Buang air besar terus-menerus saat diare pasti terasa sangat merepotkan. Gejala diare memang dapat hilang sendiri tanpa obat, tapi proses penyembuhannya mungkin berjalan lebih lambat. Supaya cepat sembuh, kenali makanan yang harus dihindari saat diare.
Makanan yang harus dihindari saat diare
Selain minum obat diare, Anda tetap harus menjaga pola makan. Ini karena pada kondisi diare, sistem pencernaan mengalami gangguan sehingga pilihan makanan harus diperhatikan.
Jika tidak, bisa jadi gejala diare bisa semakin bertambah parah. Untuk menghindarinya, hindari beberapa makanan di bawah ini.
1. Makanan pedas
Rasa pedas dari potongan cabai, lada, atau sambal, pasti menambah kelezatan suatu makanan. Sayangnya, makanan ini sangat dilarang saat diare.
Pasalnya, makanan pedas menjadi salah satu pemicu diare pada beberapa orang. Makanan pedas mengandung senyawa yang bisa mengiritasi usus, yakni capsaicin.
Capsaicin dapat mengganggu kerja usus dalam menyerap cairan pada makanan dan minuman. Proses yang seharusnya berjalan lambat menjadi lebih cepat sehingga tidak memungkinkan penyerapan cairan dilakukan secara maksimal.
Akibatnya, Anda jadi lebih sering buang air dengan feses yang cair. Selain itu, capsaicin juga mengaktifkan reseptor rasa sakit di anus sehingga anus terasa panas setelah buang air besar.
2. Makanan berempah kuat
Makanan yang harus dihindari saat diare selanjutnya adalah makanan yang berbumbu kuat. Terutama bila makanan mengandung banyak garam, dicampur santan, dan ditambahkan perasan lemon atau cuka.
Makanan yang memiliki rasa yang kuat ini memengaruhi proses pencernaan, beberapa di antaranya bahkan bisa memicu munculnya gejala diare, seperti perut mulas dan buang-buang air.
Begitu juga dengan makanan yang dimasak dengan terlalu banyak bawang putih dan bawang bombai. Bahan-bahan tersebut tinggi serat dan mengandung fruktan, yakni karbohidrat kompleks yang sulit dicerna.
Bila makanan ini Anda makan saat diare, perut bisa saja mulas. Sebaliknya, Anda direkomendasikan makan makanan yang cenderung hambar, yakni berkuah bening, tidak asam, dan tidak pedas.
Kurangi penggunaan bawang putih dan bawang bombai, dan tambahkan dengan seledri atau adas.
3. Makanan berminyak dan berlemak
Makanan yang digoreng memang terasa lebih renyah dan gurih. Sayangnya, makanan ini menjadi makanan harus dihindari saat diare.
Gorengan cenderung memiliki tekstur yang keras sehingga akan susah dicerna oleh sistem pencernaan. Selain itu, gorengan mengandung banyak lemak sehingga memicu otot perut menegang.
Akibatnya, gejala diare akan semakin memburuk. Sebagai solusi, Anda perlu mengurangi konsumsinya untuk sementara waktu dan beralih pada makanan yang direbus dan dikukus.
Selain lebih lembut, makanan yang dikukus atau direbus teksturnya lebih empuk sehingga mudah dicerna oleh sistem pencernaan yang sedang mengalami gangguan.
4. Makanan tinggi serat
Serat membantu Anda terhindar dari sembelit. Namun saat diare, makanan yang tinggi serat justru menjadi pantangan yang harus dihindari.
Pasalnya, serat bersifat melunakkan feses, yang bila dimakan dapat membuat gejala diare semakin parah.
Contoh makanan berserat tinggi yang menjadi pantangan saat diare, antara lain brokoli, kembang kol, atau gandum utuh.
Meski demikian, bukan berarti Anda harus menghindari makanan yang berserat sama sekali. Serat tetap perlu dikonsumsi saat diare, tapi pilihlah sumber yang lebih rendah kandungannya seperti wortel atau buah bit.
5. Makanan mengandung gas
Kacang-kacangan mengandung protein, vitamin, dan berbagi zat gizi yang diperlukan tubuh. Akan tetapi, mengonsumsi makanan ini pada beberapa orang bisa menyebabkan perut kembung atau terasa penuh.
Kondisi ini bisa terjadi karena kacang-kacangan mengandung gas tinggi. Saat diare, kondisi perut sedang tidak sehat.
Nah, kandungan gas yang tinggi bisa memperburuk kondisinya. Mengonsumsi makanan ini bisa membuat Anda terus buang angin.
Tentu hal ini membuat Anda jadi tidak nyaman. Agar tidak terjadi, sementara waktu hindari pantangan makanan ini saat diare.
Tips sehat atasi diare
- Hindari melakukan olahraga berat, ganti dengan berjalan kaki.
- Perbanyak minum air putih, oralit, atau minuman yang bisa meningkatkan elektrolit tubuh.
- Minum obat yang dokter resepkan.
6. Produk susu
Makanan yang berbahan dasar susu juga menjadi makanan pantangan saat diare. Produk susu mengandung laktosa, yakni gula alami yang ada pada sapi.
Pada orang yang memiliki intoleransi laktosa, produk susu bisa memicu munculnya gangguan pencernaan, salah satunya diare. Sekalipun Anda tidak punya kondisi ini, akan lebih baik hindari konsumsinya saat diare.
Contoh makanannya adalah es krim, keju, dan susu cair. Mengonsumsi produk susu mungkin juga akan menimbulkan gas yang membuat perut Anda terasa kembung.
Namun, ada satu jenis makanan yang menjadi pengecualian, yaitu yoghurt. Alasannya, karena yoghurt mengandung probiotik, bakteri baik yang membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Yoghurt membantu menyeimbangkan flora usus sehingga dapat memperpendek durasi diare.
7. Makanan mengandung gluten
Gluten adalah salah protein yang terkandung pada produk olahan gandum, seperti tepung terigu. Ada banyak makanan yang mengandung gluten, seperti roti, pasta, kue, atau sereal.
Meski kelihatannya aman dikonsumsi, bagi sebagian orang, makanan ini bisa memicu diare. Kondisi ini bisa terjadi pada orang yang mengalami diare akibat penyakit Celiac.
Jadi, bukan berarti makanan bergluten menjadi pantangan semua orang. Sebagian orang tetap bisa mengonsumsi makanan ini dengan aman.
Untuk itu, pastikan lebih dahulu apakah diare yang terjadi terkait dengan penyakit Celiac atau tidak.
8. Alkohol dan kafein
Pantangan diare tidak hanya soal makanan saja, tapi juga minuman. Ya, minuman yang mengandung alkohol maupun kafein dapat memperparah diare.
Pada beberapa kasus, alkohol diketahui menjadi penyebab diare pada beberapa orang karena bisa merangsang usus bergerak lebih cepat ketika menyerap cairan dari makanan atau minuman.
Jika Anda terbiasa minum kopi di pagi atau sore hari, sebaiknya berhenti untuk sementara waktu agar tidak memperburuk diare, begitu juga dengan alkohol maupun soda.
Sebaiknya, Anda perbanyak minum air putih atau teh jahe yang baik untuk sistem pencernaan dan mampu mencegah komplikasi diare, seperti dehidrasi.
9. Pemanis buatan
Makanan mengandung gula alami, namun adalah pula ditambah dengan pemanis tambahan. Contoh pemanis buatan adalah aspartam atau sakarin.
Sekilas, rasa manisnya mungkin dirasa aman dan tidak membahayakan pasien yang diare. Akan tetapi, nyatanya tidak demikian.
Makanan dengan pemanis buatan memaksa usus untuk bekerja keras dalam menyerap nutrisinya. Bahkan, usus malah jadi memproduksi lebih banyak air dan menimbulkan kondisi elektrolit berlebih.
Selain itu, pemanis buatan juga dapat menimbulkan efek pencahar yang semakin melancarkan buang air.