Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) pada anak mungkin tidak begitu berbahaya, tetapi kalau tidak ditangani dengan tepat, bisa menyebabkan komplikasi. Berikut penjelasan seputar gejala, penyebab, sampai cara mengatasi ISPA pada anak.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) pada anak mungkin tidak begitu berbahaya, tetapi kalau tidak ditangani dengan tepat, bisa menyebabkan komplikasi. Berikut penjelasan seputar gejala, penyebab, sampai cara mengatasi ISPA pada anak.
ISPA adalah gangguan pernapasan yang sering menyerang bayi dan anak-anak. Penyakit ini bisa datang secara tiba-tiba pada segala kalangan, terutama anak dan lansia.
Saat virus atau bakteri masuk ke dalam saluran pernapasan, anak bisa mengalami berbagai gejala ISPA. Gejala ISPA yang dapat muncul adalah:
Gejala dan tanda ISPA karena virus bisa bertahan di tubuh anak selama 1-2 minggu. Setelah itu, tubuh anak bisa menyembuhkan dirinya sendiri.
Pilek termasuk salah satu penyakit ISPA yang sering terjadi pada anak. Beberapa penyakit ISPA lainnya adalah:
Konsultasikan ke dokter untuk memastikan anak ibu mengidap jenis ISPA lain atau tidak.
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang menyerang bagian atas, seperti hidung, tenggorokan, faring, laring, dan bronkus.
Mengutip dari buku panduan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) terbitan WHO, ISPA umumnya menular lewat droplet atau cairan air liur.
Namun, tidak menutup kemungkinan penularan bisa terjadi dengan cara lain, misalnya kontak tangan dengan permukaan yang terkontaminasi.
Ada dua penyebab ISPA, virus dan bakteri. Jenis virus yang menyebabkan ISPA yaitu:
Sementara itu, bakteri yang menjadi penyebab ISPA pada anak adalah:
Virus dan bakteri memiliki lima cara untuk sampai bisa menginfeksi tubuh anak, berikut penjelasannya.
Penularan penyakit infeksi pernapasan ini juga lebih sering terjadi saat musim hujan. Pasalnya, virus dan bakteri lebih mudah berkembang biak saat udara sekitarnya lembap.
Pada dasarnya, ISPA adalah penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, ibu tidak bisa membiarkan kondisi ini terlalu lama karena anak akan merasa tidak nyaman.
Berikut beberapa cara untuk mengatasi dan mengobati ISPA pada anak.
Tubuh menjadi kekurangan cairan dan nafsu makan saat terkena ISPA. Maka dari itu, penting untuk orangtua mencukupi kebutuhan makan dan minum anak agar tidak dehidrasi.
Air putih bertugas untuk mengencerkan dahak, sehingga membuat pernapasan anak jadi lebih lega.
Ibu bisa memberikan campuran air putih dan lemon bila anak tidak suka minum air putih.
Anak-anak butuh istirahat yang lebih banyak daripada orang dewasa. Setidaknya, ia butuh tidur sebanyak 9-1 jam dalam sehari.
Saat si kecil terkena ISPA, ibu bisa membuatnya lebih nyaman dengan memasang humidifier pada kamar tidur.
Humidifier membantu dalam menjaga kelembapan dan kebersihan udara sehingga anak bisa istirahat dengan nyaman.
Bagian luar hidung anak akan lebih mudah iritasi saat terkena ISPA karena lebih sensitif. Ibu bisa mengoleskan pelembap atau petroleum jelly pada bagian luar hidung untuk membuatnya lebih nyaman.
Oleskan setiap hari setelah si kecil selesai mandi dan saat akan tidur pada malam hari. Ini membantu anak tidur nyenyak semalaman.
Untuk mengatasi ISPA pada buah hati, ibu bisa menggunakan semprotan pelega pernapasan yang mengandung dekongestan.
Dekongestan mampu membuat hidung anak lebih lega dan nyaman saat menarik napas panjang.
Saat si kecil terkena ISPA, ia bisa mengalami demam dan nyeri pada tulang. Ibu bisa memberikan obat pereda nyeri seperti acetaminophen di apotek terdekat.
Jika kondisi anak belum membaik, ibu bisa membawanya ke dokter untuk mendapatkan obat yang tepat.
Cara paling mudah untuk mencegah ISPA pada anak adalah rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Cuci tangan membantu menghilangkan dan mencegah virus dan bakteri pemicu ISPA yang menempel di tangan.
Tentu untuk anak-anak tidak akan mudah, berikut beberapa cara mencegah ISPA yang bisa orangtua lakukan.
ISPA memang bisa sembuh dengan sendirinya ketika kondisi daya tahan tubuh anak cukup baik.
Namun, bila gejalanya semakin parah dan anak rewel, sebaiknya ibu segera konsultasikan ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar