backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan
Konten

8 Penyebab Sakit Telinga pada Anak dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 13/06/2024

8 Penyebab Sakit Telinga pada Anak dan Cara Mengatasinya

Bayi dan anak rentan mengalami sakit pada telinga sebelah kanan maupun kiri, yang mungkin bisa membuatnya rewel seharian. Meski membuat anak tidak nyaman, ini adalah kondisi yang umum terjadi. Berikut jenis, gejala, penyebab, sampai cara mengatasi nyeri telinga pada si Kecil.

Apa saja gejala sakit telinga pada anak?

Nyeri telinga tentu membuat anak tidak nyaman untuk beraktivitas.

Orangtua perlu hati-hati bila anak-anak menunjukkan gejala sakit telinga seperti berikut ini.

  • Menggosok atau menarik telinga.
  • Tidak bereaksi terhadap suara.
  • Demam lebih dari 38 derajat Celsius.
  • Tampak gelisah.
  • Sering muntah.
  • Sering hilang keseimbangan.
  • Keluar cairan dari telinga.
  • Sakit telinga bisa menyerang salah satu atau kedua telinga sebelah kanan dan kiri pada anak.

    Apa penyebab sakit telinga pada anak?

    infeksi telinga pada anak

    Mengutip dari Mott Children’s Hospital, sakit telinga (otalgia) adalah masalah umum yang terjadi pada anak.

    Umumnya, penyebab nyeri pada telinga si Kecil adalah tumbuh gigi, sakit tenggorokan, infeksi telinga, atau saluran Eustachius yang tersumbat.

    Anak-anak yang usianya kurang dari 5 tahun berisiko tinggi mengalami infeksi telinga, terutama bila anak mengalami infeksi saluran atas, seperti pilek.

    Agar lebih jelas, berikut uraian lengkap seputar penyebab sakit telinga pada anak.

    1. Abses saluran telinga

    Mengutip dari Seattle Children’s Hospital, infeksi pada folikel rambut saluran telinga bisa sangat menyakitkan. 

    Saat anak mengeluhkan nyeri karena abses, orangtua bisa melihat benjolan merah kecil pada bagian saluran telinga.

    Terkadang benjolan itu berubah menjadi jerawat dan baru bisa Anda ambil bila sudah kering. 

    2. Kotoran telinga masuk ke dalam

    Bila orangtua terbiasa menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga, sebaiknya hindari.

    Pasalnya, kotoran telinga yang keras bisa menyebabkan sakit telinga ringan pada anak.

    Bila terdorong oleh cotton bud saat akan membersihkannya, rasa sakit telinga bisa lebih parah.

    3. Perbedaan tekanan udara

    Sakit telinga pada anak juga bisa terjadi karena perbedaan tekanan udara, misalnya saat naik pesawat atau mendaki gunung.

    Jika tabung telinga tersumbat, peningkatan udara secara tiba-tiba bisa menyebabkan gendang telinga meregang.

    Kondisi ini membuat nyeri pada telinga, yang umumnya dirasakan saat pendaratan pesawat atau mendaki gunung.

    4. Sumbatan cairan di belakang gendang telinga

    Dalam istilah medis, masalah telinga yang satu ini disebut otitis media dengan efusi. 

    Masalah ini terjadi ketika saluran Eustachius yang menghubungkan telinga tengah dan belakang hidung tersumbat.

    Sumbatan ini memungkinkan cairan terkumpul di belakang gendang telinga dan membuat telinga anak sakit.

    Otitis media dengan efusi bisa sembuh sendiri dalam waktu tiga bulan.

    5. Infeksi telinga

    Sumbatan cairan di belakang gendang telinga yang berlangsung lama bisa membuat bakteri dan virus tumbuh.

    Kondisi ini bisa memicu infeksi telinga atau otitis media akut. Umumnya, infeksi telinga bisa terjadi setelah atau selama infeksi virus saluran pernapasan atas.

    Otitis media akut juga bisa terjadi pada anak yang sering berada di penitipan (daycare) karena peningkatan jumlah virus saat berkumpul.

    Kondisi ini bisa menimbulkan gejala seperti nyeri telinga serta keluar cairan dari telinga yang dapat disertai dengan demam.

    Segeralah ke dokter bila mengalami hal demikian karena semakin cepat antibiotik diberikan, maka kondisi tidak bertambah parah. 

    6. Swimmer’s ear

    Telinga perenang atau otitis eksterna terjadi ketika ada infeksi di saluran telinga bagian luar.

    Otitis eksterna terjadi ketika terjadi iritasi kulit tipis pembungkus saluran telinga luar dan berkembang menjadi infeksi.

    Pada sebagian kasus, kondisi ini terjadi karena pertumbuhan bakteri atau jamur.

    Umumnya, otitis eksterna terjadi beberapa hari setelah berenang dan memburuk menjadi akut atau kronis.

    7. Disfungsi tuba eustachius

    Tuba eustachius adalah tabung yang mengalir dari telinga tengah ke nasofaring, bagian belakang hidung dan atas tenggorokan.

    Tabung ini membantu menyamakan tekanan yang melintasi gendang telinga. Selain itu, tabung eustachius juga melindungi telinga tengah dari infeksi.

    Tabung yang satu ini juga bertugas untuk membersihkan telinga bagian tengah. 

    Sakit telinga pada anak adalah salah satu tanda dari kondisi tuba eustachius yang tidak sehat. 

    8. Penyakit lain

    Terkadang sakit telinga pada anak bukan terjadi karena penyakit pada bagian pendengaran.

    Beberapa penyakit yang bisa membuat telinga sakit, di antaranya:

    Penyakit di atas bisa menyebabkan sakit telinga karena kelenjar parotis gondongan berada di depan telinga.

    Bagaimana cara mengatasi sakit telinga pada anak?

    anak rentan sakit telinga

    Mengobati dan mengatasi rasa tidak nyaman pada telinga tergantung pada penyebabnya.

    Berikut ini beberapa pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk atasi sakit telinga pada anak. 

    1. Minum obat pereda nyeri

    Bila sakit telinga pada anak terjadi karena otitis media dengan efusi tidak ada infeksi, dokter biasanya tidak memberi antibiotik.

    Umumnya, dokter akan memberikan pengobatan untuk mengendalikan gejala yang mengganggu. 

    Obat yang akan dokter berikan adalah pereda rasa nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen untuk anak. Orangtua juga bisa mengompres air hangat pada bagian telinga.

    2. Antibiotik

    Pada pasien dengan kondisi infeksi telinga, dokter akan memberikan antibiotik. Obat ini dapat membantu mengurangi perkembangan bakteri dalam cairan telinga.

    Akan tetapi, infeksi yang menjadi penyebab sakit telinga pada anak tidak selalu terjadi karena bakteri. Maka dari itu, dokter akan menyesuaikan pemberian antibiotik.

    Untuk kasus otitis eksterna, dokter akan meresepkan antibiotik topikal (oles) dan ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit.

    Sementara pada otitis media akut, dokter akan meresepkan antibiotik yang diminum untuk pengobatannya.

    3. Mengurangi kebisingan

    Suara yang bising dan berisik bisa membuat kondisi telinga anak yang sakit semakin parah. Untuk mengurangi gejala, orangtua bisa mengurangi kebisingan saat bicara.

    Ayah dan ibu juga bisa mengurangi volume TV atau gadget ketika bicara dengan anak yang sedang nyeri telinga.

    Jika cairan masih mengendap di belakang telinga, dokter THT akan melakukan timpanostomi yang membantu mengalirkan cairan agar tidak tersumbat.

    Kapan harus ke dokter?

    obat infeksi telinga

    Beberapa kondisi sakit telinga pada anak bisa membaik dengan sendirinya atau perawatan rumahan.

    Akan tetapi, orangtua perlu waspada bila anak-anak mengalami kondisi lebih buruk seperti berikut ini. 

    • Sakit telinga tidak membaik setelah 2 jam minum pereda nyeri.
    • Pembengkakan belakang telinga.
    • Telinga luar berwarna merah, bengkak, dan nyeri.
    • Leher kaku sampai dagu tidak bisa menyentuh dada.
    • Berjalan sempoyongan (hilang keseimbangan).
    • Anak demam tinggi (40 derajat celcius).
    • Anak terlihat tidak nyaman dan gelisah.
    • Keluar cairan dari telinga.

    Segera hubungi dokter atau menuju unit gawat darurat bila mengalami kondisi di atas agar mendapat penanganan lebih lanjut sesuai kondisi.

    Kesimpulan

    • Nyeri telinga tentu membuat anak tidak nyaman untuk beraktivitas. Kondisi ini bisa terjadi pada telinga anak sebelah kanan dan kiri.
    • Pada anak-anak, nyeri telinga dapat disebabkan oleh gangguan yang terjadi pada telinga atau kondisi di bagian tubuh lain yang memengaruhi telinga.
    • Untuk mengatasi nyeri telinga pada anak, pengobatan perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 13/06/2024

    ad iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    ad iconIklan
    ad iconIklan