa Takut Berlebih pada Muntahan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 01/04/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan