backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Enteroskopi

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 28/07/2021

    Enteroskopi

    Prosedur endoskopi akan dokter lakukan untuk memeriksa saluran pencernaan bagian atas secara visual. Namun, saat ini sudah prosedur medis yang lebih canggih sehingga mampu menjangkau saluran pencernaan yang lebih dalam, yakni enteroskopi.

    Apa itu enteroskopi?

    Enteroskopi adalah suatu prosedur medis yang membantu dokter untuk melihat secara visual, sekaligus mengobati masalah pada sistem pencernaan. Prosedur ini dikenal juga dengan sebutan enteroscopy.

    Tes medis ini melibatkan instrumen berupa tabung panjang yang tipis dan fleksibel. Instrumen ini memiliki kamera mini bernama enteroskop (enteroscope) untuk dimasukkan ke dalam tubuh.

    Dibandingkan endoskopi, pemeriksaan ini bisa menjangkau saluran pencernaan yang lebih dalam. Enteroskopi bisa memeriksa gangguan pencernaan yang terjadi pada lapisan kerongkongan, lambung, usus dua belas jari, hingga usus halus.

    Melalui prosedur ini, dokter bisa sekaligus melakukan tindakan, seperti pengangkatan polip, penanganan perdarahan, pemasangan stent (ring), hingga pengambilan sampel jaringan (biopsi).

    Dokter dapat melibatkan tiga prosedur dalam enteroskopi, yakni single balloon enteroscopy (SBE), double balloon enteroscopy (DBE), dan spiral enteroscopy (SE).

    Selain itu, menurut World Journal of Gastroenterology, pemeriksaan enteroskopi langsung ke usus halus bisa dilakukan melalui mulut (enteroskopi atas/antegrade) dan melalui anus (enteroskopi bawah/retrograde). 

    Jenis pemeriksaan enteroskopi tergantung pada gejala, gangguan kesehatan, dan diagnosis dokter. Sebelum pemeriksaan, tentu dokter akan menjelaskan mengenai jenis pemeriksaan mana yang mungkin Anda lakukan.

    Siapa saja yang membutuhkan prosedur medis ini?

    Enteroskopi umumnya menjadi metode yang akurat untuk melihat kondisi saluran pencernaan. Prosedur ini juga sekaligus bisa melakukan tindakan pengobatan pada saluran pencernaan, tanpa perlu melakukan bedah terbuka.

    Dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan enteroskopi apabila Anda memiliki salah satu kondisi, seperti:

    • jumlah sel darah putih yang tinggi,
    • pembentukan tumor dan kanker usus halus,
    • saluran usus tersumbat,
    • perdarahan gastrointestinal abnormal,
    • kerusakan usus akibat pengobatan radiasi,
    • diare parah,
    • malnutrisi, dan
    • hasil rontgen abnormal.

    11 Penyakit yang Paling Sering Terjadi pada Sistem Pencernaan

    Apa persiapan sebelum menjalani enteroskopi?

    ilustrasi endoskopi saluran cerna

    Dokter akan menjelaskan tentang prosedur dan memberikan kesempatan Anda untuk mengajukan pertanyaan seputar tes enteroskopi. Adapun beberapa hal yang mungkin perlu Anda persiapkan seperti di bawah ini.

    • Hentikan minum obat pengencer darah (aspirin) atau obat NSAID (ibuprofen) seminggu sebelum prosedur, atau ikuti saran dokter apabila tetap diperbolehkan.
    • Hindari makanan padat dan susu setelah pukul 10 malam sehari sebelum prosedur.
    • Minum cairan bening pada hari prosedur, hindari minum cairan berwarna merah atau ungu dan alkohol.
    • Hentikan minum cairan setidaknya selama 4 – 6 jam sebelum menjalani prosedur.
    • Pastikan memberi tahu dokter tentang obat-obatan, vitamin, herbal, dan suplemen yang sedang Anda gunakan. Dokter bisa meminta untuk berhenti minum obat tertentu sementara sebelum menjalani prosedur.

    Selain persiapan tersebut, dokter juga akan mempertimbangkan prosedur ini jika Anda memiliki kondisi medis, seperti diabetes atau sedang hamil. Sebaiknya jelaskan semua kondisi yang Anda miliki sebelum menjalani prosedur enteroskopi.

    Bagaimana pemeriksaan enteroskopi dilakukan?

    Enteroskopi dapat dilakukan sebagai bagian dari rawat inap atau rawat jalan, sehingga Anda bisa langsung pulang setelahnya. Umumnya, prosedur ini memakan waktu 45 menit hingga 2 jam, tergantung terapi dan penanganan yang dokter lakukan.

    Tergantung jenis enteroskopi juga, dokter bisa memberikan obat penenang atau obat-obatan lain untuk membuat Anda rileks. Dimungkinkan juga untuk menggunakan anestesi umum yang membuat pasien benar-benar tertidur selama menjalani prosedur.

    Dokter akan mengambil gambar dan video dengan enteroskop untuk ditinjau lebih lanjut setelah prosedur. Fluoroskopi atau rontgen (X-ray) bisa juga digunakan selama prosedur. Terdapat dua metode dalam prosedur ini, yakni melalui mulut atau anus.

    Enteroscopy antegrade

    Dokter akan memberikan obat penenang untuk membuat kerongkongan mati rasa. Selanjutnya, enteroskop akan masuk ke dalam mulut secara bertahap melalui kerongkongan, lambung, usus dua belas jari, hingga usus halus. 

    Anda mungkin akan merasa tertekan dan penuh selama prosedur berlangsung. Namun, Anda tetap harus mendengarkan setiap arahan. Dokter mungkin akan meminta untuk melakukan gerakan menelan dalam memposisikan enteroskop.

    Selama prosedur, dokter juga bisa mengambil tindakan medis seperti mengangkat polip usus atau menghentikan perdarahan pada pencernaan. Jika terdapat pertumbuhan jaringan abnormal, dokter akan mengambil sampelnya untuk pemeriksaan lanjutan.

    Enteroscopy retrograde

    Enteroskopi bawah melalui lubang anus juga disebut kolonoskopi. Pemeriksaan melalui rektum dan usus besar ini memungkinkan dokter menjangkau gangguan yang terjadi pada usus halus bagian bawah.

    Tes enteroskopi yang satu ini biasanya dilakukan dengan anestesi umum, sehingga Anda akan tertidur selama menjalani prosedur.

    Dokter akan memasukkan enteroskop melalui rektum dan usus besar hingga mencapai bagian bawah usus halus. Enteroskop mungkin akan meniupkan udara ke dalam saluran pencernaan untuk mendapatkan pandangan yang lebih jelas.

    Sama seperti pemeriksaan enteroskopi atas, dokter juga mungkin melakukan tindakan atau mengambil sampel jaringan abnormal (biopsi) untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Adakah efek samping dari tes enteroskopi?

    konsultasi dokter

    Jarang terjadi komplikasi serius setelah melakukan tes enteroskopi, walaupun Anda mungkin akan merasakan sejumlah gejala ringan, seperti sakit tenggorokan, perut kembung, mual, dan kram ringan. 

    Sementara itu, dalam beberapa prosedur enteroskopi bisa menimbulkan efek samping, seperti:

    • pankreatitis,
    • perdarahan internal, dan
    • robekan dinding usus halus.

    Beberapa orang juga bisa menunjukkan reaksi negatif terhadap anestesi. Sehingga dokter tidak akan menganjurkan prosedur ini pada wanita hamil, penderita obesitas, atau pasien dengan penyakit jantung dan paru-paru.

    Bagaimana hasil prosedur medis ini?

    Hasil pemeriksaan enteroskopi biasanya akan Anda dapatkan dalam beberapa hari setelah jadwal. Dokter akan menjelaskan hasil pemeriksaan normal apabila tidak menemukan sumber perdarahan, tumor, atau jaringan abnormal lainnya dalam usus halus.

    Sementara itu, hasil pemeriksaan abnormal menunjukkan bahwa Anda memiliki gangguan pada saluran pencernaan. Beberapa penyebab dari hasil enteroskopi abnormal, antara lain:

    Dokter akan mendiskusikan hasil tes bersama dengan Anda, sekaligus menentukan jadwal pertemuan dan pemeriksaan lebih lanjut. Jika masih memiliki pertanyaan lain, silakan diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 28/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan