Ruam popok dapat terjadi ketika kulit bayi terus-terusan lembap akibat tertutupi oleh bahan popok yang basah oleh feses dan urine.
Selain karena basah, bintik merah pada kulit bayi juga dapat terjadi akibat sensitivitas terhadap kotoran dalam popok. Jika popok yang kotor jarang diganti, kulit akan semakin lembap dan iritasi.
Kulit yang terbuka karena iritasi bisa memungkinkan bakteri atau jamur untuk masuk dan membuat ruam popok menjadi lebih buruk.
3. Gigitan nyamuk

Jika Anda melihat bintik merah pada kulit wajah bayi, kemungkinan penyebabnya adalah gigitan nyamuk.
Cukup mudah untuk membedakan mana bintik merah akibat gigitan nyamuk dan biang keringat pada kulit bayi.
Bercak merah pada kulit bayi yang menandakan biang keringat tampak banyak dan menyebar. Sementara bentol gigitan nyamuk hanya terdiri dari satu bintik merah yang kadang menonjol.
Bekas gigitan nyamuk memang menimbulkan rasa gatal. Untungnya, kondisi ini cepat membaik dan Anda tidak perlu khawatir.
Anda mungkin perlu mengoleskan minyak telon bayi pada kulitnya menjelang tidur.
Aroma minyak ini tidak disukai nyamuk sehingga cukup ampuh melindungi kulit bayi dari gigitan nyamuk.
4. Jerawat
Jerawat bayi bukan seperti halnya jerawat yang muncul pada kulit remaja atau orang dewasa.
Jerawat ini menyebabkan kemunculan bercak merah atau bintik putih kecil pada kulit di sekitar pipi, hidung, dan dahi bayi.
Bintik merah pada kulit bayi ini biasanya muncul sekitar dua sampai empat minggu setelah bayi dilahirkan.
Penyebabnya tidak diketahui secara pasti. Namun, ada kemungkinan ini terjadi karena adanya perubahan hormon bayi dan ibu.
Biasanya jerawat pada bayi akan hilang sendiri dalam tiga sampai empat bulan tanpa meninggalkan bekas.
Maka dari itu, orangtua perlu untuk menggunakan produk perawatan kulit yang tepat agar bintik merah atau ruam pada bayi tidak bertambah parah.
5. Biduran
Ruam di perut bayi mungkin juga gejala biduran, yaitu masalah kulit yang ditandai dengan bentol merah yang melebar dan terasa gatal.
Biduran atau kaligata pada bayi umumnya muncul karena alergi makanan, suhu dingin, atau bisa juga disebabkan oleh alergi obat atau infeksi.
Untuk meredakan gatalnya, Anda bisa mengompres area kulit bayi yang biduran dengan air suam-suam kuku.
Namun, sebaiknya segera bawa si kecil ke dokter anak terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
6. Ruam air liur

Keluarnya air liur adalah hal yang normal, terutama bayi yang baru lahir. Air liur yang keluar akan mengalir melewati pipi, dagu, lipatan leher, bahkan sampai dada si kecil.
Kondisi ini bisa membuat iritasi kulit pada bayi kemudian terjadi ruam. Lalu, menyebabkan kulit tidak nyaman, bintik merah pada kulit bayi, gatal, dan permukaan kulit tidak rata.
Sebagai cara mencegahnya, pakaikan celemek yang tahan air, mengganti baju anak saat basah, serta membersihkan air liur secara teratur.
Apabila ruam atau bintik merah pada kulit bayi sudah muncul, jangan khawatir. Anda hanya perlu memastikan kebersihkan kulit serta mengoleskan krim khusus secara teratur.
7. Folikulitis
Bintik merah atau ruam pada kulit bayi yang satu ini muncul akibat iritasi atau infeksi dari bakteri di folikel rambut. Maka dari itu, kondisi ini terjadi pada tubuh di tempat rambut tumbuh.
Tidak hanya itu saja, folikulitis juga mungkin terjadi karena pakaian yang ketat. Ini menyebabkan terjadinya bintik merah, bentol, benjolan berupa cairan, hingga gatal.
Walaupun bisa hilang dengan sendirinya, pastikan Anda menjaga kebersihan tubuh anak dan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.