Kelahiran prematur mengakibatkan jumlah sel darah merah lebih rendah dari bayi yang lahir cukup bulan. Selain itu, sel darah merah ini pun juga memiliki masa hidup yang lebih pendek.
Maka dari itu, dalam dunia medis menyebut kondisi hb rendah pada bayi yang satu ini sebagai anemia prematuritas.
5. Kekurangan zat besi
Zat besi menjadi salah satu nutrisi yang penting untuk perkembangan bayi. Hal ini karena zat besi berfungsi untuk membantu membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Bayi terlahir dengan zat besi yang tersimpan dalam tubuh. Namun, lama kelamaan penyerapannya tidak sebanding dengan pertumbuhan bayi sehingga bisa terjadi anemia defisiensi zat besi.
Kekurangan zat besi pada bayi juga menjadi penyebab kondisi hb rendah pada bayi berusia 9 – 24 bulan.
Zat besi merupakan gizi yang penting untuk mencegah anemia dan mendukung tumbuh kembang anak.
Dikutip dari ICHWB 2023, anak yang terpenuhi kebutuhan zat besi hariannya mengalami kenaikan tinggi badan 0,5cm lebih tinggi.
Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan asupan gizi seimbang, terutama dari sumber protein hewani yang kaya zat besi.
Salah satunya adalah susu yang menjadi nutrisi tambahan pilihan untuk memenuhi kebutuhan zat besi si Kecil.
Untuk itu, bantu optimalkan kebutuhan zat besi harian si Kecil dengan berikan susu pertumbuhan yang terfortifikasi dengan zat besi dan vitamin C.
Kombinasi zat besi dan vitamin C dapat memaksimalkan penyerapan zat besi di dalam tubuh, untuk pencegahan anemia defisiensi besi.
Bagaimana mendiagnosis hb rendah?
Dokter akan mendiagnosis anemia pada bayi dengan melakukan tes darah serta mengukur beberapa hal.
- Hemoglobin, mengukur kadar protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen.
- Hematokrit, mengukur persentase sel darah merah dalam darah.
- Retikulosit, mengukur sel darah merah yang sedang dibuat dan belum matang.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar