backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

18

Tanya Dokter
Simpan
Konten

5 Obat Tetes Telinga yang Aman untuk Anak

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

5 Obat Tetes Telinga yang Aman untuk Anak

Obat tetes telinga bisa digunakan pada semua golongan usia, termasuk anak-anak. Namun, cara penggunaan tetes telinga pada anak tentu berbeda dengan orang dewasa. Untuk memahami penggunaan obat ini pada anak, simak penjelasan di bawah ini.

Kegunaan obat tetes telinga untuk anak

Obat tetes telinga adalah salah satu jenis obat yang digunakan langsung pada telinga. Obat tetes ini terbagi menjadi beberapa jenis, tergantung dari masing-masing fungsinya.

Ada jenis obat tetes yang bisa digunakan untuk mengatasi beberapa gangguan pada telinga anak, misal otitis media, otitis eksterna, atau setelah menjalani operasi telinga.

Namun, ada juga jenis lain yang berfungsi untuk membersihkan telinga anak.

Meski begitu, obat tetes kuping untuk anak tidak selalu cocok digunakan pada setiap anak.

Ada beberapa gangguan telinga yang tidak boleh ditangani dengan tetes telinga, seperti gendang telinga pecah (perforasi).

Maka dari itu, selalu konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter atau baca aturan pakai obat pada kemasan sebelum menggunakannya.

Jenis obat tetes telinga yang aman untuk anak

sakit telinga pada anak

Gangguan telinga atau pendengaran pada anak tidak selalu membutuhkan pengobatan dengan obat tetes telinga.

Namun, bila diperlukan, ada beberapa jenis obat tetes telinga yang aman untuk digunakan pada anak. Beberapa jenis tetes telinga tersebut, yaitu sebagai berikut.

1. Antibiotik

Obat tetes telinga dengan antibiotik memiliki fungsi sebagai antibakteri, sehingga digunakan untuk mengatasi infeksi telinga pada anak akibat bakteri.

Beberapa antibiotik yang dapat digunakan untuk mengatasi infeksi telinga, yaitu ciprofloxacin (Duoxal), chloramphenicol (Reco, Erlamycetin), ofloxacin (Erflox, Ofloxacin, Forotic, Akilen), dan framycetin sulfate (Blecidex).

Melansir dari Choosing Wisely, untuk anak-anak, terkadang pengobatan dengan antibiotik perlu segera dilakukan pada kondisi berikut ini.

  • Bayi berusia 6 bulan hingga 2 tahun dengan nyeri telinga ringan hingga sedang.
  • Bayi berusia kurang dari 6 bulan.
  • Balita berusia 2 tahun atau lebih yang mengalami demam.
  • Anak dengan kondisi tertentu yang bisa memperparah infeksi, seperti langit mulut sumbing, sindrom Down, gangguan sistem imun, dan implan koklea.

2. Antijamur

Untuk mengatasi infeksi telinga pada anak akibat pertumbuhan jamur, dokter akan meresepkan obat tetes telinga dengan kandungan antijamur, seperti clotrimazole (Canesten).

Obat ini bekerja dengan cara mencegah pertumbuhan jamur di telinga.

3. Pereda nyeri

Bila infeksi membuat anak mengalami rasa sakit di telinga, dokter bisa memberikan tetes telinga dengan kandungan pereda nyeri.

Obat ini bisa berupa benzocaine (Otolin) atau lidocaine (Otopain, Colme).

4. Steroid 

Jika infeksi telinga pada anak menimbulkan peradangan, dokter akan meresepkan obat tetes telinga dengan kandungan steroid, seperti hydrocortisone (Ramicort).

Obat ini berguna untuk meredakan peradangan dan pembengkakan serta mengurangi sakit di telinga anak.

5. Pembersih telinga

Beberapa jenis obat tetes telinga berfungsi sebagai pembersih. Obat ini terbuat dari cerumenolytic, yaitu zat khusus pelunak kotoran telinga.

Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi sumbatan kotoran pada telinga, seperti serumen prop. Umumnya, obat tetes telinga jenis ini bisa dibeli secara bebas di apotek.

Artikel terkait

Cara menggunakan obat tetes telinga untuk anak

Cara menggunakan obat tetes telinga

Penggunaan obat tetes telinga harus hati-hati dan sesuai dengan petunjuk pemakaian. Jika salah atau tidak sesuai, obat berisiko tidak efektif dalam mengatasi gangguan telinga.

Pada beberapa anak, terutama yang masih sangat kecil, pemberian obat ini bisa cukup sulit.

Namun, pastikan Anda tetap memberikan obat sesuai dengan anjuran dosis dari dokter serta tidak mengurangi atau melebihkan waktu pemakaian obat.

Dengan begitu, obat bisa bekerja secara maksimal. Agar aman dan benar, Anda bisa ikuti cara pemberian obat tetes telinga pada anak di bawah ini.

1. Persiapan sebelum pemberian obat

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memberikan tetes telinga untuk anak.

  • Pastikan obat yang akan diberikan sudah benar.
  • Baca kembali aturan pakai yang tertera pada kemasan obat.
  • Cuci bersih tangan Anda dan tangan anak Anda.

2. Posisi tubuh yang benar

Pastikan posisi tubuh anak sudah benar dengan memperhatikan hal-hal di bawah ini.

  • Baringkan tubuh anak atau minta ia untuk berbaring.
  • Miringkan kepala anak ke satu sisi agar telinga mengarah ke atas.
  • Bila ada, minta orang lain untuk memegang tubuh anak Anda agar tetap pada posisi yang aman.
  • Balut tubuh anak dengan selimut atau kain agar tangan dan kakinya tidak dapat bergerak.

3. Cara pemberian obat

Jika sudah siap, berikut cara pemberian tetes telinga yang tepat untuk anak.

  • Kocok botol obat terlebih dahulu.
  • Gunakan salah satu tangan untuk memegang daun telinga anak dan menariknya ke arah belakang kepala secara perlahan. Untuk anak di bawah usia 3 tahun, tarik ke arah bawah telinga, sedangkan anak usia 3 tahun ke atas, tarik ke arah atas. Ini membantu untuk membuka lubang telinga agar obat bisa langsung masuk ke dalam.
  • Letakkan obat di atas telinga dengan mengarahkannya ke dalam lubang telinga. Agar tangan tetap stabil, letakkan pergelangan tangan pada pipi anak.
  • Pencet obat secara perlahan agar obat keluar dari dalam botol. Hitung berapa banyak tetesan yang masuk ke dalam telinga.
  • Setelah meneteskan obat, tekan bagian di depan lubang telinga secara perlahan untuk memastikan obat sudah benar-benar masuk ke dalam. Lakukan hal ini selama beberapa kali.

4. Setelah pemberian obat

Perhatikan juga hal-hal di bawah ini setelah pemberian obat dilakukan.

  • Minta anak untuk tetap berbaring selama beberapa menit guna membantu obat terus masuk dan terserap ke bagian dalam kuping.
  • Letakkan kapas pada telinga untuk mencegah obat keluar kembali.
  • Copot ujung tempat obat yang menyentuh telinga dan segera buang ke tempat sampah sebelum menutupnya kembali atau mengembalikannya ke dalam kotak kemasan.
  • Simpan obat dalam suhu ruangan. Jangan dibekukan, kecuali jika itu arahan dari dokter. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Cuci tangan Anda dengan bersih.
  • Catat jam berapa Anda baru saja memberikan obat.

Selalu pastikan untuk menggunakan obat sesuai dosis dan waktu pemakaian yang dianjurkan oleh dokter.

Jika ada cara penggunaan obat yang kurang jelas, konsultasikan kepada dokter sebelum memberikan tetes telinga pada anak.

Kesimpulan

Obat tetes telinga untuk anak biasanya digunakan untuk mengatasi infeksi telinga, mengurangi rasa sakit, atau membersihkan telinga dari kotoran. Beberapa contoh obat tetes telinga yang umum untuk anak-anak, meliputi antibiotik, obat penghilang rasa sakit, dan obat pembersih kotoran. Sebelum menggunakan obat tetes telinga untuk anak, sangat penting bagi Anda berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu guna memastikan obat yang diberikan sudah tepat dan dosis sesuai.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Farmasi · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan