Perkembangan sensorik mungkin lebih jarang terdengar bila dibandingkan dengan perkembangan motorik anak. Berbeda dari kemampuan motorik, kemampuan sensorik merupakan keterampilan yang berkaitan dengan fungsi berbagai indra pada tubuh.
Sejatinya, sejak baru dilahirkan, seorang bayi sudah memiliki kemampuan sensorik. Nah, seperti apa sebenarnya perkembangan sensorik pada bayi baru lahir sampai anak usia 5 tahun? Cari tahu selengkapnya dalam ulasan di bawah ini.
Apa yang dimaksud dengan sensorik?
Kemampuan sensorik adalah keterampilan yang dimiliki seorang anak untuk menggunakan indra di tubuhnya.
Perlu diketahui bahwa indra pada tubuh sudah terbentuk sejak janin masih di dalam rahim, yang meliputi indra penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, hingga sentuhan.
Dengan adanya kemampuan sensorik, buah hati Anda bisa mengenali dan menjelajahi lingkungan sekitar selama masa tumbuh kembangnya.
Oleh karena itu, kemampuan sensorik adalah salah satu aspek perkembangan yang penting untuk dimiliki dengan baik oleh setiap anak.
Penting dipahami bahwa kemampuan sensorik anak akan berkembang seiring dengan usianya.
Perlu Anda ketahui
Semua indra yang ada pada tubuh harus saling bekerja sama guna mendukung proses pembelajaran, pergerakan, serta perilaku anak.
Apa saja perkembangan kemampuan sensorik anak?
Perkembangan kemampuan sensorik adalah hal yang tidak bisa disama ratakan pada setiap anak.
Pasalnya, masing-masing anak memiliki waktu yang berbeda-beda sampai kemudian bisa melakukan suatu kemampuan tertentu.
Secara rinci, ada 7 indra pada tubuh yang memengaruhi kemampuan sensorik guna mendukung perkembangan anak.
Berikut perkembangan keterampilan sensorik berdasarkan masing-masing indra pada tubuh.
1. Penglihatan (vision)
Mata berfungsi sebagai indra penglihatan pada tubuh. Melalui indra penglihatan, anak Anda bisa memiliki kemampuan sensorik berikut ini.
- Memahami apa yang dilihat.
- Mengetahui benda dan lingkuangn di sekelilingnya.
- Melihat arah bergerak.
- Menerima informasi melalui mata sebagai sinyal dan mengirim sinyal tersebut ke bagian tubuh lain.
- Membuat kata baru dengan membuat sebutan untuk setiap benda yang dilihat.
Penglihatan adalah kemampuan sensorik yang paling sedikit mengalami perkembangan saat bayi dilahirkan.
Bayi tidak memiliki kemampuan untuk melihat secara fokus atau lebih jauh dari 30 cm.
Oleh sebab itu, stimulasi sangat dibutuhkan untuk membantu perkembangan kemampuan penglihatan setelah si Kecil lahir.
2. Pendengaran (hearing)
Suara dibawa oleh gelombang udara yang kemudian ditangkap oleh penerima sinyal (reseptor) di telinga.
Indra pendengaran membantu anak memiliki kemampuan sensorik berikut ini.
- Mengenali dan memahami suara yang didengar.
- Mendeteksi arah datangnya suara.
- Mendeteksi seberapa jauh jarak sumber suara.
- Mengartikan suara yang didengar. Misalnya, suara bahaya saat ada mobil yang melaju kencang ke arah Anda yang sedang menyeberang jalan.
Kemampuan pendengaran sudah mulai berkembang sejak usia kehamilan 28 minggu. Oleh karena itu, bayi baru lahir umumnya sudah bisa mengenali suara ibunya dan mendengar suara bernada tinggi dengan baik.
Dilansir dari Empowered Parents, anak yang memiliki kemampuan pendengaran yang berkembang dengan baik memiliki perkembangan kecerdasan yang lebih baik.
Ini karena anak bisa memiliki kemampuan pemahaman suara yang baik.
3. Penciuman (smell)
Bau-bauan yang ada di sekitar anak masuk ke dalam hidung dan diterima oleh jutaan sel rambut yang ada di hidung.
Dengan indra penciuman, anak bisa memiliki kemampuan sensorik berikut ini.
- Mencium aroma yang wangi atau bau.
- Membedakan setiap bau.
- Mengetahui adanya bahaya.
Indra penciuman mulai tercipta saat memasuki usia 14 minggu kehamilan. Bahkan, bayi terlebih dahulu mengenali ibunya dari bau sebelum ia bisa melihat secara langsung.
Menariknya, hanya indra penciuman yang terhubung dengan bagian ingatan dan emosi di otak. Inilah kenapa terkadang anak bisa teringat sesuatu saat mencium bau tertentu.
Meski sudah berkembang dengan baik sejak kelahiran bayi, indra penciuman tetap harus dilatih dan diberi stimulasi agar bisa terus berkembang.