Setelah makan makanan pedas, beberapa orang kadang merasakan panas di perut seperti perih terbakar, tepatnya di ulu hati. Gejala ini sering juga disertai rasa pahit di tenggorokan dan mulut. Nah, apa sebenarnya yang menyebabkan perut terasa panas? Benarkah pasti disebabkan oleh makanan yang Anda konsumsi?
Penyebab perut terasa panas
Penyebab rasa panas pada perut umumnya berasal dari kondisi yang memengaruhi fungsi lambung. Rasa panas juga bisa menjadi gejala dari berbagai gangguan pada sistem pencernaan.
Selain makanan tertentu, berikut beberapa kondisi yang kerap menyebabkan perut atau lambung panas.
1. Reaksi terhadap makanan tertentu
Makanan pedas ternyata bukan satu-satunya jenis makanan yang dapat membuat lambung terasa panas. Beberapa makanan lain bisa memengaruhi sistem pencernaan yang lebih sensitif sehingga menimbulkan rasa perih terbakar di perut.
Berikut contoh makanan yang dapat memicu rasa panas pada lambung.
- Produk susu pada orang dengan intoleransi laktosa.
- Gluten pada penderita penyakit celiac.
- Buah-buahan sitrus pada penderita GERD, gastritis, dan tukak lambung.
- Makanan berlemak pada penderita penyakit Crohn.
Minuman beralkohol juga dapat menimbulkan sensasi panas, bahkan pada orang-orang dengan sistem pencernaan yang sehat.
2. Gastritis
Gastritis merupakan kondisi yang menyebabkan peradangan pada lapisan dalam lambung. Selain perut yang terasa panas, Anda mungkin juga mengalami mual, muntah, dan sakit perut.
Peradangan yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi seperti luka lambung, perdarahan lambung, hingga kanker lambung.
Jika Anda mengalami gejala gastritis, segeralah berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
3. Asam lambung naik
Makanan yang masuk ke lambung akan melewati kerongkongan dan melalui sfingter esofageal, otot yang membatasi kerongkongan dan lambung.
Sfingter akan menutup saat makanan berpindah ke dalam lambung. Namun, jika sfingter esofageal tidak menutup sempurna, asam lambung bisa naik dan mengiritasi kerongkongan (refluks asam lambung).
Refluks yang terus terjadi sampai menimbulkan gejala seperti panas di perut, (heartburn), mual, dan rasa pahit di tenggorokan merupakan kondisi gastroesophageal reflux disease (GERD).
Kenapa perut terasa panas dan kepala pusing?
- Gejala perut panas disertai dengan kepala pusing seperti berputar (vertigo) bisa menjadi pertanda GERD. Studi dalam jurnal Medical Hypotheses menyebutkan bahwa sekitar 77% pasien GERD mengalami vertigo perifer.
- Asam lambung dapat naik ke tenggorokan dan masuk ke tuba eustachius (saluran kecil penghubung tenggorokan dan telinga). Akibatnya, timbul gangguan pada telinga dalam yang berfungsi menjaga keseimbangan dan menyebabkan vertigo perifer.
4. Infeksi lambung
Infeksi lambung umumnya disebabkan oleh bakteri H. pylori. Bakteri ini sebenarnya hidup secara alamiah di dalam lambung dan tidak selalu menimbulkan gejala.
Gejala baru akan muncul begitu pertumbuhan bakteri sudah di luar batas wajar. Gejala utama infeksi lambung yaitu sakit perut dan rasa panas pada perut.
Banyak penderita juga mengeluhkan kepala pusing, perut kembung, sering sendawa, mual, muntah, serta penurunan berat badan secara mendadak.
5. Irritable bowel syndrome (IBS)
Irritable bowel syndrome alias sindrom iritasi usus besar merupakan sekumpulan gejala gangguan pencernaan yang memengaruhi fungsi usus besar.
Penyebabnya diduga berasal dari masalah saraf yang berdampak pada kemampuan kontraksi usus besar.
IBS dapat membuat perut terasa panas dan tidak nyaman. Gejala lain yang sering menyertainya yakni diare, sembelit, perut kembung, mual, dan muntah.
Tak hanya itu, Anda mungkin juga akan lebih sering ingin buang air besar.
6. Tukak lambung
Tukak lambung adalah luka yang terbentuk pada lapisan dalam lambung dan bagian atas usus halus.
Pembentukan luka dapat disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori, konsumsi obat pereda nyeri, kebiasaan merokok, dan terapi radiasi pada area perut.
Gejala utama dari tukak lambung adalah rasa panas pada perut. Beberapa penderita juga kerap mengeluhkan heartburn, mual, serta nyeri dada.
Luka lambung yang parah dapat menyebabkan perdarahan yang ditandai dengan feses berwarna hitam.