Sebagian orangtua mungkin khawatir dengan bentuk kepala bayi tang terlihat seperti kerucut, lonjong, atau panjang.
Sekali lagi, Anda tidak perlu khawatir berlebihan karena ini kasus berbeda dengan cacat lahir seperti craniosynostosis.
Umumnya, bayi tidak akan mengalami kerusakan otak atau memengaruhi perkembangannya kelak.
Faktanya, kepala panjang ke atas adalah salah satu tanda bahwa bayi lahir melalui persalinan normal.
Perkembangan bayi akan terlihat setelah melakukan pemeriksaan secara rutin dengan dokter anak.
Melalui pemeriksaan, Anda akan mengetahui apakah ada masalah dengan lingkar kepala si kecil atau tidak.
Apakah bentuk kepala bisa kembali normal?

Biasanya, Anda akan melihat bentuk kepala bayi yang lonjong atau kerucut selama beberapa hari hingga minggu sehingga ada kemungkinan bentuknya akan kembali normal.
Itu sebabnya, tak perlu khawatir berlebihan karena kepala bayi tidak akan terlihat panjang ke atas dalam jangka waktu yang lama.
Perlu orangtua ketahui pula bahwa lempeng pertumbuhan tengkorak bayi baru lahir tidak akan langsung menutup. Ini perlu waktu hingga si kecil masuk perkembangan remaja.
Jika salah satu lempeng menutup, akibat yang mungkin terjadi adalah keterlambatan pertumbuhan sehingga menjadikan bentuk kepala tidak normal.
Cara mencegah bentuk kepala bayi berubah

Walaupun betuk kepala bayi akan kembali normal dalam jangka waktu tertentu, orangtua juga perlu memperhatikan posisi si kecil untuk mencegah perubahan bentuk lainnya seperti kepala peyang.
Berikut adalah cara yang bisa Anda lakukan agar bentuk kepala bayi yang lonjong tidak berubah bentuk, seperti:
1. Bayi tidur telentang
Pastikan posisi tidur bayi adalah telentang karena ini menjadi jenis posisi tidur terbaik pada usia bayi 3-6 bulan pertama.
Tak hanya mencegah perubahan bentuk kepala menjadi peyang, posisi tidur telentang juga dapat mencegah sindrom bayi mati mendadak.
Anda juga bisa sesekali mengubah posisi kepalanya menghap kiri dan kanan. Selain itu, hindari penggunaan bantal agar bentuk kepala tidak berubah.
2. Menggendong si kecil
Untuk menghindari tekanan pada kepala bayi sehingga mengubah bentuk kepala bayi lonjong, orangtua bisa mengatasinya dengan cara lebih sering menggendong si kecil.
Coba menggendong bayi dalam posisi tegak dengan gendongan khusus bayi sehingga menghindari perubahan pentuk kepala.
Pastikan pula Anda menggendong dengan cara yang tepat seperti memosisikan kaki bayi seperti huruf M agar tidak terjadi hip dysplasia.
Ketika Anda mengunakan ayunan atau kursi bayi, jangan lupa untuk mengubah posisi kepala bayi.
3. Tummy time
Saat tubuhnya sudah merasa kuat atau sekitar usia 3–4 bulan, kemungkinan bayi sudah bisa tengkurap.
Bayi tengkurap atau tummy time juga bisa menjadi salah satu cara agar bentuk kepala bayi yang panjang ke atas tidak berubah.
Posisi tengkurap dapat membantu memperkuat otot punggung dan leher sehingga si kecil dapat mengontrol kepala dan menjaga tekanan pada tengkoraknya agar lebih merata.
Ingatlah bahwa kepala bayi lonjong ke atas saat lahir adalah tanda kelahiran normal. Sebaiknya, Anda jangan khawatir berlebihan.
Habiskan waktu yang menyenangkan dengan si kecil agar tidak terlalu memikirkannya. Akan tetapi, jika Anda memperhatikan adanya sindrom tertentu, segera konsultasikan dengan dokter.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar