Istilah turun berok mungkin tidak asing di telinga Anda. Dalam dunia medis, istilah ini dikenal dengan sebutan hernia. Hernia umum terjadi pada pria, tapi wanita juga berisiko mengalaminya. Ada beberapa jenis hernia yang bisa menyerang wanita. Ketahui selengkapnya!
Jenis-jenis hernia pada wanita
Perut ditutupi lapisan otot dan jaringan kuat yang melindungi organ vital di dalamnya sekaligus membantu Anda bergerak.
Pada lapisan otot tersebut, ada celah yang memungkinkan organ atau jaringan menonjol. Kondisi inilah yang Anda kenal sebagai turun berok alias hernia.
Hernia dapat terjadi pada pria maupun wanita. Pada wanita, hernia dibedakan menjadi 4 jenis, yakni sebagai berikut.
1. Hernia hiatal
Hernia hiatal terjadi ketika otot di bagian perut terdorong hingga ke rongga dada dan melalui celah di diafragma, yakni otot tipis yang memisahkan dada dan perut.
Kebanyakan hernia hiatal tidak menimbulkan tanda atau gejala. Akan tetapi, pada kasus yang lebih parah, penyakit ini bisa menimbulkan gejala seperti:
- maag,
- kesulitan menelan,
- heartburn,
- sesak napas,
- cepat kenyang saat makan, dan
- muntah darah atau BAB berwarna hitam, yang mungkin menandakan perdarahan pada sistem pencernaan.
Belum diketahui secara pasti penyebab utama dari kondisi ini. Namun, hernia hiatal diperkirakan terjadi karena lemahnya jaringan otot, sehingga memungkinkan otot perut menonjol ke atas melalui diagfragma.
2. Hernia femoralis
Hernia femoralis ditandai dengan munculnya benjolan pada bagian dalam paha atau selangkangan bagian atas.
Benjolan ini seringkali dapat terdorong masuk ketika berbaring. Saat batuk atau mengejan, benjolan ini bisa kembali muncul.
Kondisi ini umumnya tidak menimbulkan gejala. Namun, ada pula yang mengeluhkan rasa tidak nyaman di selangkangan, terutama saat berdiri, mengejan atau mengangkat beban berat.
Secara umum gejala dari hernia femoralis, meliputi:
- sakit pada selangkangan yang tiba-tiba,
- sakit perut,
- mual, dan
- muntah.
Kondisi ini dapat terjadi karena ketegangan pada perut akibat mengejan di toilet, mengangkat beban berat, batuk yang terus menerus, dan obesitas.
Hernia femoralis lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Hal ini disebabkan karena bentuk panggul wanita yang lebih lebar.
Perlu Anda ketahui
Hernia femoralis merupakan jenis hernia yang jarang terjadi. Jenis hernia ini hanya menyumbang sekitar 3% dari semua kasus hernia yang terjadi.
3. Hernia inguinalis
Penyakit hernia inguinalis adalah kondisi yang umum terjadi pada pria. Akan tetapi, jenis hernia ini juga dapat terjadi pada wanita.
Mengutip situs Cleveland Clinic, hernia inguinalis terjadi ketika jaringan perut, seperti lemak atau sebagian usus menembus melalui perut bagian bawah.
Jenis penyakit pada sistem pencernaan ini umum terjadi pada wanita karena ada hubungannya dengan bentuk panggul yang mendukung proses persalinan.
Adapun gejala atau ciri-ciri hernia inguinalis pada wanita meliputi:
- benjolan pada area selangkangan,
- pangkal paha seperti ditekan dan berat,
- nyeri pada area selangkangan, terutama saat mengejan, batuk, membungkuk, atau mengangkat beban, dan
- sensasi terbakar atau terjepit yang menjalar dari panggul ke bawah kaki.
Hernia inguinalis umumnya terjadi pada wanita karena bawaan lahir, mengejan saat BAB terlalu kuat, berdiri selama berjam-jam, serta sering melakukan olahraga berat.
4. Hernia umbilikalis
Jenis hernia pada wanita selanjutnya adalah hernia umbilikalis, yakni ketika jaringan atau organ yang melapisi perut menonjol ke area pusar.
Tipe hernia ini menimbulkan pembengkakan atau tonjolan lunak di dekat pusar. Kondisi ini umumnya terjadi pada bayi baru lahir, tapi orang dewasa juga dapat mengalaminya.
Jenis hernia pada anak-anak biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun jika terjadi saat dewasa, gejala yang umum antara lain:
- sakit perut,
- munculnya tonjolan berwarna merah gelap atau ungu,
- buang air besar berdarah,
- mual, dan
- muntah.
Pada wanita dewasa, hernia umbilikalis terjadi ketika tekanan di dalam perut menyebabkan otot dinding perut melemah, sehingga bagian usus atau jaringan di dalam perut menonjol keluar.
Cara diagnosis hernia
Dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan untuk mendiagnosis hernia pada wanita berdasarkan dengan jenisnya.
1. Metode X-ray
Prosedur ini dilakukan untuk mendeteksi perubahan atau kelainan pada sistem pencernaan. Pasien akan diminta untuk meminum cairan berkapur untuk mengisi saluran pencernaan.
Penggunaan cairan ini akan memungkinkan dokter untuk melihat siluet kerongkongan, lambung, dan usus bagian atas.
2. Endoskopi bagian atas
Endoskopi bagian atas atau disebut juga enteroskopi dilakukan dengan memasukkan sebuah alat tipis dan fleksibel yang dilengkapi dengan lampu kamera ke dalam tenggorokan.
Prosedur ini bertujuan untuk memeriksa bagian dalam kerongkongan dan lambung.
3. Manometri esofagus
Manometri esofagus atau disebut juga esophageal manometry dilakukan untuk mengukur kekuatan koordinasi gerakan kerongkongan.
Cara mengobati hernia pada wanita
Mengobati hernia akan disesuaikan dengan gejala dan tingkat keparahan yang dialami. Berikut ini adalah cara untuk mengobati hernia.
1. Minum obat-obatan
Jika Anda mengalami gejala yang berhubungan dengan refluks asam lambung atau maag, dokter akan meresepkan beberapa obat seperti berikut.
- Antasida yang menetralkan asam lambung sehingga dapat membantu meredakan gejala maag.
- Obat penghambat reseptor H2 yang dapat menghambat produksi asam lambung agar tidak berlebihan.
- Obat penghambat pompa proton yang bekerja sebagai penghambat asam lambung yang lebih kuat daripada penghambat reseptor H2 dan mempercepat pemulihan kerongkongan.
2. Operasi
Terkadang hernia pada wanita memerlukan pembedahan ketika obat yang di atas tidak lagi ampuh menangani gejala, atau ketika sudah menyebabkan komplikasi.
Pembedahan umumnya dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni dengan pembedahan terbuka atau laparoskopi.
Pembedahan terbuka atau open surgery dilakukan dengan membuat sayatan di area yang bermasalah. Kemudian, jaringan yang menonjol akan diposisikan ke lokasi yang benar.
Prosedur laparoskopi dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada area kulit, kemudian dokter akan memasukkan instrumen khusus untuk memperbaiki hernia.
Anda mungkin perlu menjalani opname, hingga kondisi membaik. Luka bekas operasi harus rajin dibersihkan, diobati, dan diganti perbannya.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadi infeksi bakteri. Selama proses pemulihan, Anda mungkin diminta untuk menjalani pemeriksaan rutin.
Itulah ulasan mengenai jenis dan penyebab hernia pada wanita. jika Anda mengalami gejala yang disebutkan, terutama munculnya benjolan di sekitar perut dan paha atas, segera periksa ke dokter.
[embed-health-tool-bmr]