Sebenarnya, tidak ada yang salah ataupun benar dari kedua pilihan tersebut. Bahkan, ketika berencana untuk membuat MPASI bayi dalam porsi yang agak banyak, Anda tidak perlu khawatir mengenai cara menyimpan makanan ini.
Supaya lebih awet dan kualitasnya terjaga, terapkan cara menyimpan MPASI bayi yang tepat dengan menaruhnya di dalam wadah penyimpanan khusus.
Wadah penyimpanan atau disebut juga food container merupakan salah satu peralatan MPASI yang berguna dalam menyimpan makanan.
Ada berbagai jenis wadah penyimpanan dengan beragam ukuran sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Wadah penyimpanan MPASI ini juga bisa Anda letakkan di dalam kulkas maupun freezer untuk menjaga keawetannya.
Jadi ketika tiba saatnya akan diberikan kepada bayi, Anda bisa langsung mengolahnya sesuai porsi yang telah dipisahkan sebelumnya.
Penting untuk menyiapkan dan menyajikan MPASI bayi dari makanan yang telah disimpan sebelumnya sesuai dengan porsi.
Hindari menempatkan porsi MPASI yang terlalu banyak sehingga malah disisakan oleh si kecil. Melansir dari Cleveland Clinic, sisa makanan ini dapat memicu pertumbuhan bakteri pada makanan bayi dan membuat kualitasnya menurun.
Idealnya, MPASI bayi buatan sendiri tidak boleh dibiarkan berada di suhu kamar dalam waktu yang lama. Sebaiknya buang makanan bayi tersebut bila sudah berada di suhu kamar lebih dari dua jam.
Cara menyimpan MPASI yang perlu diperhatikan

Cara menyimpan MPASI bayi yang baik dan benar sebenarnya tidak sulit. Dengan catatan, Anda memahami aturan penyimpanan makanan bayi ini.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) anjuran menyimpan MPASI bayi yakni dengan cara sebagai berikut:
- Simpan makanan seperti daging, ikan telur, susu, pasta, serta sayur-sayuran di dalam kulkas bersuhu kurang dari 5 derajat Celcius.
- Simpan daging dan ikan di dalam wadah plastik dan letakkan secara terpisah dari makanan yang telah matang dan bahan-bahan siap makan.
- Seluruh makanan harus disimpan sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan.
- Hindari mengolah dan menyajikan makanan yang telah melewati tanggal kedaluwarsa.
- Makanan yang seharusnya disimpan pada kulkas tidak boleh diberikan atau diolah kembali setelah berada di suhu ruang selama dua jam atau lebih.
- Makanan yang telah dicairkan dari freezer maupun kulkas harus segera diolah.
- Makanan beku yang telah dimasak sebaiknya tidak dibekukan lagi.
- Pisahkan pisau dan talenan untuk makanan matang dan makanan mentah terutama daging, ikan, ayam.
- Makanan matang disimpan di suhu ruangan tidak boleh lebih dari 2 jam.
Usahakan untuk selalu menempatkan MPASI bayi dalam wadah kedap udara kemudian biasakan menyimpan di dalam lemari es atau freezer sebagai cara yang tepat.
Berbeda dengan makanan padat atau MPASI bayi yang diolah sendiri, MPASI instan tidak perlu disimpan di dalam lemari es selama belum dibuka.
Nah, jangan lupa untuk menghangatkan kembali MPASI yang telah disimpan sebelumnya saat waktu makan bayi tiba dan biarkan hingga agak dingin sebelum disajikan.
Perlukah menambahkan bumbu ke dalam MPASI?

Sebelum menerapkan cara menyimpan MPASI yang tepat, sah-sah saja untuk menambahkan bumbu selama proses pengolahan MPASI bayi.
Bumbu seperti gula, garam, maupun micin untuk bayi boleh ditambahkan ke dalam makanan guna menambah cita rasa.
Bahkan, penambahan bumbu-bumbu tersebut biasanya dapat membuat bayi tidak susah makan sehingga lebih semangat menyantap makanannya.
Keinginannya untuk makan dengan lahap ini secara tidak langsung dapat mencegah bayi mengalami masalah gizi.
Sementara madu untuk bayi belum boleh diberikan sebelum usianya genap 12 bulan atau 1 tahun. Namun, Anda bisa mengganti madu dengan menambahkan keju untuk bayi maupun sari buah untuk bayi sebagai penguat rasa makanan.
Selain lezat, keju dan sari buah juga mengandung beragam zat gizi untuk melengkapi kebutuhan harian si kecil, termasuk kandungan vitamin untuk bayi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar