Demam yang disertai ruam pada anak bisa terjadi karena berbagai hal. Selain cacar air atau campak, kondisi ini juga bisa terjadi karena roseola. Apa itu roseola dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut ulasannya.
Apa itu roseola?
Roseola atau yang juga dikenal sebagai roseola infantum, exanthem subitum, atau sixth disease, adalah salah satu jenis penyakit yang penyebabnya adalah virus.
Penyakit virus roseola yang tergolong menular ini dapat mengakibatkan demam tinggi selama beberapa hari serta muncul ruam pada tubuh si Kecil.
Mengutip dari Kids Health, roseola infantum umumnya terjadi pada bayi usia 6 bulan hingga anak usia 3 tahun. Penyakit infeksi ini tergolong mudah menular walaupun ruam belum muncul.
Akan tetapi, orangtua tidak perlu khawatir berlebihan karena exanthema subitem atau roseola pada bayi serta anak ini pun tidak berbahaya karena biasanya akan mereda seminggu setelahnya.
Penyakit ini sangat jarang terjadi pada anak berusia 4 tahun ke atas. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa remaja serta orang dewasa dapat mengalami penyakit ini.
Apa saja tanda atau gejala roseola?
Apabila anak Anda berdekatan dengan seseorang yang terinfeksi oleh virus roseola, umumnya butuh 1 atau 2 minggu hingga tanda dan gejala infeksi muncul.
Berikut adalah beberapa tanda dan gejala yang umumnya terlihat pada penderita roseola infantum.
1. Demam
Roseola biasanya berawal dari demam tinggi mendadak dan berlangsung selama 3–5 hari. Suhu tubuh anak umumnya akan mencapai lebih dari 39,4° Celsius.
Dalam beberapa kasus, anak mungkin juga akan mengalami radang tenggorokan ringan, pilek, serta batuk yang muncul bersamaan atau setelah demam.
2. Ruam
Setelah demam menurun, ruam bintik kecil berwarna merah muda biasanya akan muncul. Bintik ini umumnya tersebar merata pada seluruh bagian, tetapi beberapa bintik mungkin akan membengkak.
Dalam beberapa kasus, akan terdapat pola cincin putih di sekitar bintik-bintik. Ruam umumnya muncul pada dada, punggung, dan perut kemudian menyebar pada area leher dan lengan.
Ruam pada anak dapat berlangsung dari beberapa jam sampai beberapa hari sebelum menghilang. Namun, perlu Anda ketahui bahwa tidak semua anak pasti akan mengalami ruam.
3. Gangguan pernapasan
Beberapa anak mungkin juga akan mengalami gangguan pernapasan ringan sebelum atau bersamaan dengan demam.
Tanda-tanda dan gejala yang muncul ketika sistem pernapasan anak terganggu meliputi:
- batuk,
- diare,
- rewel,
- kehilangan nafsu makan,
- pilek,
- radang tenggorokan,
- kelopak mata bengkak, serta
- pembengkakan kelenjar getah bening pada leher.
Selain itu, terdapat pula tanda-tanda dan gejala lain dari roseola infantum yang mungkin muncul, yaitu:
- gatal pada bayi dan anak-anak,
- diare ringan,
- nafsu makan berkurang, hingga
- kelopak mata membengkak.
Kapan harus ke dokter?
- demam lebih dari 39,4° Celsius,
- gejala dan demam yang berlangsung lebih dari 7 hari,
- ruam tidak membaik setelah 3 hari,
- sistem imun terganggu,
- mengalami kejang, juga
- kehilangan kesadaran.
Apa penyebab roseola pada bayi dan anak?
Penyebab paling umum kondisi exanthema subitum ini adalah virus herpes manusia (HHV) tipe 6. Meskipun jarang, kondisi ini juga bisa terjadi karena HHV tipe 7.
Virus ini bisa masuk ke tubuh melalui hidung dan mulut. Maka dari itu, penyebarannya tergolong cepat karena anak bisa terkena setelah ada orang yang batuk, bersin, berbicara, hingga tertawa.
Adapun roseola adalah penyakit yang dapat terjadi pada hampir semua orang, tidak memandang kelompok usia dan golongan ras.
Sudah dijelaskan sedikit di atas bahwa anak berusia 6 bulan hingga 3 tahun lebih rentan mengalami roseola infantum.
Meskipun belum diketahui penyebab pastinya, penyakit ini lebih banyak ditemukan pada anak perempuan daripada anak laki-laki.
Apa saja komplikasi yang mungkin timbul dari roseola?
Pada umumnya, roseola pada bayi atau anak dapat menghilang dengan sendirinya dan tidak akan menimbulkan masalah kesehatan yang berarti.
Penderita umumnya akan segera pulih dalam waktu 1 minggu setelah gejala pertama kali muncul.
Namun, dalam beberapa kasus, tidak menutup kemungkinan penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi kesehatan yang cukup serius, seperti berikut.
1. Kejang
Sebagian anak yang menderita kondisi ini akan mengalami gejala kejang demam atau febrile seizure.
Kondisi ini umumnya terjadi pada anak yang mengalami kenaikan suhu tubuh dalam waktu terlalu singkat.
Kejang biasanya dapat menyebabkan kehilangan kesadaran untuk sementara waktu, sentakan pada kaki, tangan, atau kepala, serta kehilangan kontrol untuk buang air.
2. Gangguan kesehatan karena sistem imun buruk
Penderita dengan sistem imun tubuh yang lemah mungkin akan merasakan komplikasi yang lebih parah apabila terpapar virus roseola.
Sebagai contoh, mengalami penyakit infeksi seperti pneumonia atau ensefalitis (peradangan otak).
Akibatnya, gejala-gejala yang muncul mungkin akan lebih parah dibanding dengan penderita biasa. Waktu pemulihannya pun jauh lebih lama.