Kemungkinan ada tanda atau gejala yang tidak disebutkan. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Kapan harus periksa ke dokter?
Bila Anda mengalami perubahan kebiasaan BAB terus menerus dalam waktu yang lama, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter, terutama ketika mengalami gejala:
- sakit perut yang parah,
- BAB berdarah,
- demam yang berlangsung selama 1 – 2 hari,
- berat badan menurun drastis secara tiba-tiba, atau
- diare tidak kunjung sembuh meski sudah minum obat tanpa resep.
Penyebab penyakit Crohn
Para ahli sejauh ini belum mengetahui apa penyebab pasti dari Crohn’s disease. Namun, ada beberapa kondisi yang bisa menjadi faktor perkembangan radang pada usus ini yang dijabarkan di bawah ini.
1. Reaksi autoimun
Salah satu kemungkinan penyebab penyakit Crohn yaitu reaksi autoimun. Reaksi autoimun terjadi ketika sistem kekebalan menyerang sel-sel sehat di tubuh.
Sejumlah ahli berpendapat bahwa bakteri pada saluran pencernaan entah bagaimana mengaktifkan sistem imun. Respons sistem imun ini yang menyebabkan peradangan yang memicu gejala Crohn’s disease.
2. Genetik
Pada beberapa kasus, penyakit Crohn dapat diturunkan dalam keluarga. Maka itu, ketika Anda atau saudara lainnya mengalami penyakit ini, anggota keluarga Anda berpeluang besar mengembangkan Crohn.
Penelitian menunjukkan bahwa 5 – 20% pasien IBD memiliki orangtua, anak, atau saudara kandung yang juga mengalami penyakit yang sama. Dibandingkan dengan ulseratif kolitis, risiko genetik lebih besar pada Crohn’s disease.
Apakah penyakin Crohn bisa sembuh?
Hingga saat ini, tidak ada obat yang dapat meredakan dan menyembuhkan penyakit Crohn. Hal ini karena penyebabnya pun belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, pengobatan dapat dilakukan untuk meredakan gejala dan mengurangi keparahannya.
Faktor risiko penyakit Crohn
Penyakit Crohn dapat terjadi pada siapa saja, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini. Berikut ini beberapa faktor risiko dari Crohn’s disease:
- Usia. Penyakit Crohn bisa terjadi pada semua usia, tetapi Kebanyakan pasien yang didiagnosis memiliki penyakit ini berusia muda, yakni sebelum memasuki usia 30 tahun.
- Perokok. Zat yang terkandung dalam rokok dapat memicu peradangan, terutama pada sistem pencernaan. Artinya, seorang perokok lebih mungkin terkena penyakit Crohn atau memperparah kondisi kesehatannya.
- Lingkungan tempat tinggal. Lingkungan industri atau pabrik memungkinkan adanya paparan bahan kimia, sehingga sangat mungkin berkontribusi terhadap Crohn’s disease.
- Penggunaan obat-obatan. Pemakaian obat-obatan, seperti ibuprofen, naproxen, dan natrium diklofenak tertentu juga dapat meningkatkan risiko terkena Crohn’s disease.
Komplikasi penyakit Crohn
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar