backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Hepatitis pada Bayi

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 18/06/2024

Hepatitis pada Bayi

Tidak hanya menyerang orang dewasa, hepatitis juga bisa terjadi pada bayi. Hepatitis pada bayi merupakan infeksi atau peradangan hati dengan sasaran bayi.

Apa penyebab hepatitis pada bayi? Ketahui jawabannya melalui ulasan di bawah ini.

Gejala hepatitis pada bayi

Gejala hepatitis mungkin dapat terjadi berbeda pada setiap bayi. Dalam beberapa kasus, terdapat bayi yang terinfeksi hepatitis, tetapi tidak memiliki gejala apa pun.

Berikut ini beberapa gejalanya yang harus diwaspadai.

  • Gejala seperti flu
  • Menguningnya kulit atau penyakit kuning
  • Mual atau muntah
  • Demam
  • Kehilangan nafsu makan
  • Tidak enak badan
  • Sakit perut atau perut tidak nyaman
  • Diare
  • Otot sakit
  • Gatal-gatal pada kulit
  • Nyeri sendi
  • Urine berwarna gelap

Sebagai orangtua, pastikan untuk segera berkonsultasi kepada dokter apabila si Kecil mendapati gejala tersebut. Tujuannya, supaya si Kecil mendapat penanganan yang tepat.

Tahukah Anda?

Sekitar 20% kasus hepatitis pada bayi terjadi saat sebelum kelahiran atau bawaan dari penyakit ibu dan setelah bayi lahir. Kondisi ini disebut juga dengan neonatal hepatitis. Diduga bayi lahir tertular oleh virus yang menyebabkan peradangan hati tersebut.

Apa penyebab hepatitis pada bayi?

gejala hepatitis pada bayi

Penyakit hepatitis disebabkan oleh beberapa virus (virus hepatitis), obat-obatan, infeksi cacing hati, atau kelainan genetik tertentu.

Sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif yang secara keliru menyerang hati juga bisa menjadi penyebab dari penyakit ini. Kondisi ini yang kemudian disebut dengan hepatitis autoimun.

Sementara itu, hepatitis pada bayi dapat disebabkan oleh banyak hal. Namun, yang paling umum, yaitu terinfeksi oleh virus.

Melansir dari situs Stanford Children’s Health, ada beberapa virus penyebab hepatitis pada bayi yang harus diwaspadai, yakni berikut ini.

  • Virus hepatitis. Ada lima jenis utama virus hepatitis, di antaranya virus hepatitis A, B, C, D, dan E.
  • Virus Epstein-Barr.
  • Cytomegalovirus, yaitu bagian dari keluarga virus herpes.
  • Virus herpes simpleks.
  • Virus varicella zoster (cacar air). Komplikasi dari virus ini adalah hepatitis, tapi ini sangat jarang terjadi pada bayi.
  • Rubella.
  • Enterovirus. Ini adalah sekelompok virus yang sering terlihat pada bayi. Mereka termasuk virus coxsackie dan echovirus.
  • Adenovirus.
  • Parvovirus.

Dari semua jenis tersebut, dua macam hepatitis yang paling umum menyerang bayi, yaitu hepatitis A dan hepatitis B.

Adapun penularan virus hepatitis A pada si Kecil biasanya terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Sementara hepatitis B paling sering ditularkan dari ibu yang terinfeksi hepatitis B.

Biasanya, penyakit ini diteruskan ke si Kecil yang terkena paparan darah dan cairan vagina ibu selama proses persalinan. Hal ini dapat terjadi dalam persalinan normal maupun operasi caesar.

Diagnosis hepatitis pada bayi

Jika mendapati adanya gejala, dokter akan memeriksa riwayat kesehatan si Kecil. Selain itu, dokter terlebih dahulu akan melakukan pemeriksaan fisik.

Adapun sejumlah tes lainnya yang mungkin diperlukan untuk mendiagnosis hepatitis pada bayi di antaranya berikut ini.

1. Tes darah

Biasanya, dokter akan melakukan tes darah untuk memeriksa enzim hati yang meningkat saat hati rusak atau terinfeksi.

Selain itu, tes darah dilakukan untuk memeriksa keberadaan salah satu dari beberapa virus penyebab hepatitis pada bayi.

2. Ultrasound

Ultrasound merupakan tes menggunakan gelombang suara untuk memeriksa bagian-bagian tubuh. Hal ini sangat efektif dalam memeriksa hati.

2. CT scan atau MRI

Dokter juga mungkin merekomendasikan CT scan atau MRI untuk memeriksa hati secara lebih detail.

CT scan menunjukkan gambar rinci dari setiap bagian tubuh dan lebih detail daripada rontgen biasa. Tes ini akan menunjukkan tulang, otot, lemak, dan organ bayi.

4. Biopsi hati

Dokter juga mungkin akan mengambil sampel jaringan dari hati si Kecil. Nantinya, hasil sampel akan dilihat dari dekat di bawah mikroskop.

Biopsi hati dapat menentukan tingkat jaringan parut atau fibrosis di hati yang terkena virus hepatitis. Informasi yang diberikan oleh biopsi dapat digunakan untuk memandu pengobatan.

Pengobatan hepatitis pada bayi

cara mencegah hepatitis pada bayi

Pengobatan hepatitis tergantung pada gejala, usia, dan riwayat kesehatan si Kecil. Ini termasuk seberapa parah kondisinya dan apa penyebabnya.

Tujuan pengobatan adalah untuk menghentikan kerusakan pada hati si Kecil. Ini juga untuk membantu meringankan gejala.

Pengobatan hepatitis pada bayi mungkin termasuk berikut ini.

  • Mengonsumsi obat-obatan untuk mengendalikan gatal atau mengobati virus.
  • Menerapkan pola hidup sehat, seperti makan makanan yang sehat, dan istirahat cukup.
  • Melakukan tes darah untuk mengetahui perkembangan penyakit.
  • Rawat inap di rumah sakit pada kasus yang parah.
  • Mengikuti prosedur transplantasi hati untuk kasus gagal hati stadium akhir.
  • Menjaga kebersihan untuk mencegah penyebaran virus hepatitis.

Cara mencegah penularan hepatitis pada bayi

Untuk mencegah hepatitis pada bayi, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar semua bayi menerima vaksin, terlepas dari kondisinya.

Jika bayi lahir dari ibu yang positif hepatitis, immunoglobulin HBIG juga akan diberikan dalam 12 jam pertama kelahiran sebagai “amunisi” tambahan untuk mencegah hepatitis pada bayi.

Jika tidak bisa diberikan saat itu, vaksin hepatitis harus diberikan dalam waktu 2 bulan setelah kelahiran. Dosis yang tersisa diberikan dalam 6—18 bulan ke depan.

Bayi yang diberi vaksin serta HBIG memiliki lebih dari 90% peluang untuk terlindungi dari infeksi hepatitis seumur hidupnya.

Jika bayi baru lahir Anda tidak menerima dosis HBIG pada 12 jam pertama setelah kelahirannya, Anda harus memastikan bahwa ia akan menerimanya saat berusia 1 bulan.

Dosis vaksin ketiga harus diterima bayi Anda pada usia 6 bulan untuk memastikan perlindungan sepenuhnya.

Ia juga akan ditawarkan dosis booster dengan vaksinasi pra-sekolah pada sekitar usia 3 tahun dan 4 bulan. Ketiga suntikan HBV diperlukan untuk perlindungan seumur hidup.

Kesimpulan

  • Hepatitis tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga dapat terjadi pada bayi yang disebabkan oleh infeksi atau peradangan hati.
  • Gejala hepatitis pada bayi bervariasi dan bisa meliputi gejala seperti flu, penyakit kuning, mual, muntah, demam, kehilangan nafsu makan, dan urine berwarna gelap.
  • Penyebab utama hepatitis pada bayi adalah infeksi virus, termasuk virus hepatitis A, B, C, D, dan E, serta virus lain seperti Epstein-Barr, cytomegalovirus, dan herpes simpleks.
  • Pengobatan bergantung pada penyebab dan kondisi bayi, yang biasanya mencakup obat-obatan, pola hidup sehat, dan dalam kasus parah transplantasi hati.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 18/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan