backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Memahami Penyebab Biduran pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Aisya Fikritama, Sp.A · Kesehatan anak · RS UNS Solo


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 27/02/2024

Memahami Penyebab Biduran pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Bukan hanya biduran pada anak, kondisi yang sama juga bisa dialami oleh bayi. Namun, berbeda dengan anak-anak yang lebih besar, bayi mungkin mengalami gejala biduran yang berbeda. Untuk lebih memahami kondisi dan cara mengatasi biduran pada bayi, simak ulasan berikut ini.

Apa itu biduran pada bayi?

Biduran, juga dikenal dengan urtikaria atau kaligata, pada bayi adalah penyakit kulit yang ditandai oleh munculnya bintik-bintik merah yang gatal atau benjolan di permukaan kulit.

Kondisi ini umumnya merupakan reaksi alergi yang terjadi pada bayi.

Urtikaria pada bayi dapat terjadi secara tiba-tiba dan biasanya tidak berbahaya, meskipun dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi bayi.

Gejala biduran pada bayi

biduran pada anak

Gejala biduran atau urtikaria pada bayi dapat bervariasi, tetapi biasanya melibatkan perubahan pada kulit yang dapat meliputi berikut ini.

  • Ruam, bintik-bintik merah, atau benjolan yang dapat berukuran kecil atau besar dan sering kali tidak tetap dalam bentuk atau ukuran. Bintik-bintik bisa muncul di satu bagian tubuh atau bahkan seluruh tubuh.
  • Gatal-gatal di area yang terkena.
  • Bengkak yang terjadi di sekitar area ruam atau bintik-bintik, bisa besar atau lebih kecil tergantung pada keparahan reaksi.
  • Perubahan warna kulit yang tampak lebih merah dari biasanya.
  • Selain gejala pada kulit, bayi mungkin terlihat tidak nyaman atau gelisah karena rasa gatal dan perasaan tidak enak yang disebabkan oleh urtikaria.

    Pada kasus yang jarang terjadi, urtikaria di sekitar mulut atau tenggorokan juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat bayi mencoba makan atau minum.

    Penting untuk dicatat bahwa gejala biduran pada bayi bisa berbeda-beda dan tidak semuanya akan mengalami gejala yang sama.

    Kapan harus ke dokter?

    Jika Anda mencurigai bahwa bayi Anda mengalami biduran, penting untuk berkonsultasi kepada dokter untuk diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai. Ini terutama bila bayi mengalami kondisi ini disertai syok anafilaksis dengan gejala yang meliputi kesulitan bernapas, tekanan darah turun, pusing, atau bahkan pingsan, seperti yang dilansir dari Kids Health. Dokter akan membantu menentukan penyebab dan memberikan perawatan yang sesuai.

    Penyebab biduran pada bayi

    Penyebab biduran atau kaligata pada bayi bisa berbeda-beda, di antaranya sebagai berikut.

    • Alergi makanan. Alergi terhadap makanan tertentu dapat menyebabkan urtikaria pada bayi. Makanan yang paling umum menyebabkan reaksi alergi pada bayi termasuk susu sapi, telur, kacang-kacangan, ikan, dan gandum.
    • Reaksi terhadap obat-obatan. Bayi juga dapat mengalami kaligata sebagai reaksi terhadap obat-obatan tertentu. Terkadang, obat yang diresepkan oleh dokter sekalipun dapat menyebabkan reaksi alergi.
    • Paparan alergen lainnya. Selain makanan dan obat-obatan, bayi juga bisa mengalami urtikaria sebagai reaksi terhadap alergen lainnya, seperti serbuk sari, bulu hewan, tungau debu, atau bahan kimia tertentu.
    • Infeksi virus. Infeksi saluran pernapasan atas atau infeksi virus tertentu, seperti virus herpes simplex, dapat menyebabkan urtikaria pada bayi.
    • Gigitan serangga. Gigitan serangga seperti nyamuk atau semut dapat menyebabkan urtikaria pada bayi, terutama jika bayi memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap gigitan tersebut.
    • Stres atau perubahan suhu. Faktor-faktor lingkungan seperti stres, perubahan suhu, atau kulit yang teriritasi juga dapat memicu kaligata pada bayi.

    Diagnosis biduran pada bayi

    mengatasi biduran

    Diagnosis biduran atau urtikaria pada bayi biasanya didasarkan pada pemeriksaan fisik oleh dokter serta riwayat medis dan gejala yang dialami oleh bayi.

    Dokter akan memeriksa kulit bayi untuk melihat adanya ruam, bintik-bintik merah, benjolan, atau tanda-tanda lain dari urtikaria sekaligus menilai tingkat keparahan dan gejala tambahan, seperti pembengkakan.

    Setelah itu, dokter mungkin akan bertanya kepada orangtua tentang riwayat medis bayi, termasuk apakah ada riwayat alergi makanan, paparan alergen, atau faktor lingkungan lain yang mungkin menjadi pemicu biduran.

    Jika dokter mencurigai bahwa kondisi ini disebabkan oleh alergi makanan atau alergen lainnya, mereka mungkin akan menyarankan untuk menghilangkan makanan tertentu dari diet bayi dan mengamati apakah gejala membaik.

    Bila diperlukan, dokter mungkin juga akan merekomendasikan tes alergi kulit atau tes darah untuk mengidentifikasi alergi spesifik.

    Dalam beberapa kasus, dokter mungkin perlu merujuk bayi untuk pemeriksaan penunjang tambahan.

    Di antaranya seperti tes darah atau tes pencitraan untuk membantu menegakkan diagnosis atau menyingkirkan kemungkinan kondisi medis lain yang mungkin menyebabkan gejala yang mirip.

    Berapa lama biduran pada bayi akan hilang?

    Biduran umumnya akan menghilang dengan sendirinya. Gejala biduran pada bayi akan hilang dalam beberapa jam, hari, atau bahkan lebih lama, tergantung penyebab dan tingkat keparahannya.

    Cara mengatasi biduran pada bayi

    Cobalah untuk mendeteksi pemicu yang menyebabkan biduran pada bayi Anda. Ini bisa meliputi makanan tertentu, paparan alergen, obat-obatan, atau faktor lingkungan lainnya.

    Sebisa mungkin, hindari paparan terhadap pemicu tersebut.

    Untuk mengatasi ketidaknyamanan akibat urtikaria pada bayi, diperlukan langkah-langkah yang bisa meredakan gejalanya.

    Berikut ini beberapa cara menghilangkan atau mengatasi biduran pada bayi yang mungkin dianjurkan oleh dokter.

    1. Bersihkan dan dinginkan area yang terkena

    Jika biduran terjadi karena gigitan serangga atau iritasi kulit, bersihkan area tersebut dengan air dingin dan sabun lembut.

    Anda juga bisa menggunakan kompres dingin atau kain basah untuk membantu meredakan rasa gatal dan mengurangi pembengkakan.

    2. Hindari menggaruk

    Sebisa mungkin pastikan bayi Anda tidak menggaruk area yang terkena biduran karena hal ini dapat memperparah iritasi dan menyebabkan infeksi.

    Anda juga bisa memotong kuku bayi agar tidak tajam untuk mengurangi risiko kulit si Kecil terluka saat menggaruk.

    3. Gunakan salep atau obat antigatal

    Dokter mungkin merekomendasikan penggunaan obat-obatan untuk membantu meredakan gejala.

    Berikut adalah beberapa jenis obat biduran untuk bayi yang mungkin akan dokter resepkan.

    • Antihistamin. Antihistamin dapat membantu mengurangi reaksi alergi yang menyebabkan biduran. Namun, penggunaan antihistamin pada bayi harus sesuai dengan dosis yang tepat dan diawasi oleh dokter, karena beberapa jenis antihistamin tidak aman atau tidak direkomendasikan untuk bayi di bawah usia tertentu.
    • Krim atau salep anti-gatal. Krim atau salep antigatal yang mengandung bahan seperti hidrokortison dapat membantu mengurangi rasa gatal dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh biduran. Ini bisa digunakan secara topikal pada area yang terkena kaligata, tetapi pastikan untuk mengikuti instruksi penggunaan yang tepat dan tidak menggunakan produk yang tidak cocok untuk bayi.
    • Penghilang gatal oral. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan penghilang gatal oral untuk bayi yang mengalami gatal-gatal parah akibat kaligata. Namun, penggunaan obat-obatan ini harus dilakukan dengan hati-hati dan hanya sesuai rekomendasi dokter.
    • Obat antipruritik. Beberapa obat antipruritik tersedia dalam bentuk cairan atau sediaan lain yang dapat diberikan kepada bayi untuk mengurangi rasa gatal.

    Selalu ingat untuk berkonsultasi kepada dokter sebelum memberikan obat atau perawatan tambahan kepada bayi, terutama jika Anda tidak yakin dengan penyebab biduran atau biduran terlihat parah.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Aisya Fikritama, Sp.A

    Kesehatan anak · RS UNS Solo


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 27/02/2024

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan