Di perkembangan bayi usia 9 bulan, ia sudah bisa makan makanan yang teksturnya lebih kasar. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut, mulai usia 9 bulan, bayi sudah bisa makan makanan yang teksturnya dicincang halus. Untuk memudahkan saat memasak, berikut resep MPASI untuk bayi usia 9-11 bulan yang bisa ibu coba di rumah.
Resep MPASI untuk bayi usia 9-11 bulan
Kemampuan makan bayi di usia 9 bulan sudah semakin baik. Tanda bayi siap makan di usia ini, si kecil sudah bisa menggigit makanan dengan tekstur yang agak keras.
Gaya dan cara bayi saat makan juga semakin bervariasi. Si kecil mulai senang meraih, menggenggam, dan memasukkan makanan ke mulutnya.
Berikut inspirasi resep MPASI untuk bayi usia 9 bulan yang bisa ditiru:
1. Sop daging cincang
Menginjak usia 9 bulan, ibu bisa membuat menu makan si kecil dengan tekstur yang tidak terlalu halus. Salah satu bahan makanan yang bisa digunakan adalah daging cincang.
Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, 100 gram daging sapi cincang mengandung:
- Energi: 184 kalori
- Protein: 18,8 gram
- Lemak: 14 gram
Daging sapi bermanfaat untuk meningkatkan kadar lemak dalam tubuh bayi. Lemak bermanfaat sebagai cadangan energi yang dibutuhkan oleh si kecil.
Berikut resep sop daging cincang sebagai menu MPASI bayi usia 9 bulan:
Bahan-bahan:
- 2 sdm daging cincang
- 1 butir kentang
- 1 butir telur puyuh
- 4 potongan kecil wortel
- 1 siung bawang putih
- 300 ml air
- Garam secukupnya
Cara membuat:
- Cuci bersih semua bahan-bahan.
- Rebus daging cincang dengan 300 ml air sampai mendidih.
- Masukkan bawang putih, kentang, telur puyuh, dan potongan wortel sampai empuk.
- Aduk merata dan pastikan sudah empuk.
- Matikan kompor, diamkan sampai agak hangat.
- Cacah atau cincang sop daging sampai agak kasar.
Untuk mencincang sop daging, Anda bisa menghancurkannya dengan sendok sesaat sebelum makan.
Resep MPASI yang satu ini bisa diberikan pada bayi usia 9, 10, dan 11 bulan.
Sop daging cincang bisa dipakai untuk 3 kali makan, pagi, siang, dan malam. Simpan menu MPASI di wadah tertutup dan masukkan ke dalam kulkas.
Hangatkan menggunakan rice cooker sesaat sebelum waktu makan.
2. Makaroni karbonara
Bila berat badan bayi kurang dan Anda ingin menaikkannya, menu yang satu ini bisa menjadi pilihan.
Makaroni termasuk salah satu karbohidrat selain nasi dan bisa menjadi bahan MPASI si kecil. Dalam 100 gram makaroni mengandung 78 gram karbohidrat dan 8,7 gram protein.
Resep makaroni karbonara juga memakai bahan lain sebagai pelengkap yang tidak kalah bergizi untuk MPASI bayi usia 9, 10, dan 11 bulan. Berikut selengkapnya:
Bahan-bahan:
- 3 sdm makaroni (sudah direbus)
- 1 sdm daging sapi cincang
- ½ sdm jamur tiram (cincang sampai halus)
- ½ sdm sawi
- 1 siung bawang putih yang dihancurkan
- 125 ml susu UHT
- 30 ml air matang
- 1 sdt tepung maizena
- Keju parut
- Margarin
Cara membuat:
- Tumis bawang putih memakai margarin sampai harum.
- Masukkan daging sapi cincang, tumis sampai berubah warna.
- Tuang susu UHT dan air matang, masak sampai mendidih.
- Masukkan makaroni, aduk sebentar.
- Tambahkan jamur dan sawi, aduk merata.
- Masukkan larutan maizena dan parutan keju, aduk sampai mengental.
- Sajikan selagi hangat.
Kombinasi antara susu UHT, daging sapi cincang, dan keju mampu menambah lemak pada resep MPASI bayi 9 bulan ini.
Dalam 100 ml susu UHT mengandung 35 gram lemak. Sementara dalam 100 gram keju mengandung 20 gram lemak.
Kandungan lemak di dalam resep makaroni karbonara di atas sesuai dengan kebutuhan lemak bayi.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), kebutuhan lemak harian bayi usia 7-11 bulan adalah 36 gram.
3. Roti panggang keju telur
Menu yang satu ini bisa menjadi camilan atau makanan selingan di antara jam makan utama.
Roti panggang keju telur juga bisa digunakan sebagai finger food atau makanan yang mudah dipegang dan digigit dengan mudah oleh bayi.
Roti termasuk sumber karbohidrat yang bisa menambah energi bayi. Dalam 100 gram roti mengandung 50 gram karbohidrat dan 248 kalori energi.
Sementara telur terkenal dengan makanan yang kaya akan protein. Sekitar 10 gram protein terkandung dalam 100 gram telur.
Berikut resep roti panggang keju telur sebagai menu MPASI bayi usia 9,10, 11 bulan:
Bahan-bahan:
- 2 lembar roti tawar
- 1 butir telur
- 1 sdm keju
- Margarin secukupnya
Cara membuat:
- Potong roti menjadi 4 bagian.
- Siapkan telur di dalam wadah dan masukkan keju lalu aduk rata.
- Masukkan potongan roti ke dalam adonan telur.
- Panaskan wajan dan lelehkan margarin.
- Angkat roti yang sudah dicelupkan ke dalam adonan
- Panggang roti sampai matang.
Dikutip dari Healthlink British Columbia, finger food bermanfaat untuk mengenalkan dan membiasakan bayi makan makanan dengan tekstur berbeda.
Selain itu, finger food mampu meningkatkan koordinasi dan motorik kasar bayi dengan belajar memegang makanan sendiri.
Untuk bayi, camilan tidak kalah penting dengan makanan utama.
Pasalnya, bayi memiliki lambung yang lebih kecil sehingga ia akan lebih mudah lapar. Makanan selingan berfungsi ‘mengganjal’ perut bayi yang sedang lapar.
4. Nasi tim semur ayam tahu
Saat si kecil sudah tidak selera makan bubur, Anda bisa menaikan teksturnya menjadi lebih kasar, seperti nasi tim.
Teman makan yang bisa digunakan sebagai lauk untuk nasi tim adalah ayam dan tahu.
Keduanya merupakan protein nabati dan hewani yang penting untuk tumbuh kembang anak dan mampu memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Dalam 100 gram tahu, mengandung 10,9 gram protein. Sementara itu, 100 gram ayam mengandung 35 gram protein.
Berikut resep nasi tim semur ayam tahu untuk menu MPASI bayi usia 9, 10, dan 11 bulan:
Bahan-bahan:
- 4 sdm beras
- 1 sdm ayam cincang
- 4 buah tahu yang dipotong dadu
- 1 sdt kecap manis
- ½ kecap asin
- ½ sdt Margarin
- 1 siung bawang merah dan putih
Cara membuat:
- Masukkan beras dan wortel ke dalam slow cooker, atur waktu selama 2 jam.
- Sambil menunggu nasi tim, tumis bawang merah dan putih memakai margarin.
- Setelah harum, masukkan air dan panaskan sampai mendidih.
- Masukkan ayam giling, masak sampai setengah matang.
- Masukkan tahu, kecap manis, dan asin.
- Setelah matang, sajikan ayam dan tahu bersama nasi tim wortel.
Untuk memudahkan memasak, gunakan rice cooker atau slow cooker. Dengan begitu, ibu tidak repot menunggu nasi tim karena bisa diatur waktu dan tingkat kematangannya.
5. Nasi tim ikan patin
Ikan termasuk bahan makanan sumber protein yang memiliki banyak manfaat.
Mengutip dari Healthy Children, ikan kaya akan lemak omega 3, protein, dan mineral yang berfungsi untuk meningkatkan perkembangan otak dan mata anak.
Ikan patin termasuk ke dalam bahan makanan yang tinggi protein. Dalam 100 gram, ikan patin mengandung 17 gram protein dan 6,6 gram lemak.
Berikut resep nasi tim ikan patin untuk menu MPASI bayi dari usia 9, 10, dan 11 bulan:
Bahan-bahan:
- 2 iris ikan patin
- 4 sdm beras
- 2 sdm wortel kukus yang sudah dicincang
- 1 siung bawang putih dan merah
- ½ tomat kupas
- 1 buah keju balok
- 500 ml air
- Garam gula secukupnya
Cara membuat:
- Cuci beras yang sudah disiapkan, lalu masukkan air dan rebus sampai mendidih.
- Masukkan bawang putih, bawang merah, dan ikan patin dengan api kecil.
- Aduk sesekali sambil memeriksa tingkat kelunakan beras.
- Masukkan tomat, wortel, keju, gula, dan garam. Aduk sampai larut dan mengental.
- Setelah matang, tuang ke dalam mangkuk dan siap disantap si kecil.
Meski bayi sudah mulai bisa makan dengan tekstur agak kasar, tetap perhatikan cara ia mengunyah. Hal tersebut untuk mengantisipasi bayi tersedak saat sedang makan.
Dikutip dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tetap berikan ASI atau susu formula saat fase MPASI untuk memenuhi sebagian kebutuhan energi bayi usia 9-12 bulan.
Kebutuhan energi tambahan yang diperlukan dari MPASI adalah 300 kilo kalori dalam satu hari.
Untuk itu, Anda juga perlu memerrhatikan jadwal makan si kecil. Idealnya, bayi makan 3-4 kali sehari, disertai 1-2 kali camilan.
[embed-health-tool-child-growth-chart]