backup og meta

7 Komplikasi Batu Empedu yang Perlu Diwaspadai

7 Komplikasi Batu Empedu yang Perlu Diwaspadai

Batu empedu yaitu kondisi ketika cairan sisa pencernaan yang mengeras di kantong empedu mengalami penggumpalan. Kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa sakit pada perut kanan atas. Bila dibiarkan, batu empedu bisa memicu beragam komplikasi. 

Komplikasi batu empedu

Batu empedu termasuk penyakit yang kerap terjadi pada orang berusia di atas 40 tahun. Sayangnya, banyak dari mereka yang tidak sadar karena seringkali tidak disertai dengan gejala apa pun. 

Itu sebabnya, pengobatan batu empedu baru akan dilakukan ketika gejalanya terasa. Hal ini yang memungkinkan komplikasi batu empedu terjadi begitu sering. Berikut sederet dampak dari masalah organ pencernaan ini. 

1. Kolesistitis

Salah satu komplikasi yang kerap terjadi bila masalah batu empedu tidak ditangani dengan tepat yaitu kolesistitis. Kolesistitis merupakan peradangan pada kantung empedu, yakni organ pencernaan yang menyimpan dan melepaskan empedu. 

Kondisi ini terjadi akibat empedu terjebak di kantung empedu dalam waktu yang lama dan terinfeksi bakteri. Akibatnya, empedu yang terjebak bertemu dengan batu empedu dan menghalangi aliran cairan kekuningan ini dari kantong empedu Anda. 

Batu empedu memang belum tentu menjadi penyebab dari masalah ini. Namun, batu empedu yang keluar dari kantong empedu dapat tersangkut di saluran dan menghalangi aliran empedu. 

Akibatnya, penumpukan cairan empedu terjadi dan bisa memicu infeksi bakteri. Bila dibiarkan, hal masalah pencernaan ini bisa berakibat pada kondisi yang fatal. 

2. Cholangitis

Selain kolesistitis, komplikasi batu empedu lainnya yang dapat terjadi yaitu cholangitis. Cholangitis (kolangitis) yaitu peradangan pada empedu yang bertugas membawa cairan empedu dari organ hati dan kantong empedu ke duodenum (usus dua belas jari). 

Pada kebanyakan kasus, kolangitis terjadi akibat saluran yang tersumbat. Penyumbatan ini paling sering disebabkan oleh batu empedu atau lumpur yang memengaruhi aliran empedu hingga terinfeksi bakteri. 

Perlu diingat bahwa kondisi ini dapat terjadi tiba-tiba, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa kolangitis bagian dari penyakit kronis.

Sama seperti radang kantong empedu, kolangitis dapat menyebar ke organ pencernaan lainnya dan menyebabkan komplikasi yang parah. 

3. Pankreatitis

Pankreatitis merupakan peradangan pada pankreas yang dapat menimbulkan rasa sakit. Organ pencernaan yang menghasilkan cairan dan enzim untuk proses pencernaan ini terkadang bisa meradang sebagai bagian dari komplikasi batu empedu. 

Hal ini dikarenakan batu empedu dapat menyumbat saluran pankreas meski bebatuan ini terbentuk di kantong empedu. Namun, pada kondisi ini, batu bergerak dari kantong empedu dan menghalangi pembukaan ke duodenum. 

Akibatnya, cairan pencernaan yang dihasilkan pankreas tidak dapat mengalir dan berbalik menyerang pankreas. Bila dibiarkan, kondisi ini berpotensi mengancam jiwa. 

Maka dari itu, diagnosis dini akan membantu Anda mengurangi risiko komplikasi baru. Selain itu, pemulihan penuh biasanya memungkinkan dengan penanganan yang tepat. 

4. Kanker kantung empedu

Pada kasus yang jarang, batu empedu yang tidak diobati dengan baik dapat meningkatkan risiko kanker kantung empedu. Berikut penjelasannya. 

Sekitar 5 dari 1.000 orang dengan riwayat batu empedu terkena kanker kandung empedu. Selain itu, 4 dari 5 orang yang menderita kanker kandung empedu pun memiliki riwayat batu empedu. 

Meski terbilang jarang, pasien batu empedu dengan faktor risiko tambahan, seperti riwayat keluarga dan kadar kalsium tinggi, lebih berisiko. 

Itu sebabnya, mereka dengan faktor risiko ini disarankan untuk mengangkat kantong empedunya sebagai upaya pencegahan. Bahkan, hal ini pun berlaku meski Anda tidak mengalami gejala batu empedu apa pun. 

5. Penyakit kuning

Penyakit kuning merupakan salah satu komplikasi batu empedu yang paling jarang terjadi. Hal ini terjadi akibat batu empedu yang keluar dari kantong empedu tersangkut di saluran empedu. 

Lalu, empedu tidak dapat masuk ke usus dan bocor ke dalam aliran darah. Kondisi ini bisa menyebabkan kulit dan bagian putih mata menguning. Bila dibiarkan, batu empedu dapat masuk ke usus. 

Anda mungkin membutuhkan operasi untuk mengatasi batu empedu yang tersangkut di saluran empedu. Itu sebabnya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. 

Terlebih lagi, ada banyak penyebab penyakit kuning selain batu empedu yang bisa terjadi dan membutuhkan penanganan yang berbeda. 

6. Ileus batu empedu

Komplikasi batu empedu lainnya yang cukup jarang tapi serius yaitu ileus batu empedu. Kondisi ini terjadi akibat batu empedu yang menyumbat usus. 

Ileus batu empedu dapat terjadi ketika saluran fistula terbuka di dekat kantong empedu. Alhasil, batu empedu dapat mengalir melalui fistula dan kemudian menyumbat usus. 

Masalah empedu ini dapat ditandai dengan sakit perut, perut membengkak, hingga sembelit (konstipasi). Bila Anda mengalami salah satu gejala, segera periksakan diri ke dokter. 

Hal ini dikarenakan ileus batu empedu yang tidak ditangani dengan cepat berisiko terhadap ruptur usus, alias pecahnya usus. Akibatnya, tubuh mengalami perdarahan internal yang membuat infeksi pun semakin meluas. 

7. Sepsis

Normalnya, batu empedu dapat lewat dan tidak akan menimbulkan masalah baru bagi banyak orang. Sayangnya, batu yang tersangkut bisa memicu rasa sakit dan menyebabkan peradangan, serta infeksi. 

Bila infeksi dibiarkan berlanjut, penyumbatan batu empedu dapat menyebabkan sepsis. Sepsis merupakan peradangan ekstrem yang dapat mengancam jiwa dan terjadi karena infeksi dalam tubuh memicu infeksi lain di seluruh tubuh. 

Kondisi ini dapat melumpuhkan penderitanya, terutama pada pasien kolesistitis, infeksi saluran kemih (ISK), dan masalah lainnya. 

Kabar baiknya, diagnosis sejak dini dapat meningkatkan angka kelangsungan hidup. Oleh sebab itu, segera periksakan diri bila Anda mengalami gejala batu empedu yang mengkhawatirkan. 

Jika mempunyai pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter guna memahami solusi yang tepat.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Complications of gallstones. (2017). National Center for Biotechnology Information. Retrieved 18 August 2021, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK424898/ 

Gallstones – symptoms & causes. (2021). Mayo Clinic. Retrieved 18 August 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gallstones/symptoms-causes/syc-20354214 

Cholecystitis (Gallbladder Inflammation). (2020). Cleveland Clinic. Retrieved 18 August 2021, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15265-gallbladder-swelling–inflammation-cholecystitis 

Cholangitis. (n.d). John Hopkins Medicine. Retrieved 18 August 2021, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/cholangitis 

Willacy, H. (2021). Gallstones and Bile. Patient UK. Retrieved 18 August 2021, from https://patient.info/digestive-health/gallstones-and-bile 

Heumann, D.M. (2019). Gallstones (Cholelithiasis) Clinical Presentation. Medscape. Retrieved 18 August 2021, from https://emedicine.medscape.com/article/175667-clinical#b2 

Gallstone Pancreatitis. (n.d). John Hopkins Medicine. Retrieved 18 August 2021, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/gallstone-pancreatitis 

Complications of Gallstones. (2018). NHS UK. Retrieved 18 August 2021, from https://www.nhs.uk/conditions/gallstones/complications/ 

Versi Terbaru

25/08/2021

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

4 Penyebab Polip Kantong Empedu, Tumor Jinak yang Bisa Menjadi Kanker

Berbagai Enzim pada Pencernaan Manusia serta Fungsinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 25/08/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan