Perut buncit umumnya dimiliki oleh seseorang yang memilih tubuh gemuk, termasuk pada anak. Namun, terkadang anak yang bertubuh kurus juga bisa terlihat memiliki perut yang buncit. Kenapa perut anak Anda buncit tapi tubuhnya kurus? Normalkah hal ini? Ketahui penyebabnya berikut.
Apakah normal jika perut anak buncit tapi kurus?
Perut anak buncit tapi badan kurus sebenarnya merupakan kondisi yang cukup sering terjadi. Umumnya, normal bagi anak bayi dan balita memiliki perut yang buncit dan tubuh yang kurus.
Saat anak memasuki usia sekolah, perut buncit tersebut biasanya akan menghilang dengan sendirinya dan tubuh terlihat lebih ideal atau proporsional.
Meski begitu, perlu diketahui bahwa ada juga penyebab perut buncit pada anak kurus yang perlu diwaspadai.
Perut buncit yang normal pada anak kurus seharusnya terasa lembut, tetapi tidak empuk.
Selain itu, dilansir dari laman Mount Sinai, gejala lain yang menandakan perut buncit yang perlu dikhawatirkan meliputi berikut ini.
- Nyeri perut.
- Demam.
- Perut terasa keras atau kaku.
- Tubuh pendek.
- Perut membengkak.
- Muntah.
Penyebab perut anak buncit tapi tubuhnya kurus
Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan perut anak buncit tapi badan kurus. Mulai dari kondisi yang ringan hingga cukup serius bisa jadi penyebab perut buncit pada anak meski bertubuh kurus.
Berikut beberapa kemungkinannya.
1. Otot perut yang belum berkembang
Usia balita merupakan waktu anak mengalami masa pertumbuhan yang pesat. Namun, otot perut anak belum berkembang secara sempurna.
Anak umumnya memerlukan jumlah makanan yang lebih banyak dari ukuran perutnya.
Oleh karena itu, perut anak bisa terlihat lebih besar setelah makan hingga kenyang.
2. Posisi lambung
Saat anak berusia 2 tahun, posisi organ lambung akan berubah secara perlahan dari posisi horizontal atau menyamping menjadi vertikal atau tegak ke atas.
Perubahan posisi tersebut bisa membuat perut bayi terlihat buncit.
3. Malnutrisi
Busung lapar merupakan jenis malnutrisi yang bisa menimbulkan perut buncit pada anak padahal memiliki tubuh yang kurus.
Hal ini karena makanan yang dikonsumsi kurang mengandung protein sehingga memicu anemia.
Bukan hanya protein, anak mungkin juga kekurangan vitamin dan nutrisi dalam pola makannya.
Kondisi tersebut bisa membuat tubuh lebih mudah menimbun cairan dan membuat perut kembung. Akibatnya, perut akan terlihat buncit.
Malnutrisi lebih rentan dialami oleh anak yang terlalu sering makan makanan olahan.
4. Ukuran organ dalam tubuh
Selain lambung, ukuran organ dalam tubuh lainnya juga dapat memengaruhi bentuk tubuh anak.
Salah satunya ukuran liver anak yang diketahui berperan cukup signifikan terhadap proporsi tubuh anak.
Saat anak bernapas, bagian bawah paru-paru anak juga akan terisi bersamaan dengan pergerakan diafragma.
Hal ini bisa membuat bagian tubuh, yaitu perut, terlihat lebih penuh hingga menjadi buncit.
5. Penyakit celiac
Penyakit celiac merupakan kondisi yang bisa disebabkan oleh intoleransi gluten atau alergi.
Kondisi dapat ditandai dengan beragam gejala, salah satunya sakit perut dan perut buncit. Maka itu, waspadai jika perut buncit pada anak disertai dengan gejala lainnya terlebih jika .
6. Bentuk tulang punggung
Saat tubuh dalam posisi tegak, tulang belakang bawah berada dalam posisi lurus dan tubuh terlihat datar.
Namun, bayi dan anak-anak belum memiliki kekuatan otot dan struktur tulang yang sempurna, sehingga belum bisa lurus dan cenderung melengkung. Akibatnya, perut anak akan terlihat bulat dan buncit.
Kelengkungan pada tulang belakang normal dimiliki anak dan akan menghilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia.
7. Makan berlebihan
Seperti orang dewasa, bayi dan balita sebaiknya makan sesuai porsinya atau cukup. Namun, jika anak makan terlalu berlebihan, hal ini bisa membuat perut anak terlihat buncit tapi tubuh tetap kurus.
Ukuran tubuh anak yang kecil bisa membuat perut anak terlihat membesr jika ada terlalu banyak makanan di dalamnya.
Hal ini normal terjadi dan akan hilang dengan sendirinya saat makanan telah diserap oleh tubuh.
Akan tetapi, penting untuk mengatur porsi makanan yang tepat untuk anak. Pola makan yang tidak sehat sejak dini bisa membuat anak memiliki kebiasaan makan hingga dewasa.
Jika terus-menerus terjadi, akan akan lebih rentan mengalami gangguan makan dan memiliki tubuh yang obesitas.
8. Menelan gas
Selain terisi makanan, perut anak juga diketahui bisa kembung dan membesar saat ia menelan terlalu banyak gas, sehingga terlihat buncit.
Ini bisa terjadi saat anak mengonsumsi makanan yang mengandung banya gas, seperti minuman bersoda dan roti.
Selain itu, kebiasaan sehari-hari juga bisa menyebabkan perut kembung, seperti mengunyah permen karet, makan terlalu cepat, dan minum menggunakan sedotan.
9. Sembelit
Sembelit pada anak dapat menyebabkan perut terlihat membesar dan buncit akibat tinja memenuhi perut.
Balita cukup rentan mengalami sembelit. Namun, jika anak mengalami sembelit hingga lebih dari 1 minggu, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter anak.
10. Cacingan
Cacingan adalah istilah yang digunakan untuk infeksi usus akibat cacing Ascaris lumbricoides.
Kondisi ini dapat terjadi ketika anak makan atau minum sesuatu yang telah terkontaminasi telur cacing tersebut atau memasukan tangan yang kotor ke mulut.
Saat menyerang saluran pencernaan, cacingan bisa menimbulkan gejala berupa perut buncit atau nyeri padahal badan anak tidak gemuk.
11. Giardiasis
Giardiasis juga merupakan penyakit yang menyerang usus dan disebabkan oleh parasit Giardia dan sangat menular.
Penyakit ini bisa menyebabkan perut membesar dan terlihat buncit akibat gas yang dihasilkan infeksi. Gejala tersebut umumnya terjadi selama 1—6 bulan.
Namun, pada beberapa anak bisa terjadi lebih lama dan menyebabkan ia kehilangan berat badan atau gejala lain yang menandakan gizi buruk.
12. Asites
Asites merupakan kondisi ketika ada penumpukan cairan serosa di dalam rongga peritoneum di perut.
Saat terjadi cukup parah, asites pada anak bisa menyebabkan perut terlihat buncit, sakit perut, dan kesulitan bernapas atau menelan.
Kapan harus bawa anak ke dokter?
Gejala yang menyertai perut buncit pada anak berbadan kurus dapat membantu menentukan apakah Anda perlu membawa anak Anda ke dokter anak.
Pemeriksaan sebaiknya segera dilakukan jika perut buncit pada anak disertai demam, sakit perut, maupun gejala lainnya yang terlihat tidak biasa.
Jika perut buncit di serta buang air besar (BAB) terlalu sering, awasi asupan cairan tubuh anak dan konsultasikan ke dokter jika
diare pada anak terus terjadi.
Selain penyebab di atas, anak yang minum ASI umumnya memiliki perut yang lebih bulat dan akan terlihat menonjol saat lapar.
Perut anak juga akan terlihat lebih besar saat anak ingin buang air kecil atau buang air besar.
Penyebab perut buncit pada anak yang kurus umumnya akan lebih jelas diketahui seiring dengan bertambahnya usia.
[embed-health-tool-vaccination-tool]