Semakin bertambah usia, terutama memasuki masa perkembangan remaja, anak semakin memperhatikan citra tubuh dan penampilan fisiknya. Inilah mengapa selain tubuh langsing, beberapa anak ingin membesarkan otot agar tubuhnya terlihat lebih kuat.
Namun, beberapa orangtua mungkin bertanya, kapan umur yang pas untuk anak membentuk otot? Bagaimana caranya? Simak jawabannya melalui ulasan di bawah ini.
Umur berapa anak dapat membesarkan otot?
Sebenarnya, sulit menentukan umur yang pas untuk membentuk otot bagi anak. Pasalnya, anak-anak yang memiliki usia yang sama belum tentu memiliki keterampilan dan tingkat kedewasaan yang sama.
Namun, melansir Mayo Clinic, latihan kekuatan untuk anak menguatkan otot dapat dilakukan sejak usia 7 tahun hingga 8 tahun.
Pada usia 7–8 tahun, baik anak laki-laki maupun perempuan, umumnya sudah memiliki koordinasi motorik yang cukup baik, sehingga ia bisa mengikuti latihan kekuatan sederhana yang dikhususkan untuk anak.
Pembesaran otot yang lebih signifikan pun biasanya akan terjadi setelah anak melewati masa pubertas, yaitu ketika tubuh mulai mengalami perubahan hormonal, termasuk peningkatan kadar hormon testosteron pada anak laki-laki.
Hormon testosteron pada anak laki-laki akan membantu membentuk otot sebagai respons terhadap latihan beban ini.
Mengingat anak laki-laki memiliki jumlah hormon testosteron yang lebih tinggi daripada anak perempuan, maka umumnya anak laki-laki akan memiliki otot yang lebih besar dibandingkan anak perempuan.
Oleh karena itu, waktu yang sangat tepat untuk anak membesarkan otot dan melakukan latihan beban yang lebih serius ialah saat anak memasuki usia pubertas, yaitu sekitar 13–15 tahun.
Namun, penting untuk diingat bahwa tujuan utama latihan untuk anak-anak bukanlah pembesaran otot semata, tetapi untuk mengembangkan kebugaran secara keseluruhan, memperkuat otot inti tubuh, fleksibilitas, dan koordinasi.
Cara membentuk otot untuk remaja
Setelah mengetahui umur berapa otot anak umumnya terbentuk, berikut ini adalah beberapa tips untuk membantu anak remaja membesarkan otot.
1. Mulai dengan latihan dasar
Untuk membesarkan otot anak, sebaiknya anak remaja dapat memulai dengan latihan beban tubuh sederhana, seperti sit-up, push-up, dan squat.
Latihan ini dapat membantu mengembangkan kekuatan anak dan membangun fondasi yang kuat sebelum beralih ke latihan beban.
2. Lakukan secara bertahap
Untuk melakukan latihan dasar, mulailah dengan satu atau dua set latihan dengan 8–12 repetisi.
Setelah anak sudah siap untuk menggunakan alat beban, gunakan alat yang ringan dan tingkatkan secara perlahan guna menghindari terjadinya cedera.
3. Lakukan latihan secara teratur
Untuk hasil terbaik, lakukan cara membentuk otot untuk remaja ini minimal 2–3 hari per minggu selama 20–30 menit.
Anak bisa beristirahat setidaknya satu hari di antara sesi. Jangan terlalu sering berlatih atau memaksakan diri karena otot membutuhkan waktu untuk pulih dan tumbuh.
4. Variasikan latihan
Melansir Kids Health, latihan kekuatan hanya satu dari bagian cara anak membesarkan otot. Variasikan jenis latihan agar tidak bosan dan untuk mengembangkan berbagai kelompok otot.
Kombinasi antara latihan kekuatan, kardio, berjalan, dan berenang juga dapat dilakukan untuk membantu anak. Selain itu, melakukan peregangan pun dapat meningkatkan fleksibilitas anak.
5. Pola makan seimbang
Pastikan juga anak Anda mengonsumsi makanan sehat, seperti protein, karbohidrat, dan lemak sehat, yang memainkan peran penting dalam pembentukan otot.
Menjaga tubuh tetap terhidrasi pun sangat penting dilakukan selama latihan agar tubuh terhindar dari dehidrasi dan mendukung fungsi otot yang optimal.
6. Motivasi dan kesabaran
Membesarkan otot tidak terjadi secara instan. Membesarkan otot anak membutuhkan waktu dan konsistensi.
Oleh karena itu, anak harus didorong untuk tetap termotivasi dan bersabar dengan prosesnya.
7. Fokus pada bentuk tubuh yang baik
Bentuk tubuh dan teknik lebih penting daripada jumlah beban yang diangkat anak Anda.
Anak-anak dapat meningkatkan resistensi atau jumlah pengulangan sedikit demi sedikit seiring dengan bertambahnya kekuatan mereka.
8. Konsultasi kepada ahli
Sebelum memulai program latihan, ada baiknya berkonsultasi kepada pelatih atau ahli kebugaran untuk memastikan latihan yang dilakukan sesuai dengan kondisi fisik dan tujuan anak dalam membesarkan otot.
Jangan biarkan anak Anda berlatih kekuatan sendirian. Penting untuk meminta orang dewasa atau ahlinya yang tahu cara melatih kekuatan untuk mengawasi anak dalam membesarkan otot.
Cara membantu otot anak lebih kuat
Agar otot lebih kuat, anak atau remaja disarankan untuk melakukan olahraga yang sifatnya melawan gravitasi (weight-bearing exercise).
Olahraga ini memberi beban pada tulang dan otot sehingga membantu otot dan tulang lebih kuat. Contoh dari olahraga ini, yaitu:
- berjalan kaki,
- lari,
- sepak bola,
- futsal,
- basket,
- voli,
- tenis,
- lompat tali,
- gimnastik, dan
- aerobik,
Anak berenang dan bersepeda bukan merupakan olahraga yang memberi beban pada tulang, tapi kedua olahraga tersebut juga bisa dilakukan untuk membantu mengembangkan otot dan tulang yang kuat.
Ingat, di samping melakukan olahraga tersebut, anak tetap perlu mencukupi kebutuhan nutrisinya dari berbagai makanan bergizi.
Nutrisi ini juga diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Jangan sampai anak malah menjadi kurus karena terlalu banyak olahraga atau tuntutan olahraga kegemarannya.
Pasalnya, kurang nutrisi dan terlalu banyak berolahraga justru dapat membuat tulang rapuh, lebih mudah cedera olahraga, dan berisiko mengalami nyeri otot berkepanjangan.
Kesimpulan
- Meskipun pembentukan otot sering dikaitkan dengan orang dewasa, anak-anak dapat mulai menguatkan otot sejak usia 7–8 tahun dengan latihan sederhana, dan latihan yang lebih serius dapat dilakukan setelah masa pubertas, yaitu saat anak berusia 13–15 tahun.
- Penting bagi orangtua untuk memperhatikan keseimbangan antara olahraga, nutrisi, dan istirahat yang cukup.
- Dengan melakukan cara yang tepat, bimbingan dari ahli, dan motivasi yang terus diberikan akan membantu anak dalam membesarkan otot secara aman dan efektif tanpa mengorbankan kesehatan mereka
[embed-health-tool-vaccination-tool]