backup og meta

10 Penyebab Ruam Merah pada Bayi dan Cara Mengatasinya

10 Penyebab Ruam Merah pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Anda mungkin merasa cemas dan khawatir saat melihat bintik atau ruam merah pada bayi. Ruam pada kulit si Kecil bisa menandakan masalah kesehatan ringan maupun serius. Cari tahu apa saja penyebab dan cara mengatasi ruam merah si Kecil melalui ulasan di bawah ini.

Penyebab ruam merah pada bayi

Ciri-ciri eksim pada bayi, ruam merah pada bayi

Ruam merah pada bayi sebenarnya adalah hal yang wajar terjadi karena kulit bayi masih sangat sensitif terhadap lingkungan.  

Meski begitu, si Kecil mungkin merasa tak nyaman dan jadi lebih rewel karena penyakit kulit bayi ini.

Untuk dapat mengatasi maupun mencegah ruam, Anda perlu mengetahui apa saja penyebabnya.

1. Biang keringat

Biang keringat (miliaria) adalah penyebab paling umum munculnya ruam merah pada kulit bayi.

Kondisi ini terjadi akibat keringat yang terjebak di bawah kulit dan menyumbat pori-pori pada kulit bayi.

Bayi sangat mungkin terkena biang kering akibat paparan cuaca panas, kondisi kamar yang panas, atau baju yang terlalu tebal dan tidak menyerap keringat.

2. Ruam popok

Ruam merah yang muncul di sekitar kulit bokong, alat kelamin, atau pangkal paha bayi bisa disebabkan oleh ruam popok.

Kondisi ini dapat terjadi ketika kulit bayi terus-terusan lembap akibat tertutupi oleh bahan popok yang basah oleh feses dan urine.

Selain karena basah, ruam merah pada kulit bayi dapat terjadi akibat sensitivitas terhadap bahan popok bahkan hingga menyebabkan iritasi.

3. Gigitan nyamuk

Jika melihat bintik merah pada kulit wajah bayi, kemungkinan penyebabnya adalah gigitan nyamuk.

Cukup mudah untuk membedakan mana bintik merah akibat gigitan nyamuk dan biang keringat pada kulit bayi.

Bercak merah pada kulit bayi yang menandakan biang keringat tampak banyak dan menyebar. Sementara itu, bentol gigitan nyamuk hanya terdiri dari beberapa bintik merah yang kadang menonjol.

4. Jerawat

Jerawat bayi bukan seperti halnya jerawat yang muncul pada kulit remaja atau orang dewasa.

Masalah kulit ini menyebabkan kemunculan bercak merah atau bintik putih kecil pada kulit di sekitar pipi, hidung, dan dahi bayi.

Bintik merah pada kulit bayi ini biasanya muncul sekitar 2—6 minggu setelah bayi dilahirkan, dan bisa hilang sendiri dalam beberapa bulan.

Penyebab jerawat bayi belum diketahui secara pasti. Namun, ada kemungkinan ini terjadi karena adanya perubahan hormon bayi dan ibu.

5. Biduran

Ruam merah yang muncul di perut bayi mungkin termasuk gejala biduran, yaitu masalah kulit yang ditandai dengan bentol merah yang melebar dan terasa gatal.

Biduran atau kaligata pada bayi umumnya muncul karena alergi makanan, suhu dingin, atau bisa juga disebabkan oleh alergi obat atau infeksi.

6. Ruam air liur

Keluarnya air liur adalah hal yang normal, terutama pada bayi yang baru lahir.

Air liur yang keluar akan mengalir melewati pipi, dagu, lipatan leher, bahkan sampai dada si Kecil.

Kondisi ini bisa membuat iritasi kulit pada bayi dan memicu terjadinya ruam sehingga menyebabkan kulit tidak nyaman, gatal, dan permukaan kulit tidak rata.

7. Folikulitis

Bintik merah atau ruam pada kulit bayi yang satu ini muncul akibat iritasi atau infeksi dari bakteri di folikel rambut, yaitu tempat rambut tumbuh. 

Tidak hanya itu, folikulitis juga mungkin terjadi karena memakaikan baju yang terlalu ketat pada bayi.

Hal ini menyebabkan terjadinya bintik merah, bentol, benjolan berupa cairan, hingga gatal.

8. Eksim

Eksim bisa menimbulkan ruam kulit kronis yang ditandai dengan bintik-bintik merah, terasa gatal, kulit bersisik, dan terkadang terasa nyeri.

Bintik merah atau ruam pada kulit bayi ini cenderung lebih sering muncul di bagian leher, pergelangan tangan, pergelangan kaki, lipatan siku atau lutut, dan pantat bayi.

Masalah eksim pada bayi dipicu oleh hal-hal yang sifatnya alergen atau iritan, contohnya tungau, debu, detergen, atau bulu binatang peliharaan.

9. Alergi makanan

Alergi makanan bisa menyebabkan timbulnya ruam merah di perut bayi maupun di bagian tubuh lainnya.

Dikutip dari situs Mayo Clinic, sekitar 8% anak di bawah 5 tahun memiliki alergi makanan.

Salah satu alergi pada anak ini dapat menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, gatal, hingga masalah pencernaan.

Untuk mencari tahu kondisi ini, Anda bisa memperhatikan reaksi tubuh anak setelah memberi makanan tertentu atau melakukan tes alergi.

10. Makanan ibu menyusui

Makanan yang dikonsumsi ibu menyusui ternyata juga bisa menjadi penyebab timbulnya ruam merah di perut bayi yang disusuinya.

Ketika Anda makan makanan pemicu alergi pada bayi, zat alergen dari makanan akan mengalir ke dalam ASI.

Begitu Anda menyusui si Kecil, zat alergen tadi akan masuk ke tubuh bayi dan memicu reaksi alergi.

Gejalanya meliputi ruam kulit, mengi (napas bunyi), muntah, diare, hingga menyebabkan bayi menangis dan rewel, yang muncul 4—24 jam setelah si Kecil menyusu.

Apakah bahaya ruam merah pada bayi?

Meskipun kebanyakan ruam pada bayi tidak serius dan dapat diobati dengan perawatan rumahan, tetapi ada beberapa kondisi yang lebih serius yang memerlukan perhatian medis segera. Misalnya, ruam yang disertai dengan demam tinggi, bengkak, nanah, atau menyebabkan bayi menjadi sangat tidak nyaman atau rewel dapat menjadi tanda infeksi atau kondisi lain yang memerlukan perhatian dokter.

Cara mengatasi ruam merah pada bayi

alergi ruam pada bayi

Umumnya, cara menghilangkan ruam merah pada kulit bayi bisa dengan perawatan sederhana.

Namun, tetap penting bagi Anda memahami pencegahan serta cara mengatasi kemunculannya di lain waktu.

Berikut ini ada beberapa tips merawat ruam atau bintik merah pada kulit bayi.

1. Jaga kebersihan kulit bayi

Perlu perhatian dan perawatan kulit bayi sensitif agar ruam tidak muncul atau tidak semakin buruk.

Anda harus memandikan bayi dengan benar dan mengeringkan tubuhnya dengan handuk lembut sebelum dipakaikan baju.

Namun, ingat jangan terlalu sering memandikan bayi karena bisa membuat kulitnya kering. Idealnya, bayi cukup mandi dua kali sehari.

Jangan lupa mengganti popoknya bila sudah kotor atau basah.

2. Hindari produk yang bisa mengiritasi

Saat kulit bayi bermasalah, sebaiknya hentikan pemakaian produk yang langsung digunakan pada area tersebut, contohnya minyak telon atau bedak.

Pasalnya, produk ini bisa menimbulkan rasa perih di kulit atau meningkatkan risiko penyumbatan di pori-pori.

Lalu, perhatikan apabila anak tidak cocok dengan produk perawatan kulit tertentu. Sebaiknya segera menggantinya dengan produk yang lebih lembut di kulit.

3. Hindari pakaian panas dan ketat

Kulit bayi bisa mengalami iritasi bila ada gesekan dan tekanan berlebihan.

Maka dari itu, hindari pakaian atau popok yang terlalu ketat. Sesuaikan pakaian bayi dengan suhu udara di sekitarnya.

Bila cuacanya panas, jangan biarkan bayi memakai jaket, selimut, atau penutup tubuh yang bisa membuatnya banyak berkeringat.

Ini bertujuan untuk mencegah dan mengatasi biang keringat pada bayi.

4. Pastikan anak mendapatkan imunisasi

Bayi memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna. Itulah sebabnya ia akan lebih mudah sakit atau mengalami gejala yang lebih parah ketika terserang penyakit.

Untuk menghindari hal tersebut, pastikan anak melakukan jadwal imunisasi dengan sesuai.

Ini akan membuat sistem kekebalan tubuhnya lebih kuat dalam melawan infeksi karena sudah memiliki antibodi tertentu.

Selain itu, hindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit dan jangan biarkan si Kecil dicium sembarangan oleh orang lain.

5. Minta bantuan dokter

Pada beberapa kasus, ruam merah pada kulit bayi memerlukan perawatan medis, misalnya campak, demam scarlet, atau penyakit kelima.

Namun, biang keringat dan ruam popok juga perlu perawatan dokter bila kondisinya semakin memburuk.

Sebagai pertimbangan untuk membawa si Kecil ke dokter, perhatikan tanda dan gejala berikut ini.

  • Ruam kemerahan tidak kunjung membaik walaupun Anda sudah melakukan pengobatan rumahan.
  • Ruam menyebabkan pembengkakan kulit dan hangat ketika disentuh.
  • Merah di kulit bayi disertai munculnya demam atau gejala lain yang menyerupai flu.

Kemunculan bercak-bercak merah atau ruam pada kulit bayi memang hal yang umum.

Namun, bayi harus mendapatkan diagnosis yang tepat dari dokter mengenai penyebabnya agar bisa ditangani dengan tepat.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Rashes (for Kids) – Nemours KidsHealth. (n.d.). Retrieved 8 March 2024, from https://kidshealth.org/en/kids/rashes.html

What are those bumps on my child’s skin?. (n.d.). Retrieved 8 March 2024, from https://www.aad.org/public/everyday-care/itchy-skin/rash/rashes-cause-bumps

Skin problems in children: Frequently asked questions. (n.d.). Retrieved 8 March 2024, from https://uihc.org/childrens/health-topics/skin-problems-children-frequently-asked-questions

Fifth Disease: Causes, Symptoms, Treatment, Tests, Recovery . (2023). Retrieved 8 March 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15774-fifth-disease#management-and-treatment

Heat rash – Symptoms and causes. (2022). Retrieved 8 March 2024,, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heat-rash/symptoms-causes/syc-20373276

Food allergy – Symptoms and causes. (2023). Retrieved 8 March 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/food-allergy/symptoms-causes/syc-20355095

Topics, H. (2016). Rash | Dermatitis | Skin Rash | MedlinePlus. Retrieved 8 March 2024, from https://medlineplus.gov/rashes.html

Versi Terbaru

13/03/2024

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Harus Hati-Hati, Ini 8 Cara Merawat Kulit Bayi Usia 0-6 Bulan

5 Penyebab Leher Bayi Merah serta Cara Mengatasinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 13/03/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan