Selain itu, ibu juga bisa mencoba makanan sehat cepat saji yang berbeda seperti sarapan sereal gandum, muesli, roti gandum, muffin gandum, buah, yogurt, atau pasta.
Kurangi minuman mengandung gula
Anak-anak dan remaja menyukai makanan dan minuman manis, mulai dari jus, kopi susu, sampai boba yang sedang kekinian.
Namun, untuk mendapatkan pola makan yang menyehatkan, sebaiknya ibu mengurangi konsumsi yang manis-manis untuk anak.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan asupan gula untuk anak usia 2-18 tahun adalah tidak lebih dari 6 sendok teh atau 100 kalori dalam sehari.
Rekomendasi tersebut tidak termasuk gula alami dalam susu, buah, dan sayur.
Gula membuat tubuh anak tidak mudah kenyang dan selalu ingin makan. Selain memicu obesitas pada anak, gula juga bisa menjadi penyebab karies pada gigi.
Banyak makan buah dan sayur
Anak remaja biasanya mendapatkan protein dan karbohidrat yang cukup, tetapi kekurangan vitamin dan mineral dari buah dan sayuran.
Sebagian anak-anak dan remaja mungkin susah makan sayur dan merasa bukan makanan yang menyenangkan dan terkesan monoton.
Namun, untuk menjalani pola makan yang sehat, ibu tetap perlu menyajikan buah dan sayur untuk anak setidaknya satu porsi setiap hari.
Bisa ibu mulai dengan menyiapkan buah-buahan segar yang berair, seperti semangka, melon, anggur, atau stroberi.
Untuk sayuran, ibu bisa membuatkan anak sayur sop dengan isian wortel, buncis, dan sosis. Keduanya memiliki rasa yang manis dan anak sukai.
Kurangi makanan cepat saji
Sebagian remaja mungkin lebih sering makan makanan cepat saji, seperti ayam goreng, minuman bersoda, dan keripik kentang.
Bila ingin menjalani pola makan yang menyehatkan, sebaiknya kurangi intensitas mengonsumsi makanan tersebut.
Pasalnya, makanan cepat saji mengandung:
- kadar lemak tinggi terutama lemak jenuh,
- garam dan gula tinggi,
- rendah serat,
- kurang kalsium dan zat besi, serta
- kalori tinggi.
Pola makan yang buruk dapat menyebabkan kenaikan berat badan, tekanan darah tinggi pada remaja, sembelit, kelelahan dan anak susah konsentrasi.
Memang sulit untuk menjalani pola makan yang lebih sehat, tetapi ibu bisa mengajak anak untuk mengurangi asupan makanan rendah gizi.
Makanan sehat tidak selalu mahal, ibu bisa membuat menu makanan sederhana yang bergizi.
Ambil contoh, memakai bahan tahu dan tempe yang bisa ibu kreasikan menjadi semur dengan bumbu kecap yang manis.