- diare,
- kotoran berminyak dan sulit untuk disiram,
- berat badan anak kurang,
- pertumbuhan tubuh lambat, serta
- kadar gula darah tinggi atau rendah.
Melansir situs Kids Health, pankreatitis akut yang kambuh beberapa kali dapat berkembang menjadi kronis.
Bagaimana cara mendiagnosis kondisi ini?
Tidak ada tes yang khusus ditujukan untuk mendiagnosis pankreatitis pada anak.
Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan berdasarkan gejala yang ditunjukkan atau dialami anak.
Sayangnya, gejala pankreatitis cenderung sama dengan masalah pencernaan pada umumnya. Akibatnya, cukup sulit untuk mendeteksi kondisi tersebut pada anak.
Meski begitu, bila si kecil mengalami setidaknya dua dari gejala pankreatitis akut, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan antara lain sebagai berikut.
1. Pemeriksaan darah
Pada pemeriksaan darah, dokter akan mengukur kadar enzim amilase dan lipase pada tubuh anak. Bila kadarnya tinggi, dokter akan melanjutkan ke pemeriksaan berikutnya.
2. Foto rontgen
Bila kadar enzim pencernaan tidak normal, dokter akan melakukan pemeriksaan rontgen pada area abdomen.
Hal ini bertujuan untuk memeriksa organ hati (liver) dan mencari tahu apakah terdapat batu empedu yang menjadi penyebab pankreatitis pada anak.
3. Pemeriksaan MRI
Bila perlu, dokter akan melakukan scan MRI (magnetic resonance imaging) guna mencari tahu kondisi peradangan dan kerusakan pada pankreas.
Cara mengatasi pankreatitis pada anak

Tidak ada obat yang khusus ditujukan untuk menyembuhkan pankreatitis.
Penanganan yang perlu dilakukan bertujuan untuk memperbaiki kondisi fisik dan pencernaan secara umum.
Berikut upaya perawatan yang perlu dilakukan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar