Perbedaan porsi dan frekuensi makanan bayi sesuai perkembangan usia yakni sebagai berikut.
Pada awal pemberian makanan bayi, coba lakukan secara bertahap.
Anda bisa mulai memberikan makan MPASI dengan jadwal 2—3 kali per hari untuk bayi usia 6—8 bulan.
Porsi makan bayi usia 6—8 bulan yakni 2—3 sendok makan untuk makanan utama sesuai jadwal. Lama-kelamaan tingkatkan asupan sang buah hati hingga ½ mangkuk berukuran ukuran 250 mililiter (ml).
Selebihnya, coba berikan sekitar 1—2 kali makanan selingan atau camilan sesuai dengan jadwal makan MPASI dan keinginan bayi.
Frekuensi makan MPASI bayi sesuai jadwal di rentang usia 9—11 bulan umumnya sudah mengalami peningkatan hingga mencapai 3—4 kali sehari untuk makanan utama.
Selain makanan utama, Anda juga bisa memberikan makanan selingan atau camilan di sela-sela jadwal makan MPASI bayi dengan frekuensi 1—2 kali sesuai dengan nafsu makannya.
Berbeda dengan usia sebelumnya, di usia 9—11 bulan ini porsi makan bayi yakni ½—¾ mangkuk berukuran 250 ml dengan waktu makan tidak lebih dari 30 menit.
Ketika usia bayi telah mencapai 12—24 bulan, jadwal makan MPASI setiap harinya tetap sama seperti saat usianya 9—11 bulan yaitu 3—4 kali sehari untuk makanan utama.
Begitu pula untuk makanan selingan atau camilan di usia 12—24 bulan ini yang bisa mencapai 1-2 kali dalam sehari tergantung nafsu makan bayi.
Porsi makan bayi usia 12—24 bulan yang meningkat hingga ¾—1 mangkuk berukuran 250 ml.
Jadwal makan MPASI bayi usia 12—24 bulan yaitu 3—4 kali sehari untuk makanan utama dengan 1—2 kali dalam sehari untuk makanan selingan atau camilan.
2. Perkenalkan bayi dengan berbagai tekstur makanan secara bertahap

Untuk bayi usia 6 sampai 8 bulan, variasi makanan MPASI di setiap jadwal makannya harus memiliki tekstur yang lembut dan lumat. Perhatikan juga berbagai jenis makanan yang Anda sajikan kepada bayi.
Sumber karbohidrat yang bisa Anda perkenalkan kepada si kecil misalnya nasi, kentang, pasta, ubi, dan lainnya.
Campurkan makanan berkarbohidrat dengan sumber protein dan lemak contohnya daging sapi, daging ayam, hati sapi, hati ayam, telur, keju, dan lainnya.
Sementara sumber vitamin dan mineral bisa berasal dari sayuran dan buah.
Seiring bertambahnya usia bayi, ia mulai boleh makan makanan yang dicincang halus, dicincang kasar, maupun finger food (makanan seukuran jari).
Melansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tekstur makanan tersebut biasanya diberikan saat bayi berusia 9-11 bulan.
Sampai akhirnya bayi benar-benar bisa makan makanan tekstur keluarga dicampur dengan tekstur yang lumat dan cincang mulai usia 12 bulan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar