backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Waspadai Hepatitis pada Bayi dan Anak, Begini Penularannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 14/06/2022

Waspadai Hepatitis pada Bayi dan Anak, Begini Penularannya

Tidak hanya menyerang orang dewasa, hepatitis juga bisa terjadi pada bayi Anda. Hepatitis pada bayi merupakan infeksi atau peradangan hati dengan sasaran bayi dan anak-anak.

Sekitar 20% kasus hepatitis pada bayi terjadi saat sebelum kelahiran atau bawaan dari penyakit ibu dan setelah bayi lahir. Diduga bayi lahir tertular oleh virus yang menyebabkan peradangan hati tersebut.

Kendati begitu, beberapa jenis hepatitis tergolong ringan, tapi jenis lainnya dapat membuat kondisi hati kronis dan berakibat fatal.

Apa penyebab hepatitis pada bayi?

gejala hepatitis pada bayi

Penyakit hepatitis disebabkan oleh beberapa virus (virus hepatitis), obat-obatan, infeksi cacing hati, atau kelainan genetik tertentu.

Sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif yang secara keliru menyerang hati juga bisa menjadi penyebab dari penyakit ini. Kondisi ini yang kemudian disebut dengan hepatitis autoimun.

Sementara itu, hepatitis pada bayi dapat disebabkan oleh banyak hal. Namun, yang paling umum, yaitu terinfeksi oleh virus.

Melansir dari situs Stanford Children’s Health, ada beberapa virus penyebab hepatitis pada bayi dan anak yang harus diwaspadai, yakni meliputi.

  • Virus hepatitis. Ada 5 jenis utama virus hepatitis, di antaranya virus hepatitis A, B, C, D, dan E.
  • Virus Epstein-Barr.
  • Cytomegalovirus, yaitu bagian dari keluarga virus herpes.
  • Virus herpes simpleks.
  • Virus varicella zoster (cacar air). Komplikasi dari virus ini adalah hepatitis. Tapi ini sangat jarang terjadi pada anak-anak.
  • Rubella.
  • Enterovirus. Ini adalah sekelompok virus yang sering terlihat pada anak-anak. Mereka termasuk virus coxsackie dan echovirus.
  • Adenovirus.
  • Parvovirus.

Dari semua jenis tersebut, dua macam hepatitis yang paling umum menyerang bayi dan anak, yaitu hepatitis A dan hepatitis B.

Adapun penularan virus hepatitis A biasanya terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Sedangkan pada hepatitis B, paling sering ditularkan dari ibu yang terinfeksi hepatitis B.

Biasanya, penyakit ini diteruskan ke anak yang terkena paparan darah dan cairan vagina ibu selama proses persalinan. Hal ini dapat terjadi dalam persalinan normal maupun operasi caesar.

Gejala hepatitis pada bayi dan anak

Gejala ini mungkin dapat terjadi berbeda pada setiap anak. Dalam beberapa kasus, terdapat anak yang terinfeksi hepatitis, tetapi tidak memiliki gejala apapun.

Berikut ini beberapa gejalanya yang harus diwaspadai.

  • Gejala seperti flu.
  • Menguningnya kulit atau penyakit kuning.
  • Mual atau muntah.
  • Demam.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Tidak enak badan.
  • Sakit perut atau perut tidak nyaman.
  • Diare.
  • Otot sakit.
  • Gatal-gatal pada kulit.
  • Nyeri sendi.
  • Urine berwarna gelap.

Sebagai orangtua, pastikan untuk segera berkonsultasi kepada dokter apabila anak Anda mendapati gejala tersebut. Tujuannya, supaya mendapat penanganan yang tepat.

Diagnosis hepatitis pada bayi

anak sakit parah

Jika mendapati adanya gejala, dokter akan memeriksa riwayat kesehatan anak Anda. Selain itu, dokter terlebih dahulu akan melakukan pemeriksaan fisik.

Adapun sejumlah tes lainnya yang mungkin diperlukan untuk mendiagnosis hepatitis pada anak Anda di antaranya.

1. Tes darah

Biasanya, dokter akan melakukan tes darah untuk memeriksa enzim hati yang meningkat saat hati rusak atau terinfeksi.

Selain itu, tes darah juga untuk memeriksa keberadaan salah satu dari beberapa virus penyebab hepatitis pada bayi.

2. Ultrasound

Ultrasound merupakan tes menggunakan gelombang suara untuk memeriksa bagian-bagian tubuh. Hal ini sangat efektif dalam memeriksa hati.

2. CT scan atau MRI

Dokter juga mungkin merekomendasikan CT scan atau MRI untuk memeriksa hati secara lebih detail.

CT scan menunjukkan gambar rinci dari setiap bagian tubuh dan lebih detail daripada rontgen biasa. Tes ini akan menunjukkan tulang, otot, lemak, dan organ anak Anda.

4. Biopsi hati

Dokter juga mungkin akan mengambil sampel jaringan dari hati anak Anda. Nantinya, hasil sampel akan dilihat dari dekat di bawah mikroskop.

Biopsi hati dapat menentukan tingkat jaringan parut atau fibrosis di hati yang terkena virus hepatitis. Informasi yang diberikan oleh biopsi dapat digunakan untuk memandu pengobatan.

Pengobatan hepatitis pada bayi dan anak

Pengobatan hepatitis tergantung pada gejala, usia, dan riwayat kesehatan anak Anda. Ini termasuk seberapa parah kondisinya dan apa penyebabnya.

Tujuan pengobatan adalah untuk menghentikan kerusakan pada hati anak Anda. Ini juga untuk membantu meringankan gejala.

Pengobatan hepatitis pada anak Anda mungkin termasuk berikut ini.

  • Mengonsumsi obat-obatan untuk mengendalikan gatal atau mengobati virus.
  • Menerapkan pola hidup sehat, seperti makan makanan yang sehat, dan istirahat cukup.
  • Melakukan tes darah untuk mengetahui perkembangan penyakit.
  • Rawat inap di rumah sakit pada kasus yang parah.
  • Mengikuti prosedur transplantasi hati untuk kasus gagal hati stadium akhir.
  • Menjaga kebersihan untuk mencegah penyebaran virus hepatitis.
  • Cara mencegah penularan hepatitis pada bayi

    cara mencegah hepatitis pada bayi

    Untuk mencegah hepatitis pada bayi, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar semua bayi menerima vaksin, terlepas dari kondisinya.

    Jika bayi lahir dari ibu yang positif hepatitis, immunoglobulin HBIG juga akan diberikan dalam 12 jam pertama kelahiran sebagai “amunisi” tambahan untuk mencegah hepatitis pada bayi.

    Jika tidak bisa diberikan saat itu, vaksin hepatitis harus diberikan dalam waktu 2 bulan setelah kelahiran. Dosis yang tersisa diberikan dalam 6-18 bulan ke depan.

    Bayi yang diberi vaksin serta HBIG memiliki lebih dari 90% peluang untuk terlindungi dari infeksi hepatitis seumur hidupnya.

    Jika bayi baru lahir Anda tidak menerima dosis HBIG pada 12 jam pertama setelah kelahirannya, Anda harus memastikan bahwa ia akan menerimanya saat berusia satu bulan.

    Dosis vaksin ketiga harus diterima bayi Anda pada usia enam bulan untuk memastikan perlindungan sepenuhnya.

    Ia juga akan ditawarkan dosis booster dengan vaksinasi pra-sekolah pada sekitar usia 3 tahun dan 4 bulan. Ketiga suntikan HBV diperlukan untuk perlindungan seumur hidup.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 14/06/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan