Selama enam bulan lamanya bayi menyusu ASI eksklusif, ia dituntut untuk memiliki kemampuan mengisap serta menjulurkan lidahnya.
Hal ini bertujuan untuk lebih memudahkan bayi saat menyusu ASI dengan mengisap puting payudara Anda. Akan tetapi, menginjak usia di bulan ke-6 ini, kemampuan bayi untuk menjulurkan lidah biasanya akan semakin berkurang.
Jika Anda melihat hal ini dialami si kecil, ini merupakan satu dari beberapa tanda bayi sudah siap makan MPASI.
4. Keterampilan oromotor bayi semakin baik
Keterampilan oromotor atau oral motorik adalah kemampuan bayi yang melibatkan sistem gerak otot pada area rongga mulut.
Sistem gerak otot di area mulut ini mencakup gigi, rahang, lidah, bibir, serta langit-langit mulut. Jika sebelumnya bayi hanya mampu mengisap dan menelan cairan, kini ia sudah bisa mengunyah dan menelan makanan dengan tekstur kental dan padat.
Bukan itu saja, kemampuan oromotor bayi juga terlihat saat ia dapat memindahkan makanan dari bagian depan ke belakang mulut.
4. Tampak tertarik dengan makanan
Bayi yang sudah siap makan MPASI biasanya akan menunjukkan ketertarikan saat melihat makanan di hadapannya. Ambil contohnya, si kecil terlihat berusaha menggerakkan tubuhnya untuk meraih makanan di dekatnya.
5. Memiliki koordinasi tangan dan mulut yang baik
Koordinasi antara tangan dan mulut yang berjalan dengan baik dapat melancarkan proses belajar makan bagi bayi.
Perhatikan saat si kecil banyak memerhatikan, mengambil, hingga mengarahkan makanan yang ia ambil ke dalam mulutnya, tandanya ia siap makan MPASI.
Tanda bayi siap makan MPASI secara psikologis

Ketimbang mengenali tanda bayi siap makan MPASI secara fisik, melihat ciri psikologis saat bayi mampu belajar makan mungkin memang lebih sulit.
Namun, bukan berarti Anda tidak bisa peka terhadap tanda psikologis bayi yang siap makan MPASI. Berikut beberapa tanda yang menunjukkan si kecil siap mengenal dan mencoba makanan:
1. Mulai meniru cara makan orang lain (imitatif)
Tanda bayi siap menerima MPASI dari segi psikologis yakni ada perubahan tindakan yang dilakukan berdasarkan refleks (reflektif) menjadi meniru (imitatif).
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar