Pada masa remaja, sebagian besar anak memiliki pola makan yang tidak seimbang karena sering mengonsumsi jajanan atau camilan rendah gizi. Padahal, pola makan sehat tidak hanya untuk anak-anak dan orang dewasa, tetapi juga penting untuk perkembangan remaja. Berikut panduan pola makan sehat untuk remaja.
Pola makan sehat untuk remaja
Sebelum menjalani rangkaian pola makan sehat untuk anak remaja, ibu perlu tahu berbagai kandungan gizi yang ia butuhkan.
Ibu bisa memberikan menu makanan yang bervariasi dan seimbang untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi anak.
Mengutip dari John Hopkins Medicine, berikut beberapa rangkaian pola makan sehat untuk remaja yang bisa ibu ikuti.
Makan tiga kali sehari, termasuk camilan sehat seperti buah.
Untuk sayuran, ibu bisa berkreasi dengan berbagai macam jenis, misalnya:
sayur bayam dengan jagung,
sop isi sosis dan bakso, atau
kangkung dan ikan asin.
Ibu bisa menyesuaikan menu dengan kesukaan anak. Bila anak terlihat bosan, ibu bisa mengubah menu.
Sebagai contoh, ayam yang sebelumnya ibu olah menjadi semur, bisa diubah dengan sop ayam.
Tips memperbaiki pola makan remaja agar lebih sehat
Tentu bukan hal mudah untuk mengubah pola makan remaja agar lebih menyehatkan.
Namun, ada beberapa cara dan tips yang bisa ibu lakukan untuk memperbaiki pola makan remaja agar lebih sehat.
1. Biasakan tidak melewatkan sarapan
Walau ibu atau anak terlambat bangun, tetap biasakan untuk tidak melewatkan sarapan. Pasalnya, sarapan berperan penting dalam meningkatkan metabolisme tubuh.
Selain itu, sarapan juga memiliki manfaat seperti:
memberi lebih banyak energi,
membantu anak lebih fokus saat sekolah, dan
mengurangi keinginan makanan manis.
Ibu bisa menyiapkan sarapan yang mudah, kaya gizi, dan sesuai dengan pola makan sehat remaja. Sebagai contoh, roti isi, susu, telur dadar, atau oatmeal yang bisa ibu campurkan dengan buah pisang.
Selain itu, ibu juga bisa mencoba makanan sehat cepat saji yang berbeda seperti sarapan sereal gandum, muesli, roti gandum, muffin gandum, buah, yoghurt, atau pasta.
2. Kurangi minuman mengandung gula
Anak-anak dan remaja menyukai makanan dan minuman manis, mulai dari jus, kopi susu, sampai boba yang sedang kekinian.
Namun, untuk mendapatkan pola makan yang menyehatkan, sebaiknya ibu mengurangi konsumsi yang manis-manis untuk anak.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan asupan gula untuk anak usia 2—18 tahun adalah tidak lebih dari 6 sendok teh atau 100 kalori dalam sehari.
Rekomendasi tersebut tidak termasuk gula alami dalam susu, buah, dan sayur.
Memang sulit untuk menjalani pola makan yang lebih sehat, tetapi ibu bisa mengajak anak untuk mengurangi asupan makanan rendah gizi.
Makanan sehat tidak selalu mahal, ibu bisa membuat menu makanan sederhana yang bergizi.
Ambil contoh, memakai bahan tahu dan tempe yang bisa ibu kreasikan menjadi semur dengan bumbu kecap yang manis.
Sebagai orangtua, pastikan pola makan remaja Anda terpenuhi dengan baik setiap harinya agar anak tetap sehat dan aktif sepanjang hari.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.