Anus serta rektum merupakan bagian akhir dari sistem pencernaan. Baik anus maupun rektum identik dengan tempat pembuangan feses, tapi apakah fungsi keduanya sama?
Anatomi anus
Anus atau dubur adalah organ yang terletak di bagian akhir dari saluran pencernaan.
Anus berbentuk saluran dengan panjang 3,5–5 cm yang tersusun atas otot-otot dasar panggul dan dua sfingter (otot yang fungsinya seperti katup).
Beberapa bagian anus terbentuk dari lapisan kulit. Bagian luar dubur dilapisi oleh kulit luar yang menyambung. Sementara itu, sebagian lagi tersusun dari usus besar.
Bila dilihat dari luar, anus berbentuk seperti lubang kecil. Anus tersusun atas dua sfingter yang terletak di dinding usus dan di dasar panggul.
1. Sfingter anus internal
Bagian ini mengelilingi 2/3 bagian atas saluran anus. Sfingter anus internal tersusun dari penebalan otot polos yang melingkar pada dinding usus.
Gerakan otot pada sfingter anus bekerja di luar kesadaran Anda. Artinya, tanpa perlu Anda kontrol, sfingter ini sudah melakukan kerjanya.
2. Sfingter anus eksternal
Otot ini mengelilingi 2/3 bagian bawah anus dan tumpang tindih dengan sfingter internal.
Sfingter eksternal menyatu dengan otot puborectalis di dasar panggul.
Fungsi anus
Fungsi anus adalah untuk mengeluarkan feses dari saluran pencernaan.
Dalam hal ini, fungsi anus pada lapisan atas berguna untuk mengenali zat buangan yang akan keluar, apakah berbentuk cair, gas, atau padat.
Meski fungsi anus dalam sistem pencernaan merupakan saluran keluarnya feses, Anda bisa mengontrol kapan kotoran harus keluar.
Hal ini tak lepas dari peran sfingter yang bisa berkomunikasi dengan otak untuk menentukan kapan feses bisa dikeluarkan.
Sfingter internal selalu berkontraksi, kecuali feses sudah memasuki rektum. Ini mencegah buang air besar tanpa Anda sadari, termasuk saat tidur.
Sementara itu, sfingter eksternal berfungsi menahan kotoran sebelum Anda tiba di toilet. Saat feses siap dikeluarkan, sfingter eksternal akan melemas.
Anatomi rektum
Anus dan rektum adalah dua bagian yang berbeda, tapi keduanya memang terletak berdekatan.
Rektum adalah saluran penghubung antara usus besar dengan anus. Dari atas ke bawah anatomi saluran pencernaan, rektum berada di atas anus.
Sementara itu, anus terletak pada ujung dan merupakan bagian terakhir pada saluran pencernaan.
Panjang rektum berkisar mulai dari 15-20 cm. Pangkal rektum berada di ujung kolon sigmoid, yaitu bagian terakhir pada usus besar yang berbentuk menyerupai huruf S.
Ada tiga bagian utama pada rektum.
- Fleksura sakralis: lekukan cekung yang mengikuti tulang ekor dan tulang sakrum atau tulang berbentuk segitiga di belakang panggul.
- Fleksura anorektal: bagian cembung yang terbentuk dari otot puborektalis dan berperan saat mengontrol pengeluaran anus.
- Ampula: bagian akhir rektum yang tersambung pada bagian pangkal anus.
Fungsi rektum
Anus berfungsi mengeluarkan feses, sedangkan rektum menerima feses dari usus besar dan bisa menampungnya sesaat.
Rektum juga memberikan sinyal kepada anus bahwa ada feses yang harus keluarkan atau harus tertahan sampai kondisi memungkinkan untuk buang air besar.
Saat kotoran atau gas masuk ke rektum, sensor tubuh pun mengirim pesan ke otak. Nantinya, otak akan memutuskan kapan kotoran atau gas bisa segera keluar.
Jika gas atau kotoran bisa keluar, sfingter akan mengendur dan rektum berkontraksi.
Sebaliknya, jika gas dan feses tidak bisa keluar, sfingter akan mengencang dan rektum akan menyesuaikan sehingga rasa ingin buang air besar hilang sesaat.