Bertubuh pendek sering dikaitkan dengan kekurangan gizi pada anak. Sebaliknya, tubuh yang tinggi semampai sering dianggap sebagai anak yang sehat dengan gizi yang berkecukupan. Namun, Anda perlu tahu, tidak selamanya anak bertubuh tinggi tergolong sehat. Pada beberapa kasus, tubuh anak yang terlampau tinggi bisa menjadi tanda dari gigantisme.
Apa itu gigantisme?
Gigantisme adalah penyakit langka yang menyebabkan anak bertumbuh besar secara tidak normal.
Anak yang memiliki penyakit ini akan memiliki tubuh yang terlampau besar seperti raksasa.
Kondisi ini terjadi ketika kelenjar pituitari (bagian otak yang memproduksi hormon) pada anak memproduksi hormon pertumbuhan secara berlebihan.
Hormon ini disebut juga dengan somatotropin.
Hormon pertumbuhan yang berlebih menyebabkan organ dan otot membesar serta tubuh yang bertambah tinggi melebihi anak-anak seusianya.
Adapun kondisi ini terjadi selama masa kanak-kanak sebelum lempeng pertumbuhan tulang di tulang panjang (tulang paha atau lengan atas) menutup.
Bila terjadi pada orang dewasa, kondisi ini disebut dengan akromegali.
Apa saja tanda dan gejala gigantisme?
Tanda dan gejala utama gigantisme adalah ukuran tubuh yang lebih besar dan tinggi dibanding dengan anak-anak seusianya.
Selain itu, beberapa gejala lainnya juga bisa timbul, seperti di bawah ini.
Beberapa anak juga mungkin memiliki gejala lain yang terjadi karena kondisi medis serius yang terkait dengan gigantisme.
Berikut adalah kondisi medis yang dimaksud.
- Tekanan darah tinggi.
- Diabetes melitus.
- Penyakit jantung, seperti gagal jantung akibat adanya pembesaran jantung.
Tubuh masing-masing penderita menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang bervariasi.
Konsultasikan kepada dokter setiap gejala yang tak biasa, yang Anda atau anak Anda alami.
Apa penyebab gigantisme?
Penyebab utama dari gigantisme adalah tumor jinak yang terdapat di kelenjar pituitari.
Ini merupakan kelenjar yang berada di otak dan berperan dalam produksi hormon.
Perlu Anda ketahui bahwa sejak manusia lahir, tubuh manusia tumbuh dengan pengaruh hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari.
Hormon yang paling berperan adalah hormon pertumbuhan HGH atau GH (human growth hormone atau growth hormone).
Sebagian besar anak yang menderita penyakit ini memiliki terlalu banyak produksi hormon pertumbuhan.
Hal ini membuat tubuh mereka pun menjadi lebih tinggi dan lebih besar dari teman-teman seusianya.
Keberadaan tumor jinak pada kelenjar pituitari, atau disebut dengan adenoma hipofisis, dapat memengaruhi produksi hormon tersebut.
Umumnya, kemunculan tumor jinak ini terkait dengan kondisi genetik yang langka.
Selain karena adenoma hipofisis, beberapa kondisi medis lain juga mungkin bisa menyebabkan gigantisme.
Berikut adalah beberapa kondisi medis yang dimaksud.
- Sindrom McCune-Albright, yaitu penyakit genetik yang memengaruhi tulang dan warna (pigmentasi) kulit.
- Carney complex, yaitu kondisi yang menyebabkan tumor jinak pada kulit, jantung, dan sistem endokrin (hormon) serta memengaruhi pigmentasi kulit.
- Multiple endocrine neoplasia tipe 1 (MEN-1) dan tipe 4, yaitu penyakit genetik di mana satu atau lebih kelenjar endokrin membentuk tumor.
- Neurofibromatosis, yaitu kelainan turunan yang menyebabkan tumor pada sistem saraf.
Selain empat penyakit di atas, melansir laman Healthdirect, kondisi genetik langka lainnya juga bisa menyebabkan gigantisme, meski anak tidak memiliki adenoma.
Ini termasuk sindrom Sotos, sindrom Beckwith-Wiedemann, dan sindrom Weaver.
Bagaimana dokter mendiagnosis penyakit ini?
Untuk mendiagnosis gigantisme, dokter akan mengajukan pertanyaan mengenai gejala serta melakukan pemeriksaan fisik.
Ini meliputi pemeriksaan berat dan tinggi badan anak, proporsi tubuh, indera tubuh, serta tahap pubertas.
Selain itu, dokter pun akan melakukan beberapa tes medis untuk memastikan diagnosisnya.
Berikut adalah beberapa tes yang umum dokter lakukan untuk mendiagnosis gigantisme.
- Tes darah, untuk mengukur kadar hormon serta zat lain, seperti insulin-like growth factor 1 (IGF-1), prolaktin, estradiol (perempuan), testosteron (laki-laki), dan hormon tiroid.
- TTGO atau tes toleransi gula darah oral, untuk melihat bagaimana kadar hormon pertumbuhan berubah ketika kadar gula darah meningkat.
- Tes pencitraan, seperti MRI atau CT scan, untuk mencari kemungkinan adanya tumor di kelenjar pituitari.
- Rontgen tengkorak dan rahang untuk memeriksa ketebalan tulang.
Bagaimana cara mengobati gigantisme?
Pengobatan untuk gigantisme dapat berbeda pada setiap anak, tergantung pada penyebab (termasuk ukuran dan lokasi tumor), usia, dan kondisi medis secara menyeluruh.
Adapun pengobatan diberikan untuk menghentikan produksi hormon pertumbuhan yang berlebih pada anak.
Berikut adalah beberapa prosedur medis yang umum dokter berikan.
1. Obat-obatan
Dokter dapat memberikan beberapa obat untuk mengendalikan kadar hormon pertumbuhan serta mengecilkan tumor.
Berikut adalah obat-obatan yang mungkin akan dokter berikan.
2. Operasi
Operasi dilakukan untuk mengangkat tumor pada kelenjar pituitari.
Prosedur ini menyebabkan tumor mengecil dan penurunan produksi hormon, meski kondisi ini tidaklah serius.
Sayangnya, tumor yang sudah terlanjur membesar tidak dapat disembuhkan hanya dengan prosedur operasi.
Penderita harus menjalani terapi radiasi atau radioterapi sebagai pengobatan lanjutan.
3. Terapi radiasi
Terapi radiasi atau radioterapi dapat mengurangi ukuran tumor secara bertahap dengan menggunakan sinar radiasi.
Umumnya, dokter menggunakan radiosurgery stereotactic, yaitu teknik di mana radiasi akan difokuskan ke arah tumor tanpa merusak jaringan di sekitarnya.
Apa saja komplikasi yang diakibatkan oleh gigantisme?
Jika kondisi ini tidak segera ditangani, terdapat kemungkinan terjadinya komplikasi pada penderita.
Selain itu, pengobatan dan perawatan medis yang ditujukan untuk mengatasi penyakit ini juga berisiko menyebabkan terjadinya komplikasi.
Berikut adalah beberapa komplikasi yang dimaksud.
- Insufisiensi adrenal, yaitu ketika kelenjar adrenal tidak memproduksi hormon yang cukup.
- Diabetes insipidus, menyebabkan anak merasa lebih haus dan buang air kecil lebih sering.
- Hipogonadisme, yaitu ketika kelenjar seks memproduksi hormon dalam jumlah kecil atau tidak sama sekali.
- Hipotiroidisme pada anak, yaitu ketika kelenjar tiroid tidak membuat cukup hormon tiroid.
Merawat anak dengan gigantisme
Gigantisme adalah kondisi yang sangat jarang terjadi.
Namun, apabila anak Anda menderita penyakit ini, penting bagi orangtua untuk mendukung dan membantu anak melewati kondisinya.
Berikan pemahaman pada anak mengenai kondisinya dan pengobatan yang harus ia jalani.
Anda juga dapat meminta bantuan psikolog untuk membantu mengatasi masalah psikologis yang mungkin terjadi pada anak Anda.
Anak Anda akan sangat membutuhkan banyak dukungan agar dapat memiliki hidup yang bahagia dan produktif.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
[embed-health-tool-vaccination-tool]