Diagnosis
Kolitis mikroskopis biasanya didiagnosis oleh spesialis penyakit gastrointestinal.
Dokter akan menanyakan tentang riwayat kesehatan dan pemakaian obat-obatan saat ini.
Selanjutnya, dokter akan menjalankan sejumlah tes laboratorium seperti:
- tes darah,
- uji feses, dan
- tes pencitraan tubuh.
Jika tes tersebut belum mengerucutkan diagnosis, dokter akan melanjutkan dengan kolonoskopi dan biopsi.
Selama kolonoskopi, dokter akan melihat bagian dalam usus besar Anda dengan bantuan kolonoskop. Alat ini dimasukan ke usus besar melalui rektum.
Setelah itu, dokter akan mengambil sampel jaringan (biopsi) dari lapisan usus untuk diperiksa di laboratorium.
Pengobatan kolitis mikroskopis

Penanganan utama kolitis mikroskopis adalah dengan mengobati diare.
Hal ini bisa dilakukan dengan menghindari mengonsumsi makanan berlemak, mengandung kafein, dan produk susu.
Selain itu, pasien perlu memperbanyak asupan cairan guna mencegah terjadinya dehidrasi.
Dokter mungkin akan meresepkan beberapa obat untuk mengatasi kondisi diare dan autoimun.
Beberapa obat tersebut adalah sebagai berikut.
- Agen bulking: seperti psyllium, untuk membuat kotoran lebih padat dan memperlambat waktu cerna.
- Anti-diare: seperti loperamide atau diphenoxylate. Ini untuk memperlambat kontraksi usus Anda.
- Bismuth subsalicylate: untuk mengatasi diare, asam lambung naik, mual, dan gangguan pencernaan.
- Budesonide: salah satu jenis kortikosteroid yang diserap di usus besar untuk mengurangi peradangan.
- Mesalamine: obat yang dirancang untuk mengobati peradangan usus.
- Sequestrant asam empedu: obat ini diberikan jika pasien mengalami malabsorpsi asam empedu.
Jika pengobatan di atas tidak cukup efektif atau diketahui ada faktor autoimun, dokter bisa memberikan obat-obatan seperti:
- imunosupresan,
- inhibitor tumor necrosis factor (adalimumab, infliximab).
- natrium kromolin, dan
- naltrexone.
Pengobatan di rumah
Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi gangguan sistem pencernaan ini adalah:
- Hindari makan makanan seperti lemak, kafein, dan laktosa (produk susu seperti yoghurt, susu kental manis, dan lainnya).
- Hindari makanan yang pedas, minuman beralkohol, dan minuman bersoda.
- Kurangi makanan berlemak dan berserat seperti gorengan, buah-buahan mentah, dan sayuran seperti kacang, kembang kol, brokoli, dan kubis.
- Konsultasikan dengan dokter untuk pengganti obat NSAID, karena NSAID dapat memperburuk diare.
- Penuhi asupan cairan dengan oralit. Oralit memiliki kandungan air, garam, dan gula yang tepat untuk menggantikan cairan tubuh.
- Beralihlah ke makanan yang bebas gluten (protein dalam gandum). Penyakit ini dapat mereda dengan pola makan bebas gluten.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar