backup og meta

Kista Koledokus pada Anak

Kista Koledokus pada Anak

Hati atau liver bertugas memproduksi empedu untuk membantu mencerna makanan. Dari hati, empedu mengalir melalui saluran empedu menuju kantung empedu, kemudian ke usus kecil ketika proses pencernaan makanan mulai terjadi. Meski demikian, pada beberapa anak, proses ini bisa terganggu karena adanya masalah pada saluran empedu. Salah satu masalah ini adalah kista koledokus yang terjadi pada anak.

Apa itu kista koledokus?

Kista koledokus (choledocal cyst) atau kista saluran empedu adalah penyakit pada anak yang terjadi ketika saluran empedu membengkak, melebar, atau terbentuk kantung yang abnormal.

Kondisi ini membuat saluran empedu tersumbat sehingga empedu tidak dapat mengalir dengan baik dari hati menuju kantung empedu, kemudian ke usus kecil.

Children’s Liver Disease Foundation menyebutkan bahwa kista koledokus biasanya memengaruhi saluran empedu di luar hati.

Namun terkadang, kondisi ini bisa terjadi di saluran empedu di dalam hati (saluran intrahepatik).

Adapun kista koledokus pada anak bisa menyebabkan masalah hati (liver). Pasalnya, saluran empedu yang tersumbat bisa menyebabkan empedu kembali mengalir ke hati.

Selain itu, penyumbatan pada saluran empedu dapat menyebabkan kolangitis, yaitu kondisi ketika saluran empedu meradang dan teriritasi. Seiring waktu, hal ini bisa menimbulkan bekas luka di hati atau disebut sirosis.

Tak hanya itu, kista juga dapat menyumbat saluran utama dari kelenjar pankreas ke usus. Kondisi ini bisa menyebabkan radang pankreas atau pankreatitis pada anak.

Kista ini merupakan salah satu kelainan bawaan atau kongenital yang jarang terjadi. Artinya, anak-anak memiliki kondisi ini sejak ia dilahirkan.

Meski demikian, gejala sering kali muncul saat masa tumbuh kembang anak atau sebelum anak berusia 10 tahun.

Kista koledokus juga lebih sering terjadi pada anak perempuan daripada laki-laki.

Jenis-jenis kista koledokus pada anak

anak mimpi buruk

Ada lima jenis kista koledokus berdasarkan ukuran dan posisinya. Berikut adalah kelima jenis tersebut.

1. Tipe 1

Ini merupakan jenis yang paling sering terjadi dengan persentase kasus mencapai 80—90%. Pada jenis ini, saluran empedu di luar hati membengkak seperti balon kecil atau cerutu yang gemuk.

2. Tipe II

Jenis ini terjadi ketika kantung yang abnormal (diverkulum) terbentuk di saluran empedu umum di luar hati.

3. Tipe III

Pada jenis ini, kista atau pelebaran saluran empedu terjadi di ujung bawah saluran di luar hati yang berada di dalam duodenum (bagian dari usus kecil).

4. Tipe IV

Kista jenis ini memengaruhi saluran empedu di dalam dan luar hati. Ini merupakan jenis kista koledokus kedua yang umum terjadi pada anak.

5. Tipe V

Jenis ini terjadi ketika saluran empedu di dalam hati melebar dan saluran di luar hati normal. Jenis ini disebut juga dengan penyakit Caroli.

Apa gejala dari kista koledokus pada anak?

Kista ini terkadang dokter temukan saat bayi masih berada dalam kandungan melalui USG kehamilan secara rutin. Namun, kelainan ini pun bisa tidak diketahui sejak dalam kandungan.

Adapun gejala bisa muncul pada bayi yang baru lahir atau setelah anak bertambah usia.

Bahkan, pada beberapa kasus, penderitanya mungkin saja tidak merasakan gejala apa pun selama bertahun-tahun.

Berikut adalah beberapa gejala yang umum muncul pada anak yang mengalami kista koledokus.

Apa penyebab kista koledokus pada anak?

obat diare anak alami paling ampuh

Para ahli tidak mengetahui secara pasti apa penyebab dari kista koledokus. Namun, mereka meyakini kondisi ini mungkin terkait dengan pankreas.

Pada kondisi normal, saluran dari pankreas terhubung dengan saluran empedu tepat sebelum masuk ke usus kecil.

Otot di dinding usus kecil menjaga agar cairan pankreas tidak mengalir kembali ke saluran empedu.

Namun, pada beberapa bayi, saluran dari pankreas bergabung dengan saluran empedu dengan posisi lebih tinggi. Alhasil, otot usus kecil tidak dapat menahan cairan pankreas.

Akibatnya, cairan pankreas mengalir mundur ke saluran empedu dan kemudian terbentuklah kista.

Adapun hal ini umumnya terjadi karena ada kelainan perkembangan hati dan saluran empedu saat bayi masih berada dalam kandungan.

Melansir dari Children’s Hospital at Vanderbilt, beberapa kondisi berikut juga bisa menjadi penyebab dari kista koledokus pada anak.

  • Infeksi setelah lahir.
  • Masalah sistem kekebalan, seperti ketika sistem kekebalan menyerang hati dan saluran empedu.
  • Mutasi genetik.
  • Paparan zat beracun.

Bagaimana dokter mendiagnosis kista koledokus?

Pada kebanyakan kasus, kista koledokus sering kali didiagnosis oleh dokter saat bayi baru lahir.

Namun, kista juga kerap dokter temukan saat anak melakukan USG perut untuk alasan lainnya.

Adapun umumnya dokter mendiagnosis kondisi ini melalui riwayat medis anak, gejala, serta rangkaian pemeriksaan.

Ini termasuk pemeriksaan fisik, tes darah, serta USG, MRI, dan CT scan perut, atau Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP).

Apa pengobatan untuk kista koledokus pada anak?

Pengobatan utama kista koledokus adalah operasi atau pembedahan.

Jenis pengobatan ini bertujuan untuk mengangkat kista sehingga memungkinkan empedu mengalir secara normal.

Operasi bisa dokter lakukan dengan prosedur laparoskopi atau invasif minimal, yaitu melalui sayatan kecil di bagian perut.

Namun, operasi terbuka dengan sayatan besar juga mungkin saja dokter pilih pada beberapa anak.

Adapun jenis operasi yang akan dokter berikan tergantung pada jenis kista dan faktor lainnya. Selalu konsultasikan kepada dokter untuk menentukan prosedur pengobatan yang tepat.

Kesimpulan

  • Kista koledokus, disebut juga kista saluran empedu, adalah kondisi bawaan atau kongenital yang terjadi ketika saluran empedu pada anak membengkak, melebar, atau terbentuk kantung yang abnormal.
  • Akibatnya, saluran empedu tersumbat dan menghambat aliran empedu dari hati menuju kantung empedu dan usus kecil. Hal ini bisa menimbulkan gejala, di antaranya penyakit kuning dan feses berwarna pucat.
  • Pada anak-anak, kista bisa memicu terjadinya berbagai penyakit lain, seperti sirosis dan pankreatitis.
  • Maka dari itu, perlu dilakukan penanganan yang tepat dengan segera. Kondisi ini biasanya dapat dikenali segera saat bayi baru lahir atau sejak dalam kandungan melalui USG kehamilan.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Choledochal Cyst: Children’s Liver Disease Foundation. (2024). Retrieved 2 August 2024, from https://childliverdisease.org/liver-information/childhood-liver-conditions/choledochal-cyst/

Choledochal Cyst – Seattle Children’s. (n.d.). Retrieved 2 August 2024, from https://www.seattlechildrens.org/conditions/choledochal-cyst/

Choledochal Cysts. (n.d.). Retrieved 2 August 2024, from https://www.childrenshospital.org/conditions/choledochal-cysts

Congenital Liver Defects. (N.d.). Retrieved 2 August 2024, from https://healthlibrary.childrenshospitalvanderbilt.org/Library/DiseasesConditions/Pediatric/Digestive/160,109

Choledochal Cysts in Children. (n.d.). Retrieved 2 August 2024, from https://www.childrenscolorado.org/conditions-and-advice/conditions-and-symptoms/conditions/choledochal-cysts/

Versi Terbaru

11/09/2024

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

5 Cara Efektif Mengatasi Gangguan Pencernaan untuk Meningkatkan Perkembangan Otak Anak

8 Penyebab Benjolan di Leher Anak serta Penanganannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 11/09/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan