Perundungan jenis ini biasanya ditujukan pada anak yang fisik, penampilan, sifat, atau latar belakang sosialnya berbeda dari anak-anak yang lain.
Tak jarang satu dari jenis perundungan ini dialami oleh anak yang gemuk, minderan, atau prestasinya di sekolah kurang tampak.
3. Tindakan pengucilan
Jenis perundungan lainnya yang juga cukup sering terjadi yaitu pengucilan.
Anak Anda tidak disakiti secara fisik maupun verbal, tetapi justru dimusuhi dan diabaikan oleh lingkungan pergaulannya.
Anak akan kesulitan mencari teman, karena biasanya pelaku punya pengaruh yang cukup kuat untuk membujuk orang lain mengucilkan si korban.
Biasanya, anak yang mengalami jenis perundungan ini sering menyendiri, mengerjakan tugas kelompok seorang diri dan tidak pernah bermain bersama teman-teman di luar jam sekolah.
4. Cyberbullying
Faktanya, bullying tak hanya terjadi di dunia nyata. Sekarang ini, bullying di dunia maya atau cyberbullying umum terjadi.
Artinya, jenis perundungan ini tidak dilakukan di lingkungan sekolah atau kehidupan sehari-hari secara langsung, tetapi di dunia maya melalui internet.
Umumnya media yang digunakan untuk melakukan perundungan di dunia maya yaitu media sosial, aplikasi chatting, atau surat elektronik (e-mail).
Mengingat sifatnya yang bebas, anak Anda mungkin menerima perundungan dari orang yang tidak dikenalnya atau orang dengan nama pengguna (username) samaran.
Perundungan yang terjadi biasanya berupa hinaan atau sindiran. Bisa juga berupa gosip tentang anak Anda yang disebarkan melalui media sosial.
Ciri-ciri anak yang menjadi korban cyberbullying adalah sering menghabiskan waktu di dunia maya tetapi tampak sedih atau tertekan setelahnya.
5. Bullying seksual
Jika anak Anda sudah memasuki usia remaja awal, jenis perundungan ini lebih mungkin dialami.
Pelaku perundungan akan mengomentari, menggoda, berusaha mengintip, bahkan menyentuh korban secara seksual.
Dalam beberapa kasus, perundungan seksual termasuk dalam tindakan kriminal yaitu pelecehan atau kekerasan seksual, yang memungkinkan pelaku ditindak secara hukum.
Kebanyakan korban dari jenis perundungan seksual adalah anak perempuan, meskipun tak menutup kemungkinan anak laki-laki juga mengalaminya.
Contoh perundungan seksual pada remaja
Tak hanya itu, perundungan
seksual pada remaja adalah jenis
bullying dengan cakupan yang cukup luas, seperti:
- menyebarkan foto korban yang bersifat sensual dan pribadi,
- mengambil foto korban diam-diam dengan tujuan memuaskan gairah seksual pelaku, atau
- memaksa korban menonton atau melihat hal-hal yang berbau pornografi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar