Kondisi tersebut menyebabkan GERD atau masalah pada pernapasan.
Ada jenis makanan yang memengaruhi pergerakan otot LES dan bisa membuat otot tersebut terbuka lebih lama. Jenis makanan yang memicu kondisi tersebut adalah:
- cokelat,
- makanan berlemak, dan
- permen
Sementara itu, makanan yang bisa meningkatkan kadar asam dalam perut adalah jeruk dan tomat.
Bagaimana cara mendiagnosis GERD pada anak?

Ketika orangtua melihat tanda dan gejala GERD pada si kecil, segera bawa ke dokter. Nantinya, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan.
Ada beberapa cara untuk mendiagnosis GERD pada anak, berikut penjelasannya.
1. Barium Meal
Tes ini berfungsi untuk melihat organ bagian atas dari sistem pencernaan anak. Pemeriksaan bagian ini meliputi kerogkongan, perut, dan bagian dari usus kecil (duodenum).
Nantinya, dokter atau petugas laboratorium akan meminta anak menelan cairan logam bernama barium.
Barium ini membantu melapisi organ sehingga petugas bisa melihat dari sinar-X.
Setelah itu, anak perlu melakukan rontgen untuk memeriksa tanda luka atau penyumbatan tidak normal di saluran cerna.
2. Endoskopi
Pemeriksaan lain untuk mendiagnosis GERD pada anak adalah endoskopi.
Ini adalah proses memeriksa saluran cerna dari dalam menggunakan tabung kecil fleksibel bernama endoskop.
Pada ujung tabung memiliki cahaya dan lensa kamera sehingga bisa melihat saluran cerna lebih jelas.
3. Manometri esofagus
Pemeriksaan ini untuk melihat kekuatan kerongkongan, apakah anak memiliki masalah menelan atau tidak.
Cara pemeriksaan ini yaitu dengan memasukkan tabung kecil ke dalam lubang hidung anak, kemudian turun ke tenggorokan dan kerongkongan.
Setelah itu, tekanan yang otot-otot lakukan saat kerongkongan istirahat diukur.
4. Pemantauan kadar asam kerongkongan
Pemeriksaan GERD pada anak mencakup pemantauan pH atau kadar asam pada kerongkongan.
Caranya dengan memasukkan tabung plastik tipis ke dalam lubang hidung, kemudian menyusuri tenggorokan dan kerongkongan.
Tabung ini memiliki sensor untuk mengukur tingkat keasaman atau pH selama pemeriksaan.
5. Pengosongan lambung
Tes ini anak lakukan untuk melihat apakah perut membawa isinya ke dalam usus kecil dengan benar atau tidak.
Pengosongan lambung yang tertunda bisa menyebabkan refluks ke kerongkongan yang tidak nyaman.
Apa pengobatan GERD pada anak?

Pada banyak kasus, perawatan dan pengobatan GERD bisa dengan cara mengubah pola makan menjadi lebih sehat.
Berikut perawatan rumahan dan pengobatan medis untuk mengatasi GERD pada anak
1. Perawatan rumahan
Pengobatan rumahan untuk mengatasi GERD pada si kecil terbagi menjadi dua cara berdasarkan kelompok usia, yaitu bayi dan anak-anak.
Perawatan GERD untuk bayi
- Setelah menyusui, tegakkan posisi bayi selama 30 menit.
- Bila memakai botol susu, pastikan dot terisi susu agar bayi tidak menelan banyak udara.
- Sendawakan bayi setelah menyusui.
Bayi akan sering mengalami refluks saat bersendawa dengan kondisi perut penuh.
Perawatan GERD untuk anak
- Batasi makanan gorengan, berlemak, dan asam (cokelat, soda, jeruk, teh, kafein).
- Berikan makanan anak dalam porsi kecil dan jangan biarkan makan berlebih.
- Sajikan makan malam lebih awal, setidaknya 3 jam sebelum tidur.
- Konsultasi dengan dokter bila anak mengalami penurunan berat badan.
- Hindari langsung tidur setelah makan.
2. Pengobatan medis
Selain dengan perawatan rumahan, orangtua bisa mengatasi GERD pada anak dengan pengobatan medis.
Dokter akan meresepkan obat untuk mengurangi jumlah asam lambung, berikut daftarnya.
3. H2-blocker
Jenis obat ini mengurangi jumlah asam lambung dalam perut. Cara kerjanya dengan menghalangi hormon histamin yang membantu membuat asam.
4. Proton pump inhibitor
Jenis obat ini membantu mencegah perut memproduksi asam dalam lambung. Cara kerja obat ini yaitu dengan menghentikan kerja pompa asam lambung.
5. Suplemen penambah kalori
Beberapa anak dan bayi dengan kondisi GERD akan mengalami penurunan berat badan karena sering muntah.
Dokter dan petugas medis akan memberikan suplemen penambah kalori agar gizi anak tetap terjaga dengan baik.
Beberapa suplemen kalori untuk menambah berat badan bayi adalah sebagai berikut.
- Menambahkan sereal beras ke susu formula bayi.
- Mengganti susu formula biasa dengan susu kedelai bila bayi memiliki alergi.
6. Pemakaian selang makanan (NGT)
Pada beberapa kasus GERD pada anak, si kecil mungkin membutuhkan selang makanan khusus.
Kondisi yang membuat anak membutuhkan selang makanan yaitu bayi dengan penyakit jantung bawaan atau bayi lahir prematur.
Bayi akan sering mengantuk setelah makan, padahal untuk anak dengan GERD, tidur setelah makan adalah kondisi yang harus dihindari.
Untuk memakai alat ini, dokter akan memasang selang lewat hidung, kemudian berjalan menuju kerongkongan dan langsung masuk perut.
7. Operasi
Prosedur yang satu ini akan dokter ambil sebagai jalan terakhir ketika GERD anak sudah sangat parah. Kondisi parahnya seperti berikut.
- Berat badan anak tidak bertambah karena sering muntah.
- Sering mengalami masalah pernapasan.
- Iritasi parah pada kerongkongan.
Dokter akan melakukan metode laparoskopi dengan durasi operasi singkat dan pemulihan yang cepat.
Pada umumnya, GERD pada anak bisa teratasi dengan perawatan rumahan. Segera hubungi dokter bila kondisi muntah akan tidak berhenti dalam beberapa hari.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar