backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

12

Tanya Dokter
Simpan

Apa Obat Diare (Mencret) yang Aman untuk Bayi?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Apa Obat Diare (Mencret) yang Aman untuk Bayi?

    Diare pada bayi dapat diakibatkan oleh banyak hal, seperti perubahan pola makan dari cair ke padat, infeksi, atau kondisi medis tertentu. Kondisi ini terjadi ketika Anda melihat ada perubahan saat bayi buang air besar. Saat anak mengalaminya apa obat diare atau mencret untuk bayi yang aman? Cari tahu jawabannya berikut ini.

    Adakah obat diare (mencret) yang aman untuk bayi?

    Kondisi diare pada bayi biasanya tidak berlangsung lama karena seringnya penyakit ini dapat mereda dengan sendirinya.

    Namun, jika setelah berhari-hari fesesnya masih terus encer, Anda perlu lebih waspada dengan penyakit yang disebabkan oleh virus ini.

    Hal ini karena anak bayi sangat rentan mengalami dehidrasi. Belum lagi jika si kecil juga rewel karena muntah-muntah.

    Maka dari itu, orangtua juga harus mengamati ciri-ciri bayi yang mengalami diare. Apalagi, dehidrasi pada bayi dan anak kecil dapat berakibat fatal jika terus dibiarkan.

    Agar cepat teratasi, orangtua biasanya memikirkan obat diare atau mencret apa yang bisa diberikan untuk bayi.

    Apakah ada obat yang aman untuk dikonsumsi bayi ketika mengalami diare?

    Hindari penggunaan obat diare untuk bayi

    JANGAN PERNAH sembarangan memberikan obat diare pada bayi, kecuali jika sudah direkomendasikan atau diresepkan oleh dokter spesialis anak.

    Dikutip dari The Food and Drug Administration, memberikan obat yang dijual bebas bisa berbahaya bagi bayi atau balita.

    Beberapa produk untuk meredakan diare seperti Pepto-Bismol dan Kaopectate mengandung bismut, magnesium, atau aluminium.

    Ini tergolong berbahaya bagi bayi dan balita karena dapat menumpuk sekaligus efeknya sebagai racun dalam tubuh.

    Obat diare Imodium (loperamide) boleh digunakan pada kasus tertentu, tetapi tidak untuk anak  atau bayi yang berusia kurang dari 2 tahun.

    Artinya, obat diare untuk anak ini tetap tidak boleh sembarangan diberikan untuk bayi.

    Sementara itu, mencret yang tidak kunjung sembuh kemungkinan besar disebabkan oleh gangguan pada pencernaan bayi.

    Khusus untuk kasus seperti ini, dokter akan mempertimbangkan pemberian jenis dan dosis antibiotik untuk anak yang diare.

    Berbeda lagi ketika diare pada bayi disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya, seperti alergi makanan atau penyakit Celiac dan crohn.

    Biasanya, dokter akan meresepkan obat yang spesifik untuk mengatasi kondisi pemicu diare atau menceret pada bayi.

    Obat diare rumahan untuk bayi

    Anda tidak perlu khawatir karena diare pada bayi bisa disembuhkan dengan perawatan sederhana lainnya.

    Dikutip dari American Family Physician, obat diare rumahan yang paling penting untuk bayi adalah menjaganya tetap terhidrasi.

    Aspek paling penting dalam mengatasi bayi yang diare adalah mengetahui tanda-tanda dehidrasi dan merehidrasi tubuh anak.

    Berikut adalah beberapa cara yang bisa orangtua lakukan untuk mengatasi diare pada bayi.

    1. Terus berikan ASI

    anemia saat menyusui

    Jika bayi masih menyusui secara eksklusif, jangan hentikan pemberian ASI.

    Salah satu obat rumahan ketika diare atau mencret pada bayi adalah harus tetap disusui seperti biasa; bahkan sebaiknya lebih sering.

    ASI merupakan sumber makanan dan asupan cairan utama bagi bayi di bawah 6 bulan.

    Tidak hanya itu saja, ASI juga mengandung antibodi yang dapat memperkuat sistem imun bayi secara alami dari dalam.

