Wanita yang menggunakan clomiphene citrate (obat kesuburan) sebelum atau di awal kehamilan lebih mungkin untuk memiliki bayi dengan craniosynostosis.
Sementara ibu hamil yang tidak menggunakan obat tersebut memiliki kemungkinan yang lebih kecil.
Diagnosis craniosynostosis
Craniosynostosis adalah kelainan yang harus ditangani oleh dokter dan tenaga spesialis, misalnya ahli bedah saraf anak atau ahli bedah plastik.
Beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis craniosynostosis adalah sebagai berikut.
1. Pemeriksaan fisik
Dalam pemeriksaan fisik ini, dokter biasanya akan mengukur kepala bayi. Dokter juga dapat meraba seluruh permukaan kepala untuk memeriksa keadaan sutura dan ubun-ubun.
2. Scan
Pemeriksaan ini meliputi CT Scan, foto rontgen, atau MRI kepala. Tes ini bertujuan untuk mengambil gambar craniosynostosis dan melihat apakah ada jaringan sutura yang menutup lebih cepat dari normal.
Pemindaian dengan sinar laser juga bisa dilakukan untuk mendapatkan ukuran kepala dan tulang tengkorak yang akurat.
3. Tes DNA
Jika dicurigai adanya keterkaitan dengan kelainan genetik lain, tes DNA bisa dilakukan untuk menentukan jenis kelainan genetik yang menjadi penyebabnya.
Pengobatan craniosynostosis
Craniosynostosis dengan tingkat keparahan ringan atau menengah tidak membutuhkan pengobatan yang serius dan bisa sembuh.
Dokter biasanya akan menyarankan bayi Anda untuk menggunakan helm khusus yang berfungsi merapikan bentuk tengkorak serta membantu perkembangan otaknya.
Jika craniosynostosis parah, pembedahan harus dilakukan untuk mengurangi dan mencegah tekanan otak, memberikan ruang agar otak bisa berkembang, serta merapikan bentuk tulang tengkorak.
Ada dua jenis operasi yang bisa dilakukan untuk menangani craniosynostosis, yaitu sebagai berikut.
1. Bedah endoskopi
Bedah minimal invasif ini cocok dilakukan untuk bayi berusia di bawah 6 bulan dengan syarat hanya satu sutura yang bermasalah.
Melalui operasi ini, sutura yang bermasalah akan dibuka sehingga otak bisa berkembang secara normal.
2. Bedah terbuka
Operasi jenis ini dilakukan untuk bayi di atas 6 bulan. Tidak hanya untuk mengatasi sutura yang bermasalah,cara ini juga dapat memperbaiki bentuk tulang tengkorak yang tidak proporsional.
Masa pemulihan pasca-operasi bedah terbuka lebih lama dibandingkan dengan bedah endoskopi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar