Biasanya radang sendi menyerang orang yang telah lanjut usia (lansia). Radang sendi yang sebenarnya ada banyak macamnya ini, membuat persendian tubuh menjadi sakit, nyeri, dan membengkak. Akan tetapi, si kecil ternyata bisa terserang radang sendi juga layaknya orang dewasa. Seberapa parah radang sendi pada anak dan apa penyebabnya? Bagaimana mengatasinya? Simak semua jawabannya di bawah ini.
Bagaimana radang sendi pada anak bisa muncul?
Sebenarnya penyakit rematik (rheumatoid arthritis) termasuk ke dalam salah satu jenis radang sendi atau arthritis. Namun, memang jenis radang sendi tersebut lebih sering ditemui pada orang yang telah lanjut usia.
Meski masih dalam masa pertumbuhan, anak-anak ternyata bisa terserang radang sendi. Namun, memang jenisnya berbeda dari rematik. Radang sendi pada anak yang harus Anda waspadai adalah juvenile idiopathic arthritis atau rematik pada anak.
Diketahui jika kondisi ini dapat dialami oleh satu dari 1.000 anak, sehingga memang bisa dibilang gangguan kesehatan ini tak terlalu umum terjadi pada anak. Juvenile idiophatic arthritis dapat dialami oleh anak di bawah usia 16 tahun.
Apa saja gejala radang sendi pada anak? Apakah sama dengan gejala orang dewasa?
Sebagian besar kasus juvenil idiophatic arthritis tidak menimbulkan gejala apapun pada awalnya. Pun, jika ada gejala yang muncul, biasanya gejala tersebut mirip dengan gejala penyakit lain, sehingga tak banyak yang mengetahui itu adalah radang sendi. Maka dari itu, berikut adalah gejala radang sendi pada anak yang harus Anda waspadai.