    Ketika usia bayi sudah lebih dari 6 bulan, Anda boleh menyelingi pemberian ASI dengan air putih matang. Mulailah dengan sesedikit 1 sendok teh (5 ml) air setiap 10 hingga 15 menit.

    Jangan berikan cairan selain ASI atau air putih, seperti teh atau jus. Hal ini karena dapat memicu sakit perut dan memperburuk diare pada bayi di bawah usia satu tahun.

    2. Berikan oralit

    oralit obat diare bayi

    Di samping memberikan ASI serta air mineral, Anda bisa memberikan oralit pada bayi yang diare untuk mencegah dehidrasi bertambah parah.

    Oralit adalah obat pemulih diare yang mengandung senyawa natrium klorida (NaCl), kalium klorida (CaCl2), glukosa anhidrat, dan natrium bikarbonat.

    Senyawa-senyawa ini bekeja menggantikan mineral dan elektrolit yang hilang dari tubuh bayi.

    Selain membelinya di apotek, larutan oralit juga bisa Anda buat sendiri di rumah dari campuran garam, gula, dan air.

    Menurut Healthy Children, aturan pemberian oralit sebagai obat diare untuk bayi adalah:

    • Bila diare bersamaan dengan muntah-muntah, berikan larutan oralit 10-20 mL setiap 5-10 menit
    • Pada diare biasa, berikan larutan oralit 60-120 mL dan tunggu hingga 30 menit.

    Pemberian larutan oralit selanjutnya tunggu hingga bayi kembali mencret.

    Perlu diketahui bahwa anak tidak boleh diberi obat diare ini lebih dari 2 hingga 3 hari, kecuali dokter memberi lampu hijau.

    3. Memberikan makanan yang sesuai

    makan bubur

    Selain menjaga asupan cairan tubuh si kecil, orangtua juga perlu memberikan makanan yang tepat untuk anak diare.

    Pemberian makanan membantu menambah energi tubuhnya sehingga bayi tidak lagi merasa lemas karena diare.

    Namun, berikan makanan hanya untuk bayi yang memang sudah dalam tahap pemberian makanan lunak atau MPASI.

    Jangan pula berikan makanan pada bayi saat dia mengalami gejala seperti muntah.

    Berikut aturan lebih lanjut saat memberikan makan untuk obat diare pada bayi:

    • Harus memiliki tekstur lembut dan matang sempurna.
    • Sajikan sup hangat berkuah hambar (tidak ditambahkan rempah tajam atau santan)
    • Memiliki kandungan serat yang rendah, seperti wortel lunak yang sudah direbus dan pisang yang dilumatkan.
    • Hindari sayuran yang banyak mengandung gas, seperti kacang polong atau brokoli

    Kapan harus periksa ke dokter?

    Memberikan obat diare atau mencret untuk bayi tidak boleh sembarangan.

    Alih-alih menyembuhkan, obat yang tidak tepat bisa menimbulkan efek samping atau masalah kesehatan lain. Tentunya, hal ini akan mempersulit pengobatan.

    Jika Anda ragu memilih obat diare yang tepat untuk bayi, konsultasi ke dokter.

    Pemeriksaan dokter sangat ditekankan bila bayi mengalami beberapa hal ini (terutama pada bayi kurang dari 6 bulan):

    • Diare terjadi lebih dari 3 hari
    • Terus muntah dan sulit diberi cairan, baik ASI, oralit, atau air putih
    • Feses bercampur darah
    • Bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi

    Dokter akan memeriksa kondisinyaa terlebih dahulu dan mencari tahu penyebab diare pada bayi.

    Jika sudah ditetapkan diagnosis, barulah dokter memberikan obat mencret yang sesuai dengan kondisi bayi.

    Selanjutnya, ikuti perawatan pantangan makan, dan pemberian obat diare untuk bayi sesuai petunjuk dokter.

    Jika bayi menunjukkan gejala tubuh lemas, mata lebih cekung, buang air hanya sedikit, dan tubuhnya mendingin, tandanya ia sudah mengalami dehidrasi parah.

    Satu-satunya cara untuk bayi yang terkena dehidrasi parah akibat diare adalah segera membawanya ke rumah sakit.

    Bayi akan diberikan cairan tambahan berupa infus lewat pembuluh darah.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan