backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Memberikan Air Tajin Sebagai Pengganti ASI, Apa Risikonya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 23/12/2021

    Memberikan Air Tajin Sebagai Pengganti ASI, Apa Risikonya?

    Air tajin yang dipakai untuk pengganti ASI sudah menjadi salah satu kebiasaan masyarakat di Indonesia. Air ini dianggap lebih baik daripada susu formula dalam membantu ibu menyusui, terutama bila produksi ASI tidak lancar.

    Membuat air tajin memang mudah dan sangat murah. Namun, apakah aman menggunakan air tajin sebagai pengganti ASI? Yuk, simak jawabannya di sini!

    Bolehkah memberikan air tajin sebagai pengganti ASI untuk bayi?

    air tajin pengganti asi

    Air tajin adalah cairan agak kental yang terdapat pada permukaan nasi saat dimasak.

    Beberapa orangtua menganggap air ini boleh digunakan sebagai pengganti ASI. Padahal sebenarnya, hal ini tidak dianjurkan.

    Berdasarkan rekomendasi oleh organisasi kesehatan dunia, WHO, sebaiknya bayi hanya diberi ASI (ASI eksklusif) selama 6 bulan pertama kehidupannya.

    Ini berarti Anda tidak seharusnya memberikannya minuman atau makanan apapun di usia tersebut, bahkan air putih sekalipun.

    Meski begitu, beberapa anak tertentu mungkin memerlukan asupan tambahan di usia yang lebih muda. Namun, hal ini dilakukan atas rekomendasi dari dokter.

    Meskipun air tajin tidak dianjurkan sebagai pengganti ASI, tetapi cairan ini boleh saja diberikan kepada bayi sebagai makanan pendamping ASI (MPASI), yaitu di usia 6 bulan ke atas.

    Selain itu, air tajin boleh digunakan untuk membantu mengembalikan cairan tubuh pada bayi usia 6 bulan ke atas bila mengalami diare.

    Apa efeknya bila memberikan air tajin sebagai pengganti ASI?

    bayi muntah setelah makan

    Melansir situs Cleveland Clinic, air tajin mengandung vitamin B, vitamin E, serat, magnesium, mangan, dan seng. Kesemua nutrisi ini sebenarnya bermanfaat untuk tubuh.

    Lantas, mengapa ia tidak dianjurkan untuk menggantikan ASI? Ini karena ia dapat menimbulkan berbagai efek negatif, antara lain sebagai berikut.

    1. Sulit dicerna oleh bayi

    Meskipun air rebusan beras atau air tajin juga mengandung nutrisi yang berguna untuk tubuh. Namun, nutrisi tersebut cenderung lebih sulit dicerna oleh bayi.

    Ini karena di usia kurang dari 6 bulan, saluran pencernaan bayi belum sempurna. Akibatnya, ia belum bisa mencerna minuman atau makanan apapun selain ASI.

    Memberikan air tajin sebagai pengganti ASI tidaklah tepat. Bukannya mendukung tumbuh kembangnya, ia malah berisiko terkena penyakit.

    2. Mengganggu pencernaan bayi

    Memberikan asupan selain ASI bukannya bermanfaat, malah justru dapat menyebabkan penyakit pada pencernaannya, seperti diare.

    Penyakit diare memang terkesan biasa, tetapi diare pada bayi dapat menghambat pertumbuhan dan membuatnya menjadi kurus. Bahkan bila dibiarkan, penyakit ini dapat mengancam nyawanya.

    Jadi kalaupun ingin memberikan air tajin untuk bayi, sebaiknya baru dilakukan pada saat pencernaannya sudah siap, yaitu di usia bayi 6 bulan ke atas.

    3. Bayi kekurangan nutrisi

    Air susu ibu (ASI) merupakan minuman yang paling ideal untuk bayi. Melansir situs Johns Hopkins Medicine, ASI memiliki kandungan gizi untuk perkembangan otak dan sistem saraf bayi.

    Ia juga dapat memberikan senyawa antibodi yang berguna untuk kekebalan tubuh bayi. Menariknya, antibodi ini tidak bisa diberikan oleh air tajin dan susu formula sekalipun.

    Bayi yang diberikan air tajin akan merasa kenyang sehingga ia malas menyusui lagi. Memang ini dapat meringankan pekerjaan ibu, tetapi bayi menjadi kekurangan asupan nutrisi penting dari ASI.

    4. Mengurangi produksi ASI

    Beberapa orangtua mungkin memberikan air tajin sebagai pengganti ASI karena ia merasa produksi ASI nya sedikit. Padahal, tindakan ini sebenarnya tidak tepat. 

    Pasalnya, semakin jarang bayi menyusu maka produksi ASI Anda justru akan semakin tidak lancar. Ini karena payudara Anda tidak terstimulasi oleh isapan bayi.

    Bukan dengan memberikan air tajin, melainkan tetaplah menyusui bayi sambil berupaya meningkatkan produksi ASI.

    Misalnya dengan mengonsumsi makanan yang dapat melancarkan ASI, serta memijat dan memompa payudara dengan pompa ASI.

    Agar ASI lebih deras, memompa payudara juga bisa dilakukan dengan teknik power pumping.

    5. Berisiko menyebabkan penyakit pada ibu

    Seperti yang dijelaskan sebelumnya, memberikan air tajin sebagai pengganti ASI dapat mengurangi frekuensi menyusui bayi.

    Hal ini ternyata tidak hanya berdampak pada kesehatan bayi, melainkan juga dapat memengaruhi kesehatan ibu.

    Pada masa ASI eksklusif, Anda seharusnya rutin menyusui bayi. Pada masa tersebut, hormon pada tubuh Anda akan terus memproduksi ASI.

    Namun, bila Anda tidak menyalurkan ASI ini secara rutin, cairan susu pada kelenjar payudara akan menumpuk dan menjadi basi. Payudara dapat terinfeksi bakteri sehingga menyebabkan mastitis.

    Apakah ASI bisa digantikan oleh air tajin atau minuman lainnya?

    payudara besar sebelah saat menyusui

    Air susu ibu adalah minuman terbaik untuk bayi. Ia kaya akan kandungan nutrisi dan antibodi yang tidak bisa digantikan oleh minuman apapun termasuk air tajin.

    Pemberian air tajin sebagai pengganti ASI sebaiknya tetap tidak diberikan.

    Bila Anda terkendala dengan produksi ASI atau kondisi-kondisi yang menghambat pemberian ASI secara optimal, Anda dapat menggantinya dengan susu formula sesuai dengan usia bayi Anda.  

    Catatan

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 23/12/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan