backup og meta

Kenalan dengan 10 Jenis Bakteri Baik dalam Usus Manusia

Kenalan dengan 10 Jenis Bakteri Baik dalam Usus Manusia

Bakteri merupakan salah satu penyebab utama penyakit infeksi. Namun, sebenarnya ada pula bakteri baik yang bermanfaat bagi kesehatan. Mikroorganisme ini bisa membantu proses pencernaan bahkan mengatasi penyakit yang disebabkan oleh patogen, yakni virus, jamur, ataupun bakteri jahat penyebab infeksi.

Beragam bakteri yang baik bagi tubuh manusia

Manusia tidak hidup sendiri bersama tubuhnya, melainkan bersama jutaan bakteri dan mikroorganisme lainnya yang tersebar di berbagai organ di dalam tubuh.

Contohnya, probiotik yang umumnya hidup di usus manusia. Selain itu, bakteri baik ini juga dapat ditemukan pada makanan sumber probiotik, seperti yoghurt, tempe, dan keju.

Di bawah ini beragam jenis bakteri di dalam usus yang bisa menguntungkan tubuh Anda.

1. Lactobacillus acidophilus

bakteri baikSumber: Wikimedia Common

Lactobacillus acidophilus yakni bakteri yang banyak digunakan dalam pembuatan makanan mengandung probiotik. Anda bisa menemukannya dalam yoghurt dan produk fermentasi kedelai seperti tempe.

Suplemen mengandung mikroba ini umum digunakan untuk mengatasi infeksi pada vagina (vaginosis).

Selain itu, Lactobacillus acidophilus dapat membantu pengobatan diare pada anak-anak maupun orang dewasa.

2. Lactobacillus salivarius

Lactobacillus salivarius biasanya ditemukan dalam saluran pencernaan manusia dan produk-produk fermentasi.

Bakteri baik ini merupakan salah satu mikroba yang muncul paling awal di dalam rongga mulut dan usus tidak lama setelah Anda lahir.

Di dalam tubuh, Lactobacillus salivarius menghambat pertumbuhan Helicobacter pylori, yaitu bakteri jahat yang menyebabkan tukak lambung.

Mikroba ini juga bisa mematikan patogen lain di dalam mulut yang menjadi penyebab bau mulut.

3. Lactobacillus rhamnosus

Usus Anda merupakan rumah bagi beragam bakteri yang menguntungkan, termasuk Lactobacillus rhamnosus.

Manfaatnya bagi kesehatan di antaranya mengatasi gejala gangguan pencernaan, menjaga kesehatan usus, dan mencegah infeksi pada gusi.

Para ilmuwan juga memanfaatkan bakteri ini untuk mengatasi diare pada orang dewasa serta diare pada anak yang disebabkan oleh infeksi Clostridium difficile.

Uniknya lagi, L. rhamnosus juga memperkuat sistem imun dan mencegah gejala alergi tertentu.

4. Lactobacillus plantarum

Produsen makanan kerap memanfaatkan Lactobacillus plantarum untuk membuat acar sayuran, sauerkraut, dan biang roti.

Begitu berada dalam tubuh Anda, L. plantarum akan memperkuat pertahanan sistem imun dalam melawan bakteri penyebab penyakit.

Tidak hanya itu, L. plantarum juga memiliki efek antioksidan yang berguna bagi saluran pencernaan.

Di dalam tubuh Anda, bakteri ini dapat menghambat pertumbuhan mikroba penghasil gas yang menjadi penyebab perut kembung.

5. Lactobacillus reuteri

Lactobacillus reuteri merupakan jenis probiotik yang berperan penting dalam proses fermentasi makanan.

Bakteri ini umumnya hidup di saluran pencernaan, kulit, serta ASI. Lactobacillus reuteri bertugas membantu proses penyerapan zat gizi dari makanan.

Selain itu, mengutip studi dalam jurnal Frontiers in Microbiology, L. reuteri bermanfaat mengatasi infeksi dan mencegah penyakit pada saluran pencernaan maupun jaringan tubuh lainnya.

Berapa jumlah bakteri baik di tubuh?

Jumlah bakteri baik di tubuh bisa bervariasi, umumnya ada sekitar 39 – 300 triliun bakteri hidup di dalam tubuh Anda. Sebagian besar mereka hidup di dalam usus.

6. Streptococcus thermophilus

Tubuh manusia membutuhkan enzim laktase untuk mencerna laktosa pada susu.

Salah satu bakteri penghasil enzim pencernaan tersebut yaitu Streptococcus thermophilus. Anda dapat menemukannya di dalam usus serta produk susu berupa yoghurt dan keju.

Berkat manfaatnya dalam menghasilkan laktase, Streptococcus thermophilus diyakini bisa menjadi solusi bagi penderita intoleransi laktosa.

Selain itu, S. thermophilus menghasilkan zat yang ampuh melawan patogen penyebab pneumonia dan tukak lambung.

7. Saccharomyces boulardii

Saccharomyces boulardii sebenarnya bukanlah bakteri, melainkan ragi yang memiliki sifat seperti probiotik.

Mikroba ini biasanya digunakan untuk mengatasi dan mencegah diare, termasuk diare akibat infeksi rotavirus pada anak-anak.

Bukti ilmiah lainnya pun menunjukkan bahwa Saccharomyces boulardii berguna untuk mengatasi jerawat dan infeksi Helicobacter pylori.

Selain itu, Saccharomyces boulardii ini juga tampaknya punya kemampuan tersendiri untuk mencegah pembentukan luka pada jaringan.

8. Bifidobacterium infantis

perkembangan infeksi TB laten tuberkolosis

Bifidobacterium merupakan mikroba bermanfaat yang paling banyak menghuni organ usus manusia.

Bakteri yang sudah muncul sejak Anda lahir ini berpotensi mengurangi gejala irritable bowel syndrome (IBS) seperti sakit perut dan perut kembung.

Sebuah penelitian dalam jurnal Pediatric Research juga mengungkapkan potensinya untuk meredakan peradangan.

Berkat manfaat ini, Bifidobacterium infantis mungkin dapat meredakan gejala radang usus besar serta penyakit kulit psoriasis.

9. Bifidobacterium bifidum

Ada lebih dari 30 jenis Bifidobacteria, dan salah satunya yakni Bifidobacterium bifidum.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Probiotics Antimicroba Protein menunjukkan bahwa Bifidobacterium bifidum dapat membantu meredakan salah satu gejala  IBS, yaitu sakit perut.  

Selain itu, menurut beberapa penelitian terhadap sampel jaringan manusia, Bifidobacterium bifidum mampu memperkuat fungsi imun.

Alih-alih menginfeksi tubuh, mikroorganisme baik ini justru membantu kerja sel darah putih ketika tubuh terserang penyakit.

10. Bifidobacterium lactis

Sebagai bakteri baik, Bifidobacterium lactis tidak hanya menyehatkan pencernaan Anda.

Mikroba yang banyak terdapat dalam produk fermentasi sayuran ini juga membantu mengendalikan kadar kolesterol sehingga bermanfaat bagi kesehatan jantung.

B. lactis di dalam tubuh bayi juga mempunyai peran khusus, yakni membantu mencerna laktosa yang terkandung dalam air susu ibu (ASI).

Tanpa mikroba ini, proses penguraian laktosa tentu lebih berat karena tubuh membutuhkan enzim laktase.

Meski dapat ditemukan secara alami di dalam tubuh, Anda bisa menjaga keseimbangan populasi bakteri baik dengan mengonsumsi makanan sumber probiotik.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Bacteria: the Good, the Bad, and the Ugly. (n.d.). Retrieved 26 March 2024, from https://www.center4research.org/bacteria-good-bad-ugly/

We Are Never Alone: Living with the Human Microbiota. (2017). Retrieved 26 March 2024, from https://kids.frontiersin.org/article/10.3389/frym.2017.00035

Linares, D. M., Ross, P., & Stanton, C. (2016). Beneficial Microbes: The pharmacy in the gut. Bioengineered, 7(1), 11–20. 

Mu, Q., Tavella, V. J., & Luo, X. M. (2018). Role of Lactobacillus reuteri in human health and diseases. Frontiers in Microbiology9, 315828.

Henrick, B. M., Chew, S., Casaburi, G., Brown, H. K., Frese, S. A., Zhou, Y., … & Smilowitz, J. T. (2019). Colonization by B. infantis EVC001 modulates enteric inflammation in exclusively breastfed infants. Pediatric Research86(6), 749-757.

Pratt, C., & Campbell, M. D. (2020). The effect of Bifidobacterium on reducing symptomatic abdominal pain in patients with irritable bowel syndrome: a systematic review. Probiotics and Antimicrobial Proteins12(3), 834-839.

Versi Terbaru

02/04/2024

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Ketahui 6 Penyebab Perut Terasa Panas dan Cara Mengatasinya

Kenali Perbedaan Probiotik, Prebiotik, dan Sinbiotik serta Manfaatnya untuk si Kecil


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 02/04/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